Apa Falsafah Hidup Sunan Drajat yang Dikenal Luas di Masyarakat?

Berdasarkan nasihat dan petuahnya yang dikenal masyarakat sebagai pepali pitu, Sunan Drajat digambarkan sebagai sosok yang peduli terhadap masyarakat

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Kemendikbud
Makam Sunan Drajat di Lamongan, Jawa Timur. 

Menehono pangiyup marang wong kang kaudanan.

Sunan Drajat dan Perannya dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

(Berikan tongkat kepada orang buta. Berikan makan kepada orang yang lapar. Berikan pakaian kepada orang yang tak memiliki pakaian.
Berikan tempat berteduh kepada orang yang kehujanan.)

Ajaran Sunan Drajat dikenal dengan nama Catur Piwulang, yaitu:

“paring teken marang kang kalunyon lan wuto”

“paring pangan marang kang kaliren”

“paring sandang marang kang kawudan”

paring payung marang kang kudanan”

yang artinya:

“berikan tongkat kepada orang yang berjalan dijalan yang licin dan orang buta”

“berikan makan kepada orang yang kelaparan”

“berikan pakaian kepada orang yang telanjang”

“berikan payung kepada orang yang kehujanan”

Dirinya adalah putra bungsu Sunan Ampel dan Nyi Ageng Manila yang lahir tahun 1470 M.

Sunan Drajat adalah saudara kandung Raden Mahdum Ibrahim atau Sunan Bonang.

Selain bernama Raden Qasim, dikenal juga dengan nama Maulana Hasyim, Raden Syarifudin, pangeran Kadrajat, dan Sunan Mayang Madu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved