Apa yang Menyebabkan Para Sahabat Nabi Muhammad SAW Hijrah ke Habasyah?
Apa yang Menyebabkan Para Sahabat Nabi Muhammad SAW Hijrah ke Habasyah?
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Hijrah ke Habasyah tahap kedua
Setelah kaum muslimin yang hijrah ke Habasyah kembali ke Makkah, kaum Kafir Quraisy semakin merintangi dakwah Nabi Muhammad SAWdan para sahabat.
Rintangan dan tipu muslihat kaum kafir Quraisy terhadap Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya selama beberapa tahun tidak mendatangkan hasil dan tidak membawa kemenangan yang diinginkan.
Kaum Kafir Quraisy membuat undang- undang pemboikotan terhadap keluarga Bani Hasyim dan Bani Muthalib serta semua pengikut Nabi Muhammad SAW.
Isi undang-undang pemboikotan itu antara lain:
1. Nabi Muhammad SAW dan kaum keluarganya serta kaum pengikutnya tidak diperkenankan menikah dengan kaum Quraisy lainnya.
2. Kaum Quraisy tidak diperkenankan berjual beli barang dengan Nabi Muhammad SAW dan keluarganya serta pengikutnya.
3. Kaum Quraisy dilarang menjalin persahabatan dengan Nabi Muhammad SAW dan keluarganya serta pengikutnya.
4. Kaum Quraisy tidak diperkenankan untuk mengasihi dan menyayangi Nabi Muhammad SAW dan keluarganya serta pengikutnya.
5. Undang-Undang ini berlaku selama keluarga Bani Hasyim dan Bani Muthallib belum menyerahkan Nabi Muhammad SAW kepada kaum Quraisy.
Akhirnya Rasulullah SAW memerintahkan kaum muslimin untuk kembali hijrah ke Habasyah untuk yang ke dua kalinya.
Adapun mereka yang hijrah ke Habasyah tahap ke dua berjumlah 101 terdiri atas 83 orang laki-laki dan 18 orang perempuan.
Yang menjadi kepala rombongan adalah Ja’far bin Abi Thalib.
Setelah kaum Kafir Quraisy mendengar kaum muslimin hijrah ke Habasyah, maka mereka mengutus Amr bin Ash dan Amrah bin Walid untuk menemui raja Habasyah dan meminta kepada Raja Najasyi untuk mengusir kaum muslimin.
Sebelum Raja Najasyi menjawab kedua utusan Kaum Kafir Quraisy Makkah, beliau meminta pertimbangan kepada wakil dari kaum muslimin yaitu Ja’far bin Abu Thalib.
Raja Najasyi menolak permintaan dari utusan kaum Kafir Quraisy Makkah.
Kaum muslimin tetap diperbolehkan tinggal di Negeri Habasyah.
Ada sebagian yang selamanya tetap tinggal di Habasyah untuk mengembangkan Agama Islam.
Sumber: Buku SKI Kelas 4