Menkumham Yasonna Laoly Tak Pikirkan Desakan Mundur Setelah Kebakaran Lapas Tangerang
Menurut Yasonna, yang pihaknya pikirkan saat ini adalah menyelesaikan persoalan tersebut secepat mungkin.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H Laoly menyatakan tak memikirkan desakan mundur yang dialamatkan kepada dirinya.
Permintaan agar Yasonna mundur mencuat setelah insiden kebakaran yang menewaskan 44 orang warga binaan di Lapas Kelas 1, Tangerang, kemarin.
Menurut Yasonna, yang pihaknya pikirkan saat ini adalah menyelesaikan persoalan tersebut secepat mungkin.
• Kejanggalan Kebakaran Lapas Tangerang hingga Tewaskan 41 Tahanan, Sengaja Dibakar?
Menurutnya, dalam kejadian seperti ini, pasti akan muncul banyak suara-suara publik.
Menanggapi hal tersebut, kata Yasonna, pihaknya tidak akan terganggu.
Yasonna mengatakan insiden ini merupakan kejadian tak terduga atau musibah.
Sehingga alangkah baiknya jika lebih fokus dalam menangani dan mencari bagaimana solusinya daripada lepas tanggung jawab karena mengundurkan diri.
Termasuk juga akan mengevaluasi kejadian ini agar tidak terjadi di lapas lainnya lagi.
"Pastilah dalam kejadian ini pasti ada suara macam-macam, itu sah-sah saja, silakan saja, kami tidak akan terganggu dengan hal itu."
"Kami akan berkonsentrasi menangani dan menyelesaikan masalah ini, juga mengevaluasi berapa lapas yang menurut kami berpotensi mengalami kejadian yang sama," kata Yasonna.
Dalam kesempatan yang sama, Yasonna juga mengabarkan sebanyak lima orang sedang diidentifikasi Inafis polri.
• Kondisi Terkini Lapas Kelas 1 Tanggerang Pasca Kebakaran Yang Renggut 44 Nyawa Napi Mulai Direnov
Sementara, tiga orang yang meninggal dunia di rumah sakit, keluarganya telah mendapatkan santuan.
"Sampai saat ini yang diidentifikasi inafis polri (berjumlah) lima orang, kemarin yang tiga di rumah sakit sudah kita berikan santunannya," terang Yasonna.
Pakar Hukum Pidana, Asep Iwan Iriawan meminta Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H Laoly dan beberapa pejabat terkait mundur dari jabatannya akibat insiden kebakaran yang menewaskan 44 orang warga binaan di Lapas Kelas 1, Tangerang, kemarin.
Menurut Asep, terbakarnya lapas itu adalah tragedi kemanusiaan.