Pola Hidup Sehat
PENYAKIT yang Menyerang Sel Darah Merah, Sakit Kepala Salah Satu Gejalanya
Darah mengandung zat cair dan zat padat. Bagian yang bersifat cair disebut plasma darah. Lebih dari setengah bagian darah merupakan plasma darah.
Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Darah mengandung zat cair dan zat padat. Bagian yang bersifat cair disebut plasma darah.
Lebih dari setengah bagian darah merupakan plasma darah.
Sedangkan bagian yang bersifat padat merupakan sel-sel darah yang terdiri dari sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah (trombosit).
Dilansir dari halodoc.ocm, berikut penyakit – penyakit yang menyerang sel darah merah.
1. Anemia
Anemia merupakan kelainan sel darah merah yang paling umum terjadi. Kelainan ini terjadi karena jumlah sel darah merah dalam tubuh terlalu rendah, sehingga tubuh tidak mendapatkan suplai darah yang kaya akan oksigen.
• Yang Langsung Terbentuk Setelah Proses Fertilisasi Adalah ? Ovarium Adalah Tempat Terjadinya?
Akibatnya, tubuh akan mengalami berbagai gejala, seperti:
- Tubuh sering merasa lemah atau lelah, terutama saat berolahraga.
- Selalu merasa mudah marah.
- Sakit kepala.
- Sulit berkonsentrasi atau berpikir.
- Pusing ketika berdiri sekaligus dari posisi duduk atau berbaring.
- Warna kulit pucat.
- Sesak napas.
• DAGING Tumbuh Dalam Rahim Muncul Bertahun - Tahun Pada Masa Subur Wanita
Anemia juga terbagi menjadi beberapa jenis, berdasarkan penyebabnya, yaitu:
- Anemia defisiensi besi.
- Anemia pernisiosa (defisiensi vitamin B12).
- Anemia karena penyakit kronis.
- Anemia hemolitik autoimun.
- Anemia aplastik.
- Anemia megaloblastik.
- Anemia sel sabit.
- Anemia karena Thalasemia.
- Anemia defisiensi folat.
2. Malaria
Malaria adalah penyakit kelainan darah berbahaya yang disebabkan oleh parasit yang dibawa oleh nyamuk Anopheles.
Parasit ini dapat masuk ke dalam tubuh lewat gigitan nyamuk, yang kemudian menginfeksi sel darah merah dan merusaknya.
• UNTUK Memelihara Organ Pernapasan Sebaiknya Ketika Tidur Posisinya ?
Penyakit malaria ditandai dengan gejala menggigil yang disertai dengan demam dan berkeringat banyak. Namun, ada beberapa gejala lain yang juga dapat dialami pengidap penyakit kelainan darah ini, yaitu:
- Demam yang bersifat periodik. Hal ini terjadi karena pecahnya skizon yang mengeluarkan berbagai antigen. Proses pematangan skizon berbeda tiap jenis plasmodium, yang dapat dibagi menjadi: P. falciparum (demam hampir setiap hari); P. vivax/ovale (demam setiap 3 hari/tertiana); dan P. malariae (demam setiap 4 hari/kuartana).
- Splenomegali. Merupakan gejala malaria kronik yang ditandai dengan pembesaran limfa.
- Anemia. Terjadi akibat pecahnya eritrosit yang terinfeksi maupun tidak.
- Ikterus. Terjadi karena hemolysis dan gangguan hepatik.
Gejala sistemik lainnya, seperti sakit kepala, mual muntah, nyeri otot.
Polisitemia vera merupakan kelainan sel darah merah yang ditandai oleh terlalu banyaknya produksi sel darah merah pada sumsum tulang belakang. Kondisi ini dapat memicu pembekuan darah yang kemudian menghambat aliran darah.
Gejala polisitemia vera umumnya tidak disadari oleh pengidapnya, karena penyakit kelainan darah ini dapat berkembang selama bertahun-tahun tanpa menimbulkan gejala. Namun, pada beberapa pengidap, ada beberapa gejala yang mungkin muncul, seperti:
- Nyeri kepala.
- Pusing.
- Lemah, letih, dan lesu.
- Pandangan kabur.
- Produksi keringat berlebih.
- Gatal pada kulit terutama setelah mandi.
• INI PENYEBAB Kanker Lidah, Gejala Kanker Lidah Ditandai Sakit Tenggorokkan
- Nyeri dan bengkak pada satu sendi, yang paling sering pada jempol kaki.
- Sesak napas.
- Sensasi baal, kesemutan, rasa terbakar, atau kelemahan pada tangan maupun kaki.
- Demam.
- Perut kembung, begah dan terasa penuh akibat pembesaran limfa.
- Perdarahan minor, seperti munculnya memar pada kulit.
- Penurunan berat badan signifikan yang tidak direncanakan.
Polisitemia vera merupakan kondisi kronis yang umumnya tidak dapat disembuhkan.
Penanganan medis yang dilakukan biasanya difokuskan untuk mengurangi jumlah sel darah yang berada di dalam tubuh pengidap, guna menurunkan risiko terjadinya komplikasi.
Fungsi Sel Darah Merah
Dijelaskan dalam National Cancer Institute, sel darah merah (eritrosit) adalah salah satu komponen darah yang berfungsi mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.Dalam sel darah merah, terdapat suatu protein yang disebut dengan hemoglobin (Hb).
Dilansir dari sehatq.com, hemoglobin inilah yang berfungsi mengikat oksigen, sekaligus memberikan warna merah pada darah.
Sel darah merah berbentuk bulat dan pipi, dengan cekungan di tengahnya, menyerupai donat tanpa lubang di tengahnya.
Dinding selnya bersifat elastis agar dapat menyesuaikan diri dan mengalir dengan lebih mudah melalui pembuluh darah yang sempit.
Pembentukan sel darah merah terjadi di sumsum tulang.
Proses ini disebut dengan
erythropoiesis. Proses ini setidaknya memakan waktu selama dua hari.Meski demikian, tubuh kita mampu menciptakan sekitar 2 juta sel darah merah setiap detiknya. S
el darah merah umumnya berumur sekitar 120 hari (3 bulan) sampai akhirnya nanti mati dan dibersihkan dari sirkulasi melalui proses fagosit sel di limpa dan hati. (*)