Pola Hidup Sehat

PENYAKIT Pernafasan Tak Menular dengan Tingkat Risiko Kematian Tinggi

banyak jenis penyakit tidak menular tersebut, ada beberapa penyakit yang berisiko tinggi menyebabkan kematian....

Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ YOUTUBE
Ilustrasi penyakit pernafasan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Penyakit tidak menular disingkat PTM (bahasa Inggris: non-communicable disease, disingkat NCD), adalah penyakit yang tidak berpindah secara langsung dari satu individu ke individu lain.

PTM dapat bersifat kronis atau akut.

Dilansir dari wikipedia, sebagian besar PTM merupakan penyakit noninfeksi, meskipun ada beberapa penyakit infeksi yang tidak menular, seperti penyakit parasitik yang siklus hidup parasitnya tidak berpindah langsung dari inang ke inang.

Penyakit tidak menular umumnya dialami oleh satu individu yang berlangsung dalam jangka waktu lama atau dikenal sebagai penyakit kronis.

Kombinasi faktor risiko yang meningkatkan seseorang bisa menderita penyakit tidak menular adalah genetik, fisiologis, gaya hidup, dan lingkungan sekitar.

Penyakit tidak menular umumnya memengaruhi orang-orang, termasuk kelompok umur sehingga sering dikaitkan dengan orang yang sudah lanjut.

PENYAKIT Liver Disebabkan Oleh? Waspadai Gejala Penyakit Liver

Penyakit tidak menular (PTM) dapat menyerang semua organ tubuh.

Oleh karena itu, ada banyak jenis penyakit tidak menular yang bisa terjadi.

Dilansir dari alodokter.com, dari sekian banyak jenis penyakit tidak menular tersebut, ada beberapa penyakit yang berisiko tinggi menyebabkan kematian, yaitu:

1. Penyakit kardiovaskular

Penyakit kardiovaskular adalah sekelompok penyakit pada jantung dan pembuluh darah.

Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan kategori penyakit kronis penyebab kematian nomor satu di dunia.

Munculnya penyakit ini berhubungan erat dengan tekanan darah tinggi, obesitas, serta aterosklerosis.

Penyakit kardiovaskular ini terdiri dari beberapa jenis dan kebanyakan penyakit ini membahayakan nyawa penderitanya.

Jenis penyakit kardiovaskular yang paling sering terjadi dan banyak menyebabkan kematian adalah serangan jantung, penyakit jantung koroner, stroke, dan gagal jantung.

2. Diabetes

Diabetes merupakan penyakit tidak menular kronis yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi.

Diabetes bisa disebabkan oleh faktor keturunan dan gaya hidup kurang sehat, seperti jarang olahraga, dan sering mengonsumsi makanan tinggi gula dan berlemak.

Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh dan berbagai komplikasi berbahaya, seperti penyakit jantung, kebutaan, gagal ginjal, infeksi berat, ketoasidosis diabetik, dan hyperglycemic hyperosmolar syndrome (HHS).

KENALI Penyebab Penyakit Thalassophobia, Penelitian Tunjukkan Penderitanya Banyak Wanita

3. Kanker

Kanker merupakan penyakit tidak menular dengan angka kematian tertinggi kedua setelah penyakit jantung dan pembuluh darah.

Di Indonesia, jenis kanker yang paling banyak menyebabkan kematian pada pria adalah kanker paru-paru, kanker prostat, dan kanker kolorektal, sedangkan pada wanita, jenis kanker yang paling banyak menyebabkan kematian adalah kanker payudara, kanker kolorektal, dan kanker serviks.

4. Gangguan pernapasan kronis

Gangguan pernapasan kronis merupakan salah satu penyakit tidak menular yang masih banyak terjadi di Indonesia.

Penyakit ini paling sering terjadi akibat kebiasaan merokok, paparan asap rokok, atau sering menghirup udara kotor yang tercemar polusi.

Beberapa jenis penyakit tidak menular yang menyerang saluran pernapasan di antaranya adalah:

  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
  • Asma
  • Hipertensi pulmonal
  • Penyakit paru-paru akibat kerja, misalnya terlalu sering menghirup gas beracun atau zat berbahaya di tempat kerja

Jika tidak diobati, penyakit-penyakit di atas dapat menyebabkan gangguan pernapasan berat yang bisa memicu terjadinya gagal napas.

Hal ini berpotensi tinggi menyebabkan kematian.

APAKAH Penyebab Penyakit TBC & Bagaimana Cara Mencegah Penyakit TBC?

5. Penyakit ginjal

Ada beberapa macam penyakit ginjal.

Dua di antaranya yang paling banyak menyebabkan kematian adalah penyakit ginjal kronis dan gagal ginjal akut.

WHO memperkirakan ada sekitar 5–10 juta orang yang meninggal akibat penyakit ginjal di seluruh dunia setiap tahunnya.

Banyak penderita penyakit ginjal yang membutuhkan penanganan seumur hidup.

Salah satunya adalah dengan menjalnai cuci darah atau hemodialisis.

Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit ginjal bisa menyebabkan kerusakan ginjal permanen yang berisiko tinggi menyebabkan kematian.

6. Gangguan mental

Ganggguan mental merupakan salah satu penyakit tidak menular yang sering kali dianggap tidak serius.

Hal ini dikarenakan masih banyaknya orang yang kurang memahami atau bahkan memberikan stigma terhadap masalah kesehatan mental.

Menurut WHO, angka kematian akibat gangguan jiwa cukup tinggi.

Diperkirakan setidaknya ada 8,6 juta penderita gangguan mental yang meninggal setiap tahun di seluruh dunia.

Dari sekian banyak jenis gangguan mental yang ada, beberapa yang paling sering menyebabkan kematian dini adalah depresi berat, skizofrenia, dan gangguan bipolar.

Sebagian besar penyebab kematian pada penderita gangguan mental adalah bunuh diri dan penyalahgunaan narkoba.

Selain penyakit yang telah disebutkan di atas, kecelakaan transportasi dan kecelakaan akibat kerja juga menjadi kondisi medis yang banyak menyebabkan kematian.

Data dari Kementerian Kesehatan RI menyebutkan bahwa kecelakaan transportasi dan kecelakaan akibat kerja termasuk dalam 10 besar penyebab kematian tertinggi secara nasional.

Sebagian orang menderita penyakit tidak menular karena faktor keturunan.

Oleh sebab itu, jika Anda memiliki keluarga yang memiliki penyakit tertentu, misalnya penyakit jantung, diabetes, atau kanker, maka Anda disarankan untuk berkonsultasi ke dokter.

Penyakit tidak menular memang tidak bisa dicegah sepenuhnya. Namun, risiko Anda untuk terkena penyakit ini bisa dikurangi dengan cara menjauhi faktor risikonya, yakni melalui penerapan pola hidup sehat.

Salah satunya adalah dengan rutin olahraga atau menjalani aktivitas fisik. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved