Pola Hidup Sehat

PERAN Dari Kortikosteroid untuk Tubuh, Mampu Sembuhkan Banyak Penyakit Termasuk Asma

Obat ini telah digunakan selama berpuluh tahun, dalam ragam bentuk, untuk mengobati kondisi inflamasi, mulai dari eksim yang sedang hingga radang....

Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ HELLOSEHAT.COM/FACEBOOK
Kortikosteroid 

Dilansir dari alodokter.com, sejumlah efek samping yang bisa ditimbulkan setelah menggunakan obat kortikosteroid adalah:

  • Penumpukan lemak di pipi (moon face)
  • Rentan terkena infeksi
  • Meningkatnya tekanan darah atau hipertensi
  • Meningkatnya kadar gula darah
  • Mempercepat timbulnya katarak
  • Tukak (ulkus) pada lambung atau duodenum
  • Masalah kulit
  • Pelemahan fungsi otot
  • Perubahan mood dan perilaku.

Peran Kortikosteroid pada Asma dan Bronkus

Obat steroid untuk asma banyak dikenal dengan sebutan obat kortikosteroid.

Obat ini biasanya digunakan untuk mengelola gejala dan kekambuhan pada penyakit saluran napas yang reversibel (bisa pulih seperti semula) dan tidak ireversibel (tidak bisa pulih seperti semula).

Obat steroid mampu membantu meredakan kondisi asma dengan mengurangi saluran udara yang meradang lalu menghentikan peradangan tersebut.

Selain itu, obat ini juga membantu meringankan gejala asma seperti sesak napas dan batuk.

KEKURANGAN Protein Secara Terus-Menerus Dapat Mengakibatkan Penyakit - Penyakit Ini

Manfaat Kortikosteroid

Kortikosteroid itu sendiri sebenarnya adalah sekumpulan hormon yang diproduksi oleh tubuh manusia di kelenjar adrenal yang terletak di atas ginjal.

Hormon ini berfungsi dalam pengaturan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, regulasi cairan tubuh, sistem pertahanan tubuh, dan pembentukan tulang.

Sementara itu, obat kortikosteroid biasanya digunakan untuk gangguan produksi hormon oleh kelenjar adrenal yang mengakibatkan tubuh kekurangan hormon steroid.

Dilansir dari sehatq.com, kondisi lain yang sering diobati dengan kortikosteroid antara lain adalah keluhan seperti kulit bengkak, gatal-gatal, kemerahan dari reaksi alergi, flu, pegal-pegal, asma akibat alergi, mata merah (konjungtivitis alergi), penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis, peradangan sistemik seperti lupus, transplantasi, pembengkakan otak, dan masih banyak lagi.

Bentuknya pun bermacam-macam, dari tablet, sirup, inhaler, nasal spray, injeksi hingga krim, lotion dan gel.

Jika Anda diminta oleh dokter untuk menggunakan obat kortikosteroid dalam jangka panjang, Anda akan diminta untuk mengatur pola makan sebagai berikut.

  • Mengurangi jumlah garam dan natrium
  • Menghitung jumlah kalori agar tidak naik berat badan
  • Menambahkan asupan protein

Hal ini dilakukan sebagai tindakan preventif dari kemungkinan munculnya efek samping yang berbahaya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved