Kisah Haru Guru di Sintang Kalbar Gelar Pembelajaran Tatap Muka Setelah 2 Tahun Sekolah Online
Mengingatkan sudah hampir 2 tahun ini peniadaan proses pembelajaran tatap muka yang disebabkan adanya pendemi covid-19.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Banyak cerita dan kisah terjadi sepanjang pandemi Covid-19 melanda Tanah Air.
Pandemi yang berkepanjangan telah merubah segala kebiasan menjadi kebiasaan baru.
Tak hanya bicara kesehatan, pandemi juga memberikan dampak yang besar pada dunia pendidikan.
Hampir dua tahun para murid tidak sekolah tatap muka, proses pembelajaran hanya dilakukan dari jarak jauh.
Setelah sekitar 2 tahun tidak sekolah tatap muka, kini pemerintah membolehkan kembali sekolah tatap muka dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan.
Tak anyal diperbolehkannya sekolah tatap muka disambut baik oleh siswa dan guru.
• PAUD dan SMP di Kabupaten Sintang Mulai Gelar Belajar Tatap Muka Terbatas, Sekda Pesan Jaga Prokes
Seperti Kepala Sekolah SMPN 1 Sintang, Mursidi mengaku bersyukur karena SMPN 1 Sintang diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas.
Mengingatkan sudah hampir 2 tahun ini peniadaan proses pembelajaran tatap muka yang disebabkan adanya pendemi covid-19.
“Pada hari ini saya sangat terharu dan sangat berbahagia karena jawaban selama ini kurang lebih hampir 2 tahun kita belum bisa melaksanakan tatap muka, hari ini terjawab sudah kita bisa, terima kasih kepada pemkab sintang atas izin yang diberikan kepada kami,”ungkap Mursidi, Rabu 1 September 2021.
Menurut Mursidi, ada 374 jumlah siswa di SMPN 1 Sintang.
Dalam proses belajar tatap muka, pihak sekolah menerapkan sistem shift dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat, dimana setiap kelas di siapkan disinfektan dan westafel, jarak kursi meja juga sudah diatur sesuai prokes.
“Siswa hanya sedikit dalam kelas kurang lebih 14 – 15 orang”
“Di sekolah hanya dua jam setelah itu kita pulangkan langsung, satu jam berikutnya masuk yang shift kedua. Jadi semua kelas merasakan pembelajaran tatap muka walaupun sebentar tapi mereka hadir ke sekolah, begitu juga besoknya kita menerapakan protkol yang sangat ketat mulai dari pukul 07.00 – 12.00,”jelas Mursidi.
Kepala Sekolah Dasar Suluh Harapan Sintang, Wijayanti menyebut pihaknya sudah melakukan simulasi pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah sejak agustus.
Menurut Wijayanti, pembelajaran tatap muka di sekolah sangat penting, karena guru merupakan profesi yang tidak bisa di gantikan oleh apapun, baik mesin, maupun gadget canggih ataupun platform yang keren yang sudah digunakan selama belajar online.