Berikan Pelatihan Menjahit Kepada Penyandang Disabilitas, Dinsos Pontianak Promosikan Penjahit
Ke depannya pun pihaknya juga siap membantu, baik untuk penyandang disabilitas maupun yang terhimpun di DTKS atau masyarakat kurang mampu.
Penulis: Faisal Ilham Muzaqi | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Bidang Pemberdayaan Sosial, Dinas Sosial Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat memberikan pelatihan menjahit kepada penyandang disabilitas.
Kepala Dinas Sosial Kota Pontianak, Darmanelly menyampaikan, bahwa pelatihan tersebut dilaksanakan selama 25 hari sejak 16 Agustus hingga 30 Agustus 2021. Kemudian ditutup pada 1 September 2021.
"Pelatihan menjahit untuk penyandang disabilitas sebanyak 10 orang, tujuh orang diantaranya disabilitas tuna daksa atau caca bagian fisik dan tiga orang tuna rungu. Mereka diharapkan setelah pelatihan penjahit bisa menjadi orang yang mandiri yang tidak tergantung pada orang lain. Jadi kita meningkatkan kemandirian masyarakat disabilitas di kota Pontianak," ujarnya, Rabu 1 September 2021.
Ia menerangkan, bahwa pelatihan tersebut diberikan kepada penyandang disabilitas mulai dari tahap dasar yang mendatangkan pemateri atau pelatih dari kalangan disabilitas juga yang memang memiliki skill dan usaha di bidang menjahit.
• Bentuk Nyata Peduli Peserta JKN-KIS, BPJS Kesehatan Pontianak Beri Bantuan Kepada Peserta
"Alhamdulillah kita punya pelatih yang banyak juga orderannya sehingga peserta pelatihan nantinya bisa membantu biar orderannya biar bisa cepat," imbuhnya.
Kadinsos juga menerangkan, bahwa semua peserta tersebut juga diberikan modal berupa alat penjahit mesin.
Ke depannya pun pihaknya juga siap membantu, baik untuk penyandang disabilitas maupun yang terhimpun di DTKS atau masyarakat kurang mampu.
Sehingga disampaikannya para bisa meningkatkan kreativitasnya, baik melalui praktek langsung maupun melalui media sosial yang ada saat ini.
"Kita ada beri mesin jahit sebagai modal usaha mereka. Pemberdayaan yang dilakukan berupa mesin jahit dan cara menjahit. Jadi pemberdayaan bukan lagi dasar, tetapi berupa barang juga, sebagai modal usaha dan pelatihan," paparnya.
Menurutnya, pemberdayaan bagi penyandang disabilitas tentu sangat penting dilakukan untuk meningkatkan kemandirian mereka.
Untuk itu, pelatihan tersebut akan digelar secara rutin dalam setiap tahun.
Hingga saat ini, tercatat penyandang disabilitas di kota Pontianak kurang lebih sekitar 1000 orang.
Akan tetapi dari jumlah tersebut sebagian juga ada yang sudah produktif, sebagai atlet dan juga ada yang kurang mampu.
"Mereka tidak semuanya dibantu, tetapi ada beberapa yang mandiri tergantung kekurangan atau keperluannya, karena ada tuna rungu, tuna daksa dan lainnya. Sesuai dengan keperluannya juga. Kita menganggarkan alat bantu seperti kursi roda, alat bantu dan lainnya atas dasar dari usulan masyarakat melalui Musrenbang," paparnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pemberdayaan Sosial, Ita Rostiawati mengungkapkan, sebagai tugas dibidangnya yang memang memberdayakan pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) untuk penyandang disabilitas yang termasuk. Bahwa sejatinya pelatihahan akan dilaksanakan tahun sebelumnya, namun karena adanya pandemi covid-19 sehingga baru terlaksana tahun 2021 ini.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/901-kib-1.jpg)