Pola Hidup Sehat
HARGA SWAB Antigen Terbaru, Ini Tingkat Akurasi Rapid Test Antigen dan PCR
Namun, tidak sedikit orang yang bingung membedakan antara satu jenis tes dengan jenis yang lainnya.
Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Swab antigen hadir sebagai alternatif tes molekuler dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
Ketimbang tes PCR, swab antigen memiliki sejumlah kelebihan dalam penanganan pandemi Covid-19.
Meski demikian, Badan Kesehatan Dunia (WHO) tetap memandang tes swab PCR sebagai golden standard atau standar utama untuk mendiagnosis pasien Covid-19.
Seperti yang diketahui bersama, ada beberapa macam alat untuk mendeteksi virus Corona dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Namun, tidak sedikit orang yang bingung membedakan antara satu jenis tes dengan jenis yang lainnya.
Termasuk istilah rapid test antigen dan swab antigen yang dianggap sebagai alat uji berbeda, padahal kedua nama ini adalah tes yang sama.
PT Kimia Farma menurunkan harga tes PCR di seluruh gerai laboratorium Kimia Farma di seluruh Indonesia.
• Tarif Swab PCR di Kalbar Rp 525 Ribu, Harisson: Tutup Operasional Laboratorium Yang Melanggar ❗
Pengumuman PT Kimia Farma Diagnostika ini dilakukan melalui surat Nomor 148 / IN 000 / KFD / VIII / 2021 yang ditandatangani Agus Chandra Plt. Direktur Utama Kimia Farma Diagnostika pada 16 Agustus 2021 Perincian perubahan harga tes PCR dan Swab Antigen di Kimia Farma meliputi:
- Harga tes PCR di Kimia Farma turun dari Rp 900.000,- menjadi Rp 500.000
- Swab Antigen Reagen Abbott Panbio dari Rp 190.000,- menjadi Rp125.000
- Swab Antigen Reagen selain Panbio (Regular) dari Rp 190.000,- menjadi Rp 85.000
- SLA hasil PCR adalah maksimum 16 jam dari sejak pengambilan sample (berlaku di Jakarta, Bandung, Semarang, Medan dan Makassar).
Apa Itu Swab Antigen Reagen Abbott Panbio?
Tak ayal, banyak masyarakat khususnya yang baru pertama kali menjalani swab antigen mengeluhkan rasa sakit, bahkan pada kasus tertentu sejumlah orang mengalami luka berdarah pada hidung pasca dilakukannya swab antigen.
Melihat kondisi ini, Klinikgo menggandeng PT. Itama Ranoraya Tbk (IRRA) mempromosikan produk swab antigen terbaru yaitu Panbio Antigen Nasal.
Berbeda dengan swab antigen pada umumnya, produk dari pabrikan Abbott ini hanya membutuhkan pengambilan sampel sedalam 2 cm dari lubang hidung.
“Selama ini banyak yang mengeluh saat pengambilan sampel swab hidung terasa sakit bahkan sampai berdarah sehingga menimbulkan ketakutan pada masyarakat yang belum pernah melakukan swab antigen.
Oleh karena itu Klinikgo bekerja sama dengan PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) mempromosikan produk swab antigen terbaru dari pabrikan Abbott dengan nama produk Panbio Antigen Nasal yang pengambilan sampel swabnya hanya 2 cm dari lubang hidung,” ucap Rio Catur Adi Saputra, CEO dari Klinikgo dalam keterangan tertulis akhir pekan lalu dikutip dari tribunnews.com.
• Sutarmidji Ultimatum Lab Swasta 1 Minggu Harus Turunkan Harga Swab PCR dan Test Antigen
Rio mengatakan, produk Panbio Antigen Nasal ini masyarakat khususnya yang baru pertama kali melakukan tes usap tidak perlu khawatir akan rasa sakit yang ditimbulkan saat pengambilan sampel.
Selain itu, produk ini juga cocok digunakan bagi anak-anak yang memiliki kondisi hidung yang cenderung lebih sensitif.
“Dengan Panbio Antigen Nasal ini, masyarakat tidak perlu takut lagi hidung akan sakit saat melakukan swab. Produk ini pun cocok untuk dipakai oleh anak-anak yang mungkin lebih sensitif dibandingkan orang dewasa,” pungkasnya.
Hendry Herman selaku Director of Sales & Marketing Itama Ranoraya mengatakan, produk swab antigen terbaru ini dapat digunakan semua kalangan.
Selain itu, masyarakat juga tidak perlu khawatir terkait dengan akurasi serta legalitas dari produk ini karena telah secara resmi terdaftar dalam Emergency Use Authorization dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Hendry berharap produk Abbott Panbio Antigen Nasal ini bisa turut mensukseskan program pemerintah selaku regulator dalam penanganan pandemi covid 19 untuk menjalankan program 3T yakni testing, tracing, dan treatment.
“Produk Antigen terbaru kami ini sangat mudah dan nyaman saat di swab dan cocok untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa sampai dengan lansia.
Serta, sudah masuk kedalam daftar Emergency Use Authorization dari WHO. Kami berharap dengan produk Antigen terbaru ini dapat mensukseskan program 3T oleh Pemerintah sehingga meminimalisir penyebaran COVID-19,” jelasnya.
Perbedaan PCR dan Rapid test Antigen
Meskipun sama-sama mendeteksi Covid-19, terdapat perbedaan antara tes Covid-19 PCR dan Antigen.
Dikutip dari Kompas.com, berikut perbedaanya:
Rapid test Antigen
- Nama lain
Tes usap atau swab antigen memiliki nama lain tes diagnostik.
- Cara kerja
Tes diagnostik ini dapat mendeteksi protein spesifik dari virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Antigen adalah zat yang yang dapat merangsang imun.
Zat ini bisa berupa protein, polisakarida, dll.
Saat terinfeksi virus, tubuh secara alami akan merespons dengan mengeluarkan protein spesifik tertentu.
Virus penyebab Covid-19 memiliki beberapa antigen yang sudah dikenali, seperti nukleokapsid fosfoprotein dan spike glikoprotein.
Tes swab antigen dapat melihat keberadaan antigen di dalam tubuh, sehingga bisa diketahui apakah seseorang sedang terinfeksi virus corona atau tidak.
- Metode tes
Tes antigen dilakukan dengan pengambilan sampel cairan pernapasan (lendir) dari hidung atau bagian tenggorokan di belakang hidung dengan alat cotton bud panjang.
Sampel tersebut lalu ditempatkan di larutan khusus untuk melihat ada atau tidaknya antigen virus corona.
Hasil tes Pemeriksaan kesehatan ini hasilnya bisa diketahui dalam waktu yang relatif cepat, mulai dari 15 menit sampai dengan setengah jam.
Tingkat akurasi Tes swab antigen memiliki tingkat akurasi yang tinggi, tapi terkadang masih ada hasil tes negatif palsu jika kadar virus corona di dalam tubuh rendah.
Untuk itu, tes swab antigen lebih akurat dilakukan di awal gejala Covid-19 muncul atau saat jumlah virus di dalam tubuh cukup tinggi.
Apabila hasil tes swab antigen meragukan, misalkan hasilnya negatif tapi ada gejala Covid-19, diperlukan tes PCR untuk memastikan ketepatan diagnosis.
Swab PCR (polymerase chain reaction)
- Nama lain
Tes diagnostik, tes virus, tes molekuler, tes amplifikasi asam nukleat atau nucleic acid amplification test (NAAT), rapid test polymerase chain reaction (RT-PCR).
- Cara kerja
Tes diagnostik ini mendeteksi materi genetik virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Tes ini juga dapat mendeteksi fragmen virus bahkan saat seseorang sudah tidak terinfeksi.
Teknologi PCR mampu melihat materi genetik virus dengan teknik amplifikasi atau perbanyakan.
Virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 memiliki materi genetik yang memiliki rantai tunggal asam ribonukleat (RNA).
Pemeriksaan virus jenis ini dilakukan dengan mengubah RNA menjadi asam deoksiribonukleat (DNA) yang memiliki rantai ganda.
Setelah diubah menjadi DNA, materi genetik tersebut diperbanyak lewat alat PCR.
Apabila mesin PCR mendeteksi adanya materi genetik virus corona, maka hasil tes dinyatakan positif Covid-19.
- Metode tes
Tes swab PCR diawali dengan pengambilan sampel cairan pernapasan atau lendir dari hidung dan tenggorokan dengan alat mirip cotton bud panjang.
Terkadang, ada juga sampel yang diambil dari ludah.
Setelah sampel swab diambil, sampel lalu dimasukkan ke dalam wadah steril dan disegel, lalu dikirim ke laboratorium.
Setibanya di laboratorium, petugas laboratorium akan melakukan ekstraksi atau mengisolasi materi genetik dari sampel yang sudah diambil.
Setelah diberi bahan kimia yang disebut reagen primer dan probe, sampel lalu dimasukkan ke mesin PCR untuk diproses termal.
Yaitu dipanaskan dan didinginkan secara terkontrol untuk mengubah RNA menjadi DNA.
Kemudian, sebagian kecil materi genetik virus SARS-CoV-2 tersebut diperbanyak sampai menghasilkan jutaan salinan DNA. Selama proses ini, bahan kimia khusus akan mengikat DNA.
DNA akan mengeluarkan cahaya fluoresen apabila terdapat virus SARS-CoV-2 dalam sampel.
Keberadaan cahaya fluoresen tersebut merupakan sinyal yang dideteksi mesin PCR untuk menafsirkan hasil tes positif Covid-19.
Hasil tes Pemeriksaan kesehatan ini hasilnya baru bisa diketahui dalam waktu sehari sampai seminggu, tergantung lokasi dan kapasitas laboratorium.
- Tingkat akurasi
Tes swab PCR memiliki tingkat akurasi yang tinggi.
Tes ini merupakan standar emas atau tes terbaik yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Berdasarkan penjabaran perbedaan swab antigen dan swab PCR di atas, secara garis besar cara mengambilan sampel kedua tes ini sama-sama dilakukan dengan mengambil lendir dari hidung atau tenggorokan.
Namun, tes swab PCR saat ini merupakan pemeriksaan paling andal dan akurat untuk mendeteksi infeksi virus corona atau Covid-19 aktif.
Sementara itu, tes swab antigen yang hasilnya relatif cepat terkadang masih membutuhkan tes swab PCR apabila hasilnya negatif tapi ada gejala Covid-19.
Masa Berlaku Swab Antigen Berapa Hari
Kementerian Perhubungan menegaskan syarat perjalanan untuk ke luar kota akan tetap diberlakukan.
Syarat perjalanan yang berlaku akan mengacu pada Surat Edaran Nomor 12 Tahun 2021 Satuan Tugas Penanganan Covid-19 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Syarat ini berlaku untuk semua calon penumpang yang akan melakukan perjalanan udara (penerbangan) selama masa waspada pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), periode: 1 Juni 2021-hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Setiap calon penumpang yang hendak bepergian memerlukan hasil tes dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Negatif Antigen (2x24 Jam sebelum keberangkatan)
2. Negatif GeNose C-19 (1x24 Jam sebelum keberangkatan)
3. Negatif Swab/PCR Test dengan waktu 3x24 jam sebelum keberangkatan)
Dokumen negatif swab antigen COVID-19 ini hanya berlaku 2x24 jam.
Artinya, tes Swab Antigen harus dilakukan 2 hari sebelum keberangkatan.
Lebih lengkapnya, berikut masa berlaku hasil tes rapid antigen, PCR, dan GeNose berdasarkan surat edaran tersebut.
Pulau Jawa dan Luar Jawa (Kecuali Bali)
a. Transportasi darat
- Dilakukan tes acak rapid antigen atau GeNose apabila diperlukan oleh satgas Penanganan Covid-19 daerah
- Kereta api antarkota, RT-PCR atau antigen maksimal 3x24 jam sebelum keberangkatan atau GeNose dilakukan di stasiun sebelum berangkat
- Menggunakan kendaraan pribadi, pelaku perjalanan diimbau melakukan tes RT-PCR atau rapid antigen maksimal 3x24 jam sebelum keberangkatan. Bila GeNose, bisa dilakukan di rest area.
b. Transportasi laut
- RT PCR berlaku 3x24 jam
- Rapid antigen berlaku 3x24 jam
- GeNose tes dilakukan sebelum keberangkatan di pelabuhan
c. Transportasi udara
- RT PCR berlaku 3x24 jam
- Rapid antigen berlaku 3x24 jam
- GeNose di bandara berlaku sebelum keberangkatan
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keduanya Turun Harga, Apa Bedanya Swab Antigen dan PCR?"