Cara Mencegah Demam Berdarah yang Rawan Terjadi di Musim Hujan

Demam Berdarah pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun 1968, dimana sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24 orang diantaranya meninggal dunia (

Editor: Nasaruddin
Kemenkes
Ilustrasi cara mencegah demam berdarah. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Demam Berdarah atau DBD adalah satu di antara penyakit yang biasa menyerang saat musim hujan.

Penyakit Demam Berdarah Dengue disebabkan virus Dengue yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus.

Perlu diingat, Indonesia adalah wilayah endemis dengan sebaran di seluruh wilayah tanah air.

Demam Berdarah pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun 1968, dimana sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24 orang diantaranya meninggal dunia (Angka Kematian (AK) : 41,3 %).

Sejak saat itu, menurut Kemenkes, penyakit ini menyebar luas ke seluruh Indonesia.

Masih dari sumber yang sama, pencegahan DBD yang paling efektif dan efisien adalah kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus, yaitu:

Daftar Wilayah Kalbar Kategori Waspada Banjir Menurut BMKG, Termasuk Pontianak dan Singkawang

1. Menguras

Membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es, dan lain-lain.

2) Menutup

Tutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan sebagainya.

3) Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.

Adapun yang dimaksud dengan Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan, seperti:

1) Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan

2) Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk

3) Menggunakan kelambu saat tidur

4) Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk

5) Menanam tanaman pengusir nyamuk

6) Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah

7) Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.

Cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah Demam Berdarah adalah sebagai berikut:

Peringatan Dini Potensi Gerakan Tanah di Kalbar Agustus 2021, 37 Kecamatan Kategori Menengah-Tinggi

1. Pilih pakaian yang aman dari gigitan nyamuk

Pilih pakaian yang aman dari gigitan nyamuk.

Sebisa mungkin, minimalkan bagian kulit yang rentan digigit nyamuk.

Caranya dengan menggunakan celana panjang, pakaian lengan panjang, serta kaus kaki.

2. Gunakan obat nyamuk yang aman

Cara mencegah demam berdarah lainnya yakni gunakan pengusir nyamuk yang aman.

Jika menggunakan obat nyamuk yang mengandung diethyltoluamide (DEET), pilih yang kadarnya 10 persen.

Demi keamanan, hindari obat nyamuk yang mengandung kadar DEET tinggi di atas 30 persen karena bisa merusak saraf dan memicu kanker.

Ingat, obat nyamuk dengan bahan aktif ini tidak aman untuk anak-anak.

3. Pakai kelambu atau perangkap nyamuk

Apabila khawatir dengan keamanan obat nyamuk, gunakan kelambu atau alat perangkap nyamuk.

Kendati tidak sepraktis dan efisien seperti obat nyamuk, namun kelambu dan alat perangkap nyamuk relatif lebih aman untuk mencegah gigitan nyamuk.

4. Pasang kasa di lubang angin, pintu, dan jendela

Selain menggunakan kelambu atau perangkap nyamuk, cara mencegah gigitan demam berdarah juga bisa dengan memasang kasa.

Pasang kasa di lubang angin, pintu, dan jendela yang rentan menjadi pintu masuknya nyamuk demam berdarah.

5. Hindari wewangian tertentu

Beberapa wewangian dapat mengundang nyamuk demam berdarah masuk dan bersemayam di suatu ruangan.

Untuk itu, hindari wewangian tertentu saat musim demam berdarah.

Sabun dan parfum yang beraroma tajam juga dapat menarik nyamuk DBD menggigit tubuh.

6. Cegah genangan air di sekitar tempat tinggal

Nyamuk Aedes aegypti gemar berkembang biak di air bersih dan genangan.

Untuk itu, cara mencegah demam berdarah perlu mencegah genangan air di sekitar tempat tinggal.

Gejala Demam Berdarah

1. Mendadak panas tinggi selama 2 - 7 hari, tampak lemah lesu suhu badan antara 38C sampai 40C atau lebih.

2. Tampak binti-bintik merah pada kulit dan jika kulit direnggangkan bintik merah itu tidak hilang.

3. Kadang-kadang perdarahan di hidung (mimisan).

4. Mungkin terjadi muntah darah atau berak darah

5. Kadang-kadang nyeri ulu hati, karena terjadi perdarahan di lumbung

6. Bila sudah parah, penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin Berkeringat Perdarahan selaput lendir mukosa, alat cerna gastrointestinal, tempat suntikan atau di tempat lainnya.

7. Sakit kepala parah kelenjar

8. Nyeri sendi dan otot yang parah

9. Ruam kulit (muncul antara dua dan lima hari setelah demam awal)

Sumber: Kompas, Kemenkes

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved