Siapa Taliban dan Apa Hubungannya dengan Amerika Serikat hingga Nyaris Kuasai Afghanistan?
Taliban secara harfiah berarti "mahasiswa" dalam bahasa Pashto, mengacu pada anggota pendirinya yang seorang mahasiswa.
Penulis: Rizky Zulham | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Siapa Taliban yang saat ini menguasai lebih dari setengah ibu kota provinsi di Afghanistan?
Taliban adalah sebuah organisasi militer yang pernah digulingkan oleh pasukan AS pada 2001.
Mereka juga secara bertahap mengepung ibu kota Kabul, sebuah kota yang kejatuhannya akan menandakan kontrol penuh kelompok fundamentalis Islam itu atas Afghanistan.
Perkembangan terakhir, Taliban akan menguasai Afghanistan dalam beberapa hari ke depan, kata Suhail Shaheen juru bicara kelompok itu kepada BBC, Minggu 15 Agustus 2021, saat mereka mengepung ibu kota Kabul.
• Kondisi Terkini Afganistan usai Taliban Rebut Dua Kota Terbesar Herat dan Kandahar
"Dalam beberapa hari ke depan, kami menginginkan transfer damai," kata Shaheen yang berbasis di Qatar sebagai bagian dari tim perunding kelompok tersebut, dikutip dari AFP.
Shaheen lalu memaparkan, kebijakan Taliban apa saja yang akan diterapkan di Afghanistan, setelah mereka berkuasai lagi usai 20 tahun terpukul oleh pasukan pimpinan Amerika Serikat (AS) akibat tragedi 9/11.
"Kami menginginkan pemerintahan Islam yang inklusif... itu berarti semua warga Afghanistan akan menjadi bagian dari pemerintahan itu," kata Shaheen.
"Kami akan melihatnya di masa depan saat transfer damai berlangsung."
Dia juga mengatakan, kedutaan dan pekerja asing tidak akan menjadi sasaran Taliban dan mereka harus tetap berada di Afghanistan.
"Tidak akan ada risiko bagi diplomat, LSM, siapa pun. Semua harus melanjutkan pekerjaan seperti yang mereka lakukan sebelumnya. Mereka tidak akan disakiti, mereka harus tetap tinggal."
Taliban menepis kekhawatiran bahwa Afghanistan akan terjerumus kembali ke hari-hari gelap dengan hukum ultra-konservatif kelompok itu.
Shaheen berdalih, Taliban malah akan mencari babak baru toleransi. Baca juga: Taliban Menunggu Transfer Kekuasaan Atas Ibu Kota Kabul secara Damai oleh Pemerintah Afghanistan
"Kami ingin bekerja dengan warga Afghanistan mana pun, kami ingin membuka babak baru perdamaian, toleransi, koeksistensi damai, dan persatuan nasional untuk negara dan rakyat Afghanistan," katanya.
• Maut Pedagang Emas Ungkap Asmara Terlarang Istri dengan Pria Afganistan, Fakta dan Kronologi Lengkap
Banyak pejabat, tentara, dan polisi menyerah atau meninggalkan pos mereka, takut akan pembalasan terhadap siapa pun yang dicurigai bekerja dengan pemerintah yang didukung Barat atau pasukan Barat. Shaheen berujar itu tidak akan terjadi.
"Kami yakinkan bahwa tidak ada balas dendam pada siapa pun. Setiap kasus akan diselidiki." Juru bicara yang berbasis di Doha tersebut menambahkan, Taliban juga akan meninjau hubungannya dengan Amerika Serikat. "Hubungan kami di masa lalu."