Nabila Suci Terus Kembangkan Usaha Coffeshop di Tengah Pandemi Covid-19
Ia menceritakan bagaimana awalnya ia bersama sang suami merintis usaha di bidang kopi yang kini telah memiliki dua cabang dan berhasil mengembangkan u
Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
Selain sebagai Owner Ngopi di Aphen, ia juga mengembangkan usaha kosan di Jalan Apel.
“Saya biasanya kerja semua sambilan, kalau usaha kayaknya memang enak kita sendiri turun langsung,”ujarnya.
Untuk karier lain di bidang kesehatan, ia bertugas sudah empat tahun menjadi kontrak daerah di RSUD Kota Pontianak sebagai Ahli Gizi yang memang sering bersentuhan langsung dengan pasien.
“Jadi beda profesi kalau di RS saya hadapi pasien, di Rumah sama anak dan suami, di Aphen ngadapin konsumen dan karyawan,”ujarnya.
Biasanya Sabtu, Minggu ia juga ikut ngeBar atau menjadi Barista di Aphen. Sedangkan Senin - Jumat kerja di Rumah Sakit, dan biasanya untuk waktu dengan keluarga diakuinya banyak pada malam hari.
Empat tahun bekerja dibidang kesehatan ditengah menghadapi pandemi diakui sempat cemas tapi sejauh ini dirinya belum pernah terpapar covid-19.
“Saya kan harus kontak langsung sama pasien. Mau tidak mau karena kerjaan bahkan diawal pandemi saya lagi hamil,”ujarnya.
• Pelaku Bisnis dan Industri Ketapang Antusias dengan Layanan Premium PLN
Ia juga sedang mencoba hobi baru yakni sedang belajar make up dan memang sedang suka mengekplore diri.
Dari semua rutinitas pekerjaan yang ia lalukan dirinya paling menyukai ketika membuat kopi di Aphen. Dimana ilmu awal membuat kopi diajarkan langsung oleh suami ketika usai cuti melahirkan.
“Selesai lahiran pas cuti saya belajar dan dapat izin untuk terus belajar buat kopi di Aphen oleh suami,” ucapnya.
Ia mengatakan dukungan orang tua juga terus ia dapatkan dengan memberikan kepercayaan penuh karena memang dirinya sudah bersuami dan mempunyai anak.
Dari awal dikatakannya bahwa suaminya memang basic belajar kopi saat itulah ide muncul dan memutuskan bersama membangun usaga.
“Dari situ kita mulai beli mesin kopi dibawah Rp 1 jutaan, dan kini kita upgrade alat mesin kopi sekitar diatas Rp 50 juta untuk membuat expresso. Setelah ini juga kita mau bikin menu makanan kayak kue-kue gitu untuk nemenin ketika minum kopi,”ungkapnya.
Selain itu dikatakannya Aphen sudah punya mesin roastry sendiri.
Kedepan ia bersama suami juga ingin terus membesarkan Aphen untuk bisa buka cabang di seluruh Kalbar.
Sampai saat ini diakuinya sudah banyak tawaran yang datang untuk membeli menu dari Aphen, bahkan ada tawaran untuk Franchise.
“Tapi kita belum berani kita pengennya buka cabang sendiri. Karena kalau Franchise tangung jawabnya besar,”pungkasnya. (*)
(Simak berita terbaru dari Pontianak)