Nabila Suci Terus Kembangkan Usaha Coffeshop di Tengah Pandemi Covid-19
Ia menceritakan bagaimana awalnya ia bersama sang suami merintis usaha di bidang kopi yang kini telah memiliki dua cabang dan berhasil mengembangkan u
Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pandemi Covid-19 bukan halangan bagi Nabila Suci Murbarani yang memilih fokus mengembangkan usahanya bersama sang suami yang sekarang telah membuahkan hasil.
Walaupun pandemi Covid-19 tengah melanda Kalbar. Ia bersama sang suami malah memutuskan untuk memberanikan diri membuka usaha Coffe shop di Pontianak.
Tak hanya memilih untuk mengembangkan usaha, ia juga bekerja sebagai ahli gizi di RSUD Pontianak dan menjalani kehidupannya sebagai ibu dari kedua anaknya.
Ia menceritakan bagaimana awalnya ia bersama sang suami merintis usaha di bidang kopi yang kini telah memiliki dua cabang dan berhasil mengembangkan usahanya ditengah pandemi Covid-19.
Sejak awal, Nabila sudah mulai belajar membuka usaha kos-kosan sebanyak 9 kamar di awal pernikahannya.
Kemudian pada 2018 lalu setelah punya anak. Nabila bersama suaminya memutuskan untuk membuka usaha Warung Kopi Aphen di Jalan Paris 2 Kot Pontianak.
“Saat itu kite melihat kondisinya Warung Kopi masih sepi, tapi ternyata peminatnya kurang dan hanya bertahan beberapa bulan saja,”ujarnya kepada Tribun Pontianak, Sabtu 14 Agustus 2021.
Setelah itu ia bersama suaminya berfikir dan mencari ide apa yang saat itu sedang trend dan memutuskan membuka Coffeshop yang sejak itu memang baru beberapa yang buka di Pontianak.
• Apakah Kopi Menyebabkan Darah Tinggi atau Hipertensi ?
“Ngebangun WK Aphen ini sejak awal masih sepi sampai tutup dan berubah menjadi Coffe Shop dengan nama Ngopi di Aphen perjalananya luar biasa sekali,”ujarnya.
Bersama suami, ia merasakan gimana susahnya ngebangun usaha dan mencari ide agar usahanya ramai pengunjung. Lalu mulai menyicil untuk membeli alat kopi dengan harga dibawah Rp 1 juta.
Jadi setiap habis gajian, ia bersama sang suami menabung bersama untuk terus mengupgrade alat pembuatan kopi.
Sampai akhirnya menemukan resep kopi best seller di Aphen yakni kopi susu aren (Kophen) dan kopi susu karamel (Kelesa).
Dimana orang datang ke Aphen tidak hanya sekedar mau nongkrong karena tempatnya bagus, tapi karena rasa kopinya yang enak.
“Tapi semua butuh perjuangan bisa sampai seperti ini yang memang sudah dirintis sejak 2018 pertengahan sampai sekarang masih terus berjalan,”ujarnya.
Setahun merintis pada pertengahan tahun 2018, tentu tidak instans begitu saja, kini Aphen sudah mulai dikenal bahkan ketika lockdown hingga PPKM takeaway masih tetap jalan.
Ia mengatakan tawaran yang diberikan kepada pelanggan dengan harga murah sudah bisa mendapatkan rasa kopi yang enak, selain itu menjual konten yang berbeda melalui instagram juga mendukung usahanya menjadi terus dikenal.
“Orang mengenal Aphen dari menu kopi yakni Kophen, Kelesa dan Konten di Instagramnya. Jadi memang konten itu membantu yang memang tiap bagian sudah ada timnya,”ujarnya.
Ia mengatakan menu andalan di Aphen sejak awal meracik sendiri oleh suaminya dan berhasil menciptakan resep sendiri.
• Apakah Berbahaya Jika Minum Kopi Dalam Keadaan Perut Kosong?
“Bahkan suami saya sampai rasa pengen muntah setiap hari membuat kopi untuk mencari rasa kopi yang enak,”ucapnya.
Ia bersama suami bersyukur bisa sampai dititik sekarang dimana Ngopi di Aphen sudah banyak dikenal orang.
“Dulu terasa susahnya karena kita emang ngebangun dari awal. Walaupun orang tua ada tapi kita tidak seenaknya minta untuk nambahin modal. Jadi memang murni hasil tabungan bersama,”ujarnya.
Maka dari itu Aphen tidak langsung bagus dan butuh proses untuk selalu di upgrade bahan maupun alat bahkan konsepnya.
Sampai akhirnya Aphen mampu membuka cabang baru ditengah pandemi yakn cabang kedua di Jalan Reformasi pada 2020 lalu.
Ia menjelaskan bahwa Aphen cabang pertama menawarkan konsep monokrome dan Cabang kedua dengan tema warna putih dengan halaman yang luas, tapi dengan menu yang sama.
“Buka cabang kedua murni hasil pengembangan dari Aphen yang pertama,”ucapnya.
Ia bahkan tidak menyangka Aphen yang awal hanya warkop bahkan sempat tutup akhirnya berubah menjadi coffeshop dan mampu membuka cabang baru pada saat pandemi.
“Intinya kita memang sudah niat dari awal untuk terus dikembangkan dan memang dipaksakan biar terus dikembangkan akhirnya sekarang terbukti sudah mulai dikenal ,”ujarnya.
Kopi yang paling best seller Kopi Susu Aren (Kophen), Kopi Susu Karamel (Kelesa), dan nama Aphen sendiri diambil dari nama anak pertamanya.
“Nama anak saya Gavin dipanggil neneknya Aphen karena wajahnya agak Chines bahkan untuk nama Ngopi di Aphen karena branding juga dari teman teman yang kasi saran,”ujarnya.
Berkarir Sebagai Seorang Ahli Gizi
Selain sebagai Owner Ngopi di Aphen, ia juga mengembangkan usaha kosan di Jalan Apel.
“Saya biasanya kerja semua sambilan, kalau usaha kayaknya memang enak kita sendiri turun langsung,”ujarnya.
Untuk karier lain di bidang kesehatan, ia bertugas sudah empat tahun menjadi kontrak daerah di RSUD Kota Pontianak sebagai Ahli Gizi yang memang sering bersentuhan langsung dengan pasien.
“Jadi beda profesi kalau di RS saya hadapi pasien, di Rumah sama anak dan suami, di Aphen ngadapin konsumen dan karyawan,”ujarnya.
Biasanya Sabtu, Minggu ia juga ikut ngeBar atau menjadi Barista di Aphen. Sedangkan Senin - Jumat kerja di Rumah Sakit, dan biasanya untuk waktu dengan keluarga diakuinya banyak pada malam hari.
Empat tahun bekerja dibidang kesehatan ditengah menghadapi pandemi diakui sempat cemas tapi sejauh ini dirinya belum pernah terpapar covid-19.
“Saya kan harus kontak langsung sama pasien. Mau tidak mau karena kerjaan bahkan diawal pandemi saya lagi hamil,”ujarnya.
• Pelaku Bisnis dan Industri Ketapang Antusias dengan Layanan Premium PLN
Ia juga sedang mencoba hobi baru yakni sedang belajar make up dan memang sedang suka mengekplore diri.
Dari semua rutinitas pekerjaan yang ia lalukan dirinya paling menyukai ketika membuat kopi di Aphen. Dimana ilmu awal membuat kopi diajarkan langsung oleh suami ketika usai cuti melahirkan.
“Selesai lahiran pas cuti saya belajar dan dapat izin untuk terus belajar buat kopi di Aphen oleh suami,” ucapnya.
Ia mengatakan dukungan orang tua juga terus ia dapatkan dengan memberikan kepercayaan penuh karena memang dirinya sudah bersuami dan mempunyai anak.
Dari awal dikatakannya bahwa suaminya memang basic belajar kopi saat itulah ide muncul dan memutuskan bersama membangun usaga.
“Dari situ kita mulai beli mesin kopi dibawah Rp 1 jutaan, dan kini kita upgrade alat mesin kopi sekitar diatas Rp 50 juta untuk membuat expresso. Setelah ini juga kita mau bikin menu makanan kayak kue-kue gitu untuk nemenin ketika minum kopi,”ungkapnya.
Selain itu dikatakannya Aphen sudah punya mesin roastry sendiri.
Kedepan ia bersama suami juga ingin terus membesarkan Aphen untuk bisa buka cabang di seluruh Kalbar.
Sampai saat ini diakuinya sudah banyak tawaran yang datang untuk membeli menu dari Aphen, bahkan ada tawaran untuk Franchise.
“Tapi kita belum berani kita pengennya buka cabang sendiri. Karena kalau Franchise tangung jawabnya besar,”pungkasnya. (*)
(Simak berita terbaru dari Pontianak)