Bisakah Semangka untuk Diabetes ? Apakah Penderita Diabetes Boleh Makan Semangka ?
Apakah penderita diabetes boleh makan semangka ?...........................................................................
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jimmi Abraham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Semangka menjadi buah favorit, terutama saat musim panas, karena rasanya yang segar, manis dan mengandung banyak air.
Apalagi buah ini mengandung banyak vitamin dan mineral.
Berdasarkan lansiran Health Line, semangka adalah sumber vitamin dan mineral yang meliputi vitamin A, vitamin C, kalium, magnesium, vitamin B-6, serat,besi, kalsium.
Vitamin A mendukung penglihatan yang sehat dan membantu pemeliharaan jantung, ginjal, dan paru-paru.
Vitamin C telah dikenal untuk meningkatkan kesehatan jantung, bantuan dalam pencegahan beberapa kanker dan membantu memerangi gejala flu.
(Update berita kesehatan lainnya disini)
• Pantangan Makanan untuk Penderita Diabetes yang Perlu Dihindari agar Gula Darah Tidak Tinggi
Karena kaya serat, makan semangka dapat meningkatkan kesehatan pencernaan.
Makan semangka dalam jumlah sedang tidak hanya dapat mengekang keinginan akan sesuatu yang manis, tetapi juga dapat membuat kita merasa kenyang lebih lama.
Ini karena semangka mengandung lebih dari 90% air.
Selain membuat tetap terhidrasi, semangka dapat membantu kita tetap menjalankan diet dan membantu manajemen berat badan.
Apakah penderita diabetes boleh makan semangka ?
Semangka mengandung gula alami.
Sebenarnya tidak ada penelitian yang secara langsung menghubungkan konsumsi semangka dan manajemen diabetes.

• Apakah Boleh Kopi untuk Penderita Diabetes ?
Tetapi ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa makan semangka dapat membantu mengurangi risiko komplikasi terkait diabetes tertentu.
Semangka mengandung likopen dalam jumlah sedang, yang merupakan pigmen yang memberi warna pada buah. Itu juga merupakan antioksidan kuat.
Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian, likopen dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Penelitian awal menunjukkan bahwa likopen yang ditemukan dalam tomat dapat dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung.
Namun, makan semangka sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan.
Indeks glikemik semangka?
Indeks glikemik (GI) melihat seberapa cepat makanan gula memasuki aliran darah.
Setiap item makanan diberi nilai antara 1 dan 100. Nilai ini ditentukan menurut perbandingan setiap makanan dengan item referensi. Gula atau roti putih umumnya digunakan sebagai referensi.
Beban glikemik (GL) adalah kombinasi GI dan kandungan karbohidrat sebenarnya dalam satu sajian makanan khas.
Dikatakan bahwa GL memberikan nilai dunia nyata tentang bagaimana makanan tertentu dapat memengaruhi kadar gula darah.
Orang yang mengelola diabetesnya dengan menghitung karbohidrat sering menggunakan pendekatan ini.
Makanan dengan GI rendah atau sedang dianggap kecil kemungkinannya untuk meningkatkan kadar gula darah.
GI 55 atau kurang dianggap rendah. GI antara 55 dan 69 umumnya dianggap sedang. Angka di atas 70 dianggap tinggi.
• Apa Bahaya Covid 19 bagi Penderita Diabetes ?
GL di bawah 10 termasuk rendah, 10 sampai 19 adalah sedang, dan 19 ke atas dianggap tinggi. Semangka biasanya memiliki GI 72 tetapi GL 2 per 100 gram porsi.
GL semangka rendah, dan dapat dimakan dalam jumlah sedang seperti semua buah sebagai bagian dari makanan seimbang.
Meski makan semangka memiliki manfaatnya, kita arus mempertimbangkan untuk menyeimbangkan pola makan dengan buah-buahan yang memiliki GI lebih rendah.
Pastikan untuk mengambil buah segar kapan pun dan di mana pun memungkinkan, karena tidak ada tambahan.
Jika kita ingin membeli buah kaleng atau beku, ingatlah untuk memilih buah-buahan kalengan yang dikemas dalam jus buah atau air, daripada sirup.
Pastikan untuk membaca label dengan hati-hati dan mencari gula yang tersembunyi.
Kita juga bisa mengeringkan atau membilas yang dikemas dalam sirup.
Buah kering dan jus buah sebaiknya dikurangi karena kepadatan kalori dan konsentrasi gula yang tinggi.
Sebaiknya pilih buah segar, terutama dengan GI rendah seperti aneka jenis jeruk, plum, persik, aprikot, buah pir dan beri.
Cara Mengetahui Terkena Diabetes atau Tidak
Jika ingin mengetahui apakah Anda terkena diabetes atau tidak, bisa dilihat dari tes gula darah.
Bukan hanya satu tes yang bisa dilakukan akan tetapi beberapa tes bisa menentukan tingkat gula dalam darah Anda.
Ada istilah GDS (Gula Darah Sewaktu) yaitu tes gula darah yang dilakukan pada saat kapanpun walaupun sesudah makan.
Hasilnya akan menggambarkan kadar gula darah.
Jika hasil menunjukkan >200 mg/dl (11,1 mmol/L), maka sudah pasti orang tersebut menderita gula darah.
Ada juga istilah GDP (Gula Darah Puasa), biasanya tes GDP dilakukan dengan sengaja dan untuk mengetahui kadar gula dalam darah setelah 8 sampai 10 jam tidak makan.
Dianjurkan untuk dilakukan di pagi hari.
Nilai GDP tidak boleh lebih dari 126 mg/dl (> 7.0 mmol/L) karena akan terindikasi diabetes.
Selain pengukuran melalui tes gula darah, Hemoglobin glikat atau dikenal dengan nama (HbA1C) bisa menguji produksi selama 3 bulan terakhir.
Jika menunjukkan lebih dari 6,5 % maka bisa diIdentikkan dengan Diabetes.
Lalu ada juga metode pelitian TTGO ( Tes Toleransi Glukosa Oral).
Walaupun berbeda tes, namun akurasinya sama.
Tes ini mengharuskan untuk puasa terlebih dahulu dan 2 jam setelah minum, baru glukosa bisa diketahui.
Jika nilai 2 jam setelah minum glukosa mencapai lebih besar atau sama dengan 200 mg/DL (11,1 mmol/L) maka seseorang terkena Diabetes.
(*)
(*)