Gempa Bumi di Wilayah Filipina hingga Terasa ke Wilayah Utara Indonesia, Berikut Penjelasan BMKG

Daryono menambahkan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Filipina yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal.

Editor: Zulkifli
TRIBUNNEWS
Ilustrasi - Penjelasan BMKG terkait gempa di Filipina Kamis 12 Agustus 2021. 

Sementara itu, gempa juga dan dirasakan kuat di wilayah Indonesia.

Khususnya, guncangan gempa cukup kuat dirasakan di Kepulauan Talaud dalam skala intensitas III-IV MMI, guncangannya dirasakan oleh orang banyak.

"Gempa juga dirasakan di Sangihe dan Bitung dalam intensitas II - III MMI," imbuh Daryono.

Kendati demikian, hingga saat ini belum dilaporkan adanya kerusakan, yang ditimbulkan akibat gempa bumi yang berpusat di zona megathrust tersebut.

"Jika memang tidak ada dampak kerusakan adalah wajar, karena jarak pusat gempa ke daratan wilayah daratan Filipina cukup jauh sekitar 80 kilometer," jelas Daryono.

Gempa Filipina tercatat berkekuatan mencapai M 7,1. Namun, kata Daryono, hasil pemodelan menunjukkan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Hal ini disebabkan karena kedalaman pusat gempa bumi yang terjadi relatif dalam untuk memicu terjadinya gangguan kolom air laut dan memicu tsunami.

Daryono menambahkan hasil monitoring BMKG hingga pukul 06.00 WIB, baru terjadi delapan kali gempa susulan (aftershock) dari gempa Filipina berkekuatan M 7,1 yang terjadi Kamis, dini hari tadi.

Kekuatan gempa susulan yang terjadi dengan magnitudo minimum gempa susulan M 4,1 dan magnitudo maksimum gempa susulan M 5,3.

BERITA Gempa Bengkulu Tadi Malam, Mukomuko Bengkulu Diguncang Gempa Minggu 27 Juni 2021

Catatan gempa besar di Filipina

Gempa bumi yang berpusat laut wilayah Davao, Filipina, terjadi di zona megathrust.

Daryono menjelaskan catataran sejarah gempa besar di zona Tunjaman Lempeng Laut Filipina cukup banyak.

"Ini menunjukkan di wilayah tersebut sudah sering terjadi gempa besar dan merusak pada masa lalu," kata Daryono.

Berikut beberapa catatan sejarah gempa besar dan merusak yang pernah terjadi di Filipina.

• Gempa merusak Kepulauan Talaud 23 Oktober 1914 (M 7,4).
• Gempa merusak Davao 14 April 1924 (M 8,2)
• Gempa merusak Davao 25 Mei 1943 (M 7,6)
• Gempa merusak Halmahera 27 Maret 1949 (M 7,0).
• Gempa merusak Davao 19 Maret 1952 (M 7,7)
• Gempa merusak Kepulauan Talaud 24 September 1957 (M 7,2).
• Gempa merusak Halmahera Utara dan Morotai 8 September 1966 (M 7,7).
• Gempa merusak Kepulauan Talaud 30 Januari 1969 (M 7,6).
• Gempa merusak Maluku Utara dan Morotai Morotai pada 26 Mei 2003 (M 7,0).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Gempa Filipina M 7,1 Dirasakan hingga Indonesia, Ini Faktanya

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved