Airlangga: Golkar Optimis Indonesia Menjadi Negara Maju Tahun 2045

Mega trend ini menjadi faktor penting yang menggerakkan perubahan masyarakat, mempengaruhi banyak hal dimana pembuat kebijakan harus melakukan respon

TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto optimis Indonesia akan menjadi negara maju pada tahun 2045.

Hal ini dikatakan Airlangga saat hari ulang tahun untuk Center for Strategic and International Studies (CSIS) yang pada tanggal 1 September 2021 menginjak usianya ke-50 tahun.

Dijelaskan Airlangga, untuk menghadapi Indonesia tahun 2045 ke depan, kita harus menghadapi berbagai tantangan atau mega trend untuk mewujudkan kesejahteraan, antara lain: perubahan iklim dan menipisnya sumber daya, perkembangan demografi (dan aging), urbanisasi, inovasi teknologi (digital) dan revolusi industri 4.0; dan kesempatan dan ketimpangan (ekonomi dan akses).

Mega trend ini menjadi faktor penting yang menggerakkan perubahan masyarakat, mempengaruhi banyak hal dimana pembuat kebijakan harus melakukan respon yang tepat.

Manusia berinteraksi dengan mega trend ini dan saling mempengaruhi. Masyarakat dapat melihat ini sebagai kesempatan, namun tidak jarang menjadi sumber ketimpangan bagi yang tidak bisa beradaptasi.

Selain itu, kata dia, tantangan perubahan iklim merupakan isu global yang harus di hadapi. Pemanasan Global pada tahun 2017 sudah mencapai 1% level diatas pre- industrialisasi.

Mitra Strategis, Airlangga Pastikan Peningkatan Kerja Sama Indonesia - Jepang Terus Berlanjut

Diproyeksikan oleh para ahli dengan kecepatan polusi dan emisi gas seperti sekarang, maka bisa mencapai kenaikan hingga 2.5% pada tahun 2050 dan dampak kenaikannya akan sangat berat dan menjadi tidak terkendali lagi.

Dari aspek demografi, Indonesia akan mengalami masalah kependudukan termasuk penuaan (aging) berasal dari penurunan tingkat fertilitas dan peningkatan usia manusia.

Secara umum dianggap masyarakat yang muda, dianggap akan memperoleh keuntungan demografi karena pekerja muda akan lebih produktif, sementara masyarakat usia lanjut dianggap menjadi beban.

Namun jika pada usia lanjut masyarakat tetap sehat dan produktif, maka bisa pintu kesempatan terbuka bagi masyarakat usia lanjutpun bisa tetap produktif.

Selain daripada itu, urbanisasi menjadi tantangan tersendiri yang harus di hadapi. Pada tahun 2008, pertama kalinya lebih dari 50% penduduk tinggal di perkotaan. Diperkirakan ini akan naik hingga 70% pada tahun 2050.

Urbanisasi masih akan terus berlanjut, termasuk di Indonesia. Tantangannya adalah menyiapkan perumahan yang terjangkau, baik dan terawat untuk penduduk yang berimigrasi ke perkotaan.

Di sisi lain, Indonesia juga terus mengalami transformasi teknologi, terutama teknologi berbasis digital. Transformasi teknologi ini akan mempengaruhi pergerakan struktur sosial dan ekonomi baik secara positif maupun negatif dan berdampak luas terhadap masyarakat di masa yang akan datang.

Perubahan gelombang teknologi yang sedang berlangsung akan mempengaruhi pasar tenaga kerja di berbagai lini.

Transformasi teknologi ini menimbulkan dua sisi mata uang yang berbeda. Di satu sisi, perkembangan teknologi berkontribusi terhadap penghilangan lapangan pekerjaan selama dua abad terakhir.

Pertumbuhan Ekonomi 7,07 Persen, Airlangga: Salah Satu yang Terbaik di Asia

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved