Airlangga: Golkar Optimis Indonesia Menjadi Negara Maju Tahun 2045

Mega trend ini menjadi faktor penting yang menggerakkan perubahan masyarakat, mempengaruhi banyak hal dimana pembuat kebijakan harus melakukan respon

TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Ketum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. 

Namun, di sisi lain, perkembangan teknologi juga menciptakan lapangan pekerjaan di berbagai sektor.

Transformasi di semua sektor ekonomi akan terjadi dan difasilitasi perkembangan teknologi ini, yang megakibatkan penurunan biaya dan peningkatan efisiensi serta menciptakan lapangan pekerjaan yang baru dan menjadi peluang untuk pertumbuhan ekonomi.

Perubahan teknologi jelas akan menciptakan pemenang (winner) dan yang kalah (loser). Potensi ketimpangan kesehatan dan pendidikan yang disebakan ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang cepat, ikut berperan menambah ketimpangan antar kelompok masyarakat.

Ketimpangan merupakan fenomena yang terjadi dari waktu ke waktu dan trendnya kadang menurun dan meningkat. Namun akibat dari pandemi ini diperkirakan ketimpangan antar negara maupun dalam satu negara mengalami peningkatan.

"Kita harus optimis bahwa kita akan mampu mewujudkan kesejahteraan Indonesia pada 1 abad kemerdekaan kita. Tahun 2019 yang lalu, kita sudah masuk dalam kategori negara berpenghasilan menengah tinggi (upper-middle income) dengan GDP mencapai 4.050 USD. Namun, akibat pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia, mengintrupsi kita untuk turun kembali menjadi negara berpenghasilan menengah rendah (lower-middle income) dengan GDP sebesar 3.870 USD," jelasnya.

"Seiring dengan percepatan pemulihan ekonomi, harus kembali meningkatkan pendapatan masyarakat kita. Kita harus mendorong ke arah semakin memperbesar kelompok kelas menengah kita sehingga dapat mengurangi ketimpangan secara signifikan," tambah Airlangga.

Panglima Tertinggi Presiden, Luhut dan Airlangga Komandan Lapangan

"Dalam visi kami, kita ingin keluar dari jebakan kelas menangah (middle income trap) dengan pendapatan di atas 12.500 USD per kapita pada tahun 2036. Diharapkan pada tahun 2045, kita menjadi negara dengan pendapatan tinggi (high income) sebesar 23.199 USD per kapita," timpalnya.

Apa yang harus kita kerjakan dari mulai sekarang untuk 2045 nanti? Setidaknya, diuraikan Airlangga ada tiga pilar yang harus menjadi perhatian.

Pertama, pembangunan manusia dan penguasaan teknologi. Kedua, pembangunan ekonomi yang berbasis kepada global value chain, peningkatan produktivitas, pengembangan blue economy, green economy dan circular economy yang mendorong pembangunan berkelanjutan secara inklusif. Ketiga, memperkuat ketahanan kohesi sosial dan tenun kebangsaan Indonesia.

Hal diatas, katanya, adalah merupakan prasyarat agar ditengah kita mencapai target Visi 2045, Indonesia sebagai negara tetap harus maju, di tengah kemajemukannya serta tetap punya ciri dan karakter kebangsaan yang utuh.

"Partai Golkar sangat optimis bahwa kita mampu menjadi negara maju pada tahun 2045. Kita harus merawat komitmen kita terhadap demokrasi sebagai jalan untuk memastikan tata kelola politik dan pemerintahan yang baik," tuturnya.

Sistem politik yang demokratis menjadikan berbagai keragaman dan kemajemukan yang dimiliki bangsa Indonesia akan lebih terkelola dengan baik sehingga dapat menghantarkan ke dalam visi bersama menuju Indonesia sejahtera pada tahun 2045. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved