BRGM Sukses Menggelar Sekolah Lapang Petani Gambut Tanpa Bakar di Kubu Raya

Tentu saja strategi ini mampu mengurangi angka kebakaran hutan dan lahan di Indonesia yang memiliki lahan gambut khususnya di Kalimantan Barat

Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Pelaksanaan Sekolah (SL) Lapang Petani Gambut Tanpa Bakar di Desa Nipah Kecamatan Teluk Pakedai Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. Kegiatan ini digelar selama tiga hari (5-8 Agustus 2021) diikuti oleh 18 Desa perwakilan, 17 Desa dari Kabupaten Kubu Raya dan satu Desa dari Kabupaten Mempawah. Ist 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA - Badan Restorasi Gambut dan Magrove (BRGM) sukses menggelar Sekolah (SL) Lapang Petani Gambut Tanpa Bakar di Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat.

Kegiatan ini digelar selama tiga hari (5-8 Agustus 2021) di Desa Nipah Kecamatan Teluk Pakedai Kubu Raya yang diikuti oleh 18 Desa perwakilan, 17 Desa dari Kabupaten Kubu Raya dan satu Desa dari Kabupaten Mempawah.

Pada kegiatan tersebut juga dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat.

Dinamisator BRGM Kalimantan Barat, Hermawansyah menyampaikan, bahwa Sekolah Lapang Petani Gambut merupakan strategi dalam upaya pemulihan ekosistem yang telah rusak, dengan cara melibatkan langsung partisipasi masyarakat di tingkat Desa.

"SL ini tentu juga sekolah Lapang Petani Gambut ini merupakan solusi bagi petani. Jadi, Pemerintah tidak hanya melarang petani mengola lahan dengan cara membakar namun juga ada solusi," ujarnya dalam keterangan rilis yang diterima Tribun Pontianak Minggu 8 Agustus 2021.

Apakah Kabupaten Kubu Raya dan Sambas Akan Menerapkan PPKM Level 4, Berikut Penjelasan Harisson

Hermawansyah juga menegaskan, meskipun ada celah petani diperbolehkan membakar lahan (sesuai aturan yang ada), namun BRGM tidak merekomendasikan dan bahkan petani diharapkan membuka lahan gambut cara yang bijak dan ramah lingkungan.

"Tentu saja strategi ini mampu mengurangi angka kebakaran hutan dan lahan di Indonesia yang memiliki lahan gambut khususnya di Kalimantan Barat," ungkapnya.

Namun tidak hanya itu, Hermawansyah, berharap melalui strategi Sekolah Lapang Petani Gambut Tanpa Bakar ini juga mampu meningkatkan kesejahteraan para petani yang diiringi produktivitas pertanian yang juga meningkat.

Sementara itu, Peserta Sekolah Lapang Tani Gambut, Mustafa menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari pemerintah guna memberikan solusi terhadap petani.

"Sejak adanya larangan membakar lahan, memang petani menemui masalah, sebab selama ini petani hanya mengenal cara membuka lahan dengan membakar. Dengan kegiatan ini tentu kami (Petani) mengetahui bagaimana membuka lahan dengan tidak harus membakar," pungkasnya. (*)

(Simak berita terbaru dari Kubu Raya)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved