Jusuf Kalla Singgung Akal Sehat soal Sumbangan Rp 2 Triliun dari Akidi Tio

Menanggapi polemik sumbangan Rp 2 Triliun anak bungsu Akidi Tio, Heriyanti mantan wakil presiden, Jusuf Kalla mengatakan hal ini tak perlu diperpanjan

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Jusuf Kalla. 

Dian Ediana Rae menegaskan, dari analisis pihaknya dan pemeriksaan di lapangan sudah jelas menyimpulkan, ini tidak mungkin terpenuhi.

Bahkan bukan hanya tidak mungkin. Untuk setengahnya saja, menurut Dian terlalu jauh.

"Terlalu jauh dari setengahnya juga," katanya.

Apa Syarat Vaksin Ibu Hamil ? Bolehkah Ibu Hamil Vaksin Covid 19 ?

Dalam diskusi virtual yang digelar Tribun Network, Dian Ediana Rae beralasan bahwa PPATK turut melakukan penelusuran karena adanya kriteria mencurigakan dari profil penyumbang.

"Kenapa harus turun tangan? Pertama adalah bahwa transaksi keuangan dalam jumlah besar seperti ini, setelah kita hubungkan dengan profil si pemberi ini, adalah inkonsistensi, yang tentu saja ada masuk kriteria mencurigakan," ujar Dian.

Selain itu, alasan PPATK terlibat dalam pemeriksaan tersebut adalah Heriyanti menjanjikan akan menyumbangkan kekayaan terhadap pejabat negara kendati tujuannya adalah untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan.

Menurut dia, sumbangan tersebut tidak akan menimbulkan polemik apabila diberikan kepada lembaga sosial yang memang mempunyai aturan dapat menerima sumbangan.

"Tetapi begitu yang menerima adalah masuk kategori PEP (politically exposed person) dalam pengertian PPATK, itu adalah kriteria pejabat negara, dari pusat sampai ke daerah, dari berbagai level yang memang merupakan suatu person yang kita anggap sensiftif yang harus kita klarifikasi seandainya transaksi seperti ini," ujar Dian.

Dian menegaskan bahwa menjanjikan sesuatu kepada masyarakat dalam jumlah yang sangat besar melalui pejabat negara merupakan sesuatu hal yang tak bisa dianggap main-main.

Menurut dia, kasus sumbangan Rp 2 triliun tersebut sebagai kasus yang serius.

"Ini bukan suatu hal yang bisa dianggap main-main, ini sesuatu yang serius, sesuatu yang harus dipastikan oleh PPATK bahwa apa yang sedang terjadi ini betul-betul sesuatu bisa dikatakan tidak mencurigakan," kata dia.

Sementara itu, Ketua YLKI Sumatera Selatan, Taufik Husni menyatakan, pihaknya masih berharap mudah-mudahan uang Rp 2 triliun cair.

"Minimal separuh dulu, sudah lumayan membantu penanganan Covid-19 maupun korban," paparnya.

Menurut Taufik Husni, sejauh ini mulai Akidi Tio, keluarganya, anak-anaknya, tidak ada terdaftar sebagai pengusaha.

"Namun keoptimisan saya ini, bahwa siapa tahu ada uang lain mungkin yang dapat disalurkan," paparnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved