SINGGUNG Sumbangan 2 T, Mahfud MD Ungkap Cerita Mirip Akidi Tio Sampai Ditertawai Bank Indonesia
Dikabarkan bahwa sumbangan 2 Triliun guna donasi untuk penanganan covid019 di Sumsel itu diduga hanya fiktif.
Tulisan mantan Menkumham Hamid Awaludin menyoroti keluarga Akidi Tio yang akan sumbang Rp 2 triliun yang dipublis Kompas.com menjadi trending.
Hamid Awaludin menyoroti sikap pejabat serta orang yang sangat mudah percaya akan cerita kedermawanan seseorang yang belum dipastikan bantuannya apakah nyata.
Bahkan lebih hebohnya lagi, anak Akidi Tio yaitu Heryanti sampai utang Rp 3 miliar untuk mencairkan harta milik Akidi Tio yang tertahan di Bank Singapura.
Tulisan Hamid Awaludin pun ikut dikomentari Menkopolhukam Mahfud MD.
Komentar Mahfud diunggahnya di akun twitter.
Berikut pernyataan Mahfud.
Ini perspektif dari Hamid Awaluddin ttg sumbangan Rp 2 T dari Akidi Tio. Bagus, agar kita tungu realisasinya dgn rasional.
Sy jg prnh menulis ada orng2 yg minta difasilitasi utk menggali harta karun dll yg akan disumbangkan ke negara. Tp tak bs divalidasi. cuitan Mahfud MD
Selain itu Mahfud MD juga pernah merasa dipermainkan oleh seseorang yang mengaku punya harta di luar negeri.
Mirip kasus keluarga Akidi Tio, ada cerita Mahfud MD sampai ditertawai Bank Indonesia karena pengakuannya ingin mencairkan uang dollar yang punya 1000 per lembarnya berkoper koper.
Waktu sy menhan ada orng mengaku pny sekoper uang dollar Amerika yg nilai perlembarnya 1000 dollar. Ketika sy tny ke BI diketawain krn USA hny mencetak lembaran uang paling tinggi 100 dollar. Ada jg yg minta dibantu menggali harta karun tp tak jelas. Semoga yg Akidi Tio ini nyata
Anak bungsu Akidi Tio jadi tersangka
Heriyanti, anak bungsu Akidi Tio dijemput langsung Dir Intelkam Polda Sumsel, Kombes Pol Ratno Kuncoro ke Mapolda Sumsel Senin 2 Agustus 2021.
Info terbaru Heriyanti akan ditetapkan tersangka kasus uang hibah Rp 2 Triliun yang tidak benar.
Heriyanti tiba di Mapolda Sumsel pukul 12.59 WIB dan langsung digiring masuk ke ruang Dir Ditkrimum Polda Sumsel dengan pengawalan sejumlah petugas.
Menggunakan batik biru dengan celana panjang hitam, Heriyanti berusaha menghindari awak media dengan terus berjalan cepat seraya menutupi wajahnya menggunakan tangan.