Ciri ciri Tekanan Darah Tinggi Naik ! Berapa Ukuran Tensi Darah Normal ?

Banyak kasus, tidak semua penderita hipertensi mengenali atau merasakan keluhan maupun gejala.

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jimmi Abraham
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ SHUTTERSTOCK
Ilustrasi tekanan darah tinggi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Banyak kasus, tidak semua penderita hipertensi mengenali atau merasakan keluhan maupun gejala.

Oleh karena itu, hipertensi atau darah tinggi sering dijuluki sebagai pembunuh diam-diam atau silent killer.

Namun, tak ubahnya penyakit lain pada umumnya.

Ada sejumlah keluhan yang dialami oleh penderita darah tinggi.

Keluhan ini bisa menjadi ciri-ciri ketika mengalami darah tinggi.

(Update berita kesehatan lainnya disini)

Makanan Penurun Tekanan Darah Tinggi dengan Cepat ! Coba 13 Makanan Penurun Hipertensi Ini

Berikut ini ciri-ciri atau gejala hipertensi yang dikutip tribunpontianak.co.id dari laman http://p2ptm.kemkes.go.id  :

- Sakit kepala

- Gelisah

- Jantung berdebar-debar

- Pusing

- Penglihatan kabur

- Rasa sakit di dada

- Mudah lelah

Ilustrasi hipertensi.
Ilustrasi hipertensi. (Shutterstock)

Penyebab Hipertensi

Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu :

- Hipertensi Essensial

Hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya (90%)

- Hipertensi Sekunder

Penyebabnya dapat ditentukan (10%), antara lain kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid (hipertiroid), penyakit kelenjar adrenal (hiperaldosteronisme) dll.

Apakah Pare Bisa Menurunkan Darah Tinggi dan Gula Darah Diabetes ? Cek Manfaat Pare bagi Kesehatan

Klasifikasi Hipertensi

Untuk menegakkan diagnosis hipertensi dilakukan pengukuran darah minimal 2 kali dengan jarak 1 minggu.

Berikut ini klasifikasi hipertensi menurut JNC - VII 2003 : 

1. Kategori Normal

TDS (mmHg) <120 dan TDD (mmHg) < 80

2. Kategori Pra-hipertensi

TDS (mmHg) 120 - 139 atau TDD (mmHg) 80 - 89

3. Hipertensi tingkat 1

TDS (mmHg) 140 - 159 atau TDD (mmHg) 90 - 99

4. Hipertensi tingkat 2

TDS (mmHg) > 160 atau TDD (mmHg) > 100

5. Hipertensi Sistolik Terisolasi 

TDS (mmHg) > 140 dan TDD (mmHg) <  90

(*) Joint National Committe on Prevention Detection, Evaluation,and Treatment or High Pressure VII/JNC - VII, 2003

Tekanan Darah Tinggi.
Ilustrasi tekanan Darah Tinggi. (KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ thinkstockphotos/shutterstock)

Pengobatan Hipertensi

Pengobatan hipertensi merupakan pengobatan yang lama dan terus menerus sepanjang hidup.

Rekomendasi tindak lanjut berdasarkan pengukuran tekanan darah awal pada pasien hipertensi dewasa tanpa kerusakan organ  target.

Berikut ini rekomendasi tindak lanjut hipertensi berdasarkan tekanan darah awal (mmHg) :

- Jika tekanan darah awal (mmHg) normal, maka rekomendasi lanjutan adalah dengan pemeriksaan ulang 2 tahun kemudian

- Jika tekanan darah awal (mmHg) Prehipertensi, maka rekomendasi lanjutan adalah denganemeriksaan ulang 1 tahun kemudian, modifikasi gaya hidup

- Jika tekanan darah awal (mmHg) Derajat 1 hipertensi, maka rekomendasi lanjutan adalah dengan pastikan dalam tempo 2 bulan, modifikasi pola hidup, Evaluasi atau rujuk dalam tempo 1 bulan

- Jika tekanan darah awal (mmHg) Derajat 2 hipertensi, maka rekomendasi lanjutan adalah bila tekanan >180/110 mmHg dilakukan evaluasi dan terapi segera atau rujuk dalam tempo 1 minggu tergantung situasi dan komplikasi.

Titik Pijat untuk Menurunkan Darah Tinggi dan Melancarkan Aliran Darah Tubuh

Pengendalian Hipertensi dan Cara Mencegahnya

Pola hidup sehat yang dianjurkan untuk mencegah dan mengontrol hipertensi antara lain :

- Gizi seimbang dan pembatasan gula,garam dan lemak (Dietary Approaches To Stop Hypertension)

- Mempertahankan berat badan dan lingkar pinggang ideal Pria < 90 cm dan Wanita < 80 cm

- Gaya hidup aktif/olahraga teratur

- Stop merokok

- Hindari mengkonsumsi alkohol

Sementara itu, pasien dan keluarga hendaknya selalu dinasehati untuk:

- Jangan menambahkan garam di meja makan dan hindari makanan asin, makanan cepat saji, makanan kaleng dan bumbu penyedap makanan/vetsin

- Ukur kadar gula darah, tekanan darah dan periksa urin secara teratur

- Minumlah obat secara teratur, sesuai instruksi dokter.

- Tekanan darah yang diperiksa harus dicatat sehingga dapat dimonitor tekanan darahnya dengan ketat.

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved