Gejala Mabuk Durian dan Penyebab Mabuk Durian serta Cara Ampuh Mengatasinya dengan Cara Alami

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Saat ini sedang musim durian melanda beberapa wilayah di Indonesia tak terkecuali di Kalimantan Barat.

Jika sudah banjir durian, harganya pun juga sangat ramah di kantong.

Memiliki wangi yang khas dan tekstur daging buah yang creamy, rasanya sulit menolak kelezatan buah durian.

Apalagi, saat ini sudah banyak makanan dan minuman berbahan dasar durian yang menggugah selera.

(Baca Berita Seputar Tips Kesehatan Disini)

Menurut penelitian yang dilakukan universitas di Inggris dan Thailand dalam Carbohydrate Polymers, kulit durian nyatanya mengandung zat pektrin, yaitu senyawa golongan karbohidrat yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit.

Dilansir dari Kompas.com, dalam 100 gram buah yang dijuluki King of Fruits ini terdapat 147 kalori, 5,33 gram lemak, 1,47 gram protein, 27 gram karbohidrat, dan 0 miligram kolesterol.

• Musim Durian Saat Pandemi, Pedagang di Sekadau Mengaku Raup Keuntungan Lebih Besar dari Tahun Lalu

Selain merupakan sumber karbohidrat, lemak, serat, dan protein yang baik, durian merupakan buah yang kaya zat gizi dan memiliki kandungan vitamin yang melimpah.

Yakni vitamin C, potasium, asam amino triptofan, asam folat, asam pantotenat, thiamin, riboflavin, niacin dan B6.

Bahkan, 100 gram durian sudah memenuhi 32% kebutuhan vitamin C harian orang dewasa.

Kandungan potasium yang kaya dalam durian, dapat menyeimbangkan tekanan darah.

Namun di sisi lain, mengonsumsi durian juga dapat menimbulkan dampak yang negatif.

Ada beberapa orang yang menimbulkan reaksi tertentu jika mengonsumsi durian, misalnya sakit kepala, timbul hawa panas dan perut menjadi mual.

Biasanya, buah durian yang dapat menimbulkan efek pusing adalah durian yang sudah benar-benar matang.

Hal ini dikarenakan enzim daging buah akan mengeluarkan alkohol yang berbau khas.