Pola Hidup Sehat
OBAT Penyakit Tipes Pada Dewasa & Obat Alami Tipes untuk yang Tak Suka Minum Obat
Penyakit ini tidak boleh disepelekan. Jika tidak ditangani dengan baik, gejala tipes bisa berakibat fatal.Penyakit ini mudah menular.
Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Tipes atau demam tifoid adalah penyakit yang umum di Indonesia, dan bisa dialami oleh orang dewasa hingga anak-anak.
Penyakit ini tidak boleh disepelekan. Jika tidak ditangani dengan baik, gejala tipes bisa berakibat fatal.
Tifus (tipes) penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri Salmonella typhi yang menyebar melalui makanan dan minuman yang telah terontaminasi.
Penyakit yang banyak terjadi di negara-negara berkembang dan dialami oleh anak-anak ini dapat membahayakan nyawa jika tidak ditangani dengan baik dan secepatnya.
Penyebab utama dari penyakit ini adalah bakteri Salmonella Thypi.
Jenis bakteri ini juga berkaitan langsung dengan penyakit Salmonelosis yang menyebabkan infeksi pada sistem pencernaan yang lebih buruk dibandingkan tifus.
• Buah Pisang Memiliki Kandungan Vitamin? Ini Manfaat Pisang Dalam Menghalau Banyak Penyakit
(UPDATE Berita tentang kesehatan DISINI)
Penyakit ini mudah menular. Salmonella Thypi dapat menular melalui makanan serta minuman yang terkontaminasi.
Paparan bakteri pada makanan atau minuman bisa terjadi saat seseorang kurang menjaga kebersihan tangan atau mengonsumsi makanan yang dibersihkan menggunakan air yang tercemar bakteri Salmonella Thypi.
Begitu juga dengan minuman. Pastikan kamu selalu mengonsumsi minuman dengan tingkat kematangan yang optimal.
Beberapa Gejala Tipes Berdasarkan Perjalanan Penyakitnya
Gejala tipes atau tifus cenderung berkembang secara bertahap dari minggu ke minggu dan sering kali muncul dalam waktu 1–2 minggu setelah terinfeksi bakteri Salmonella typhi.
Berikut ini adalah beberapa gejala penyakit tipes seiring perjalanan penyakitnya dalam hitungan mingguan:
Minggu ke-1
Pada minggu pertama, ada beberapa gejala tipes yang umum terjadi, di antaranya:
- Demam dengan suhu tubuh yang naik-turun dan cenderung meningkat pada malam hari
- Sakit kepala
- Batuk kering
- Tidak enak badan
- Mimisan
Jika tidak diobati, gejala-gejala tipes di atas bisa semakin berat dan tetap berlanjut hingga minggu selanjutnya.
• INILAH GEJALA Kanker Kolekteral, Diantaranya Mual Muntah & Tubuh Mudah Lelah
Minggu ke-2
Orang yang mengalami gejala tipes di minggu kedua perjalanan penyakitnya, bisa mengalami beberapa gejala berikut ini:
- Demam tinggi hingga 39–40°Celsius yang memburuk pada sore atau malam hari
- Muncul ruam atau bintik kemerahan di dada dan perut bagian bawah
- Tubuh menggigil dan lemas
- Sakit perut
- Kehilangan nafsu makan
- Nyeri otot
- Mual dan muntah
- Gangguan pencernaan, seperti diare atau sembelit
Pada minggu ini, tipes juga bisa menyebabkan perut terasa kembung dan membesar karena adanya pembengkakan pada organ hati dan limpa.
• INILAH GEJALA Kanker Limfoma Hodgkin, Diantaranya Muncul Benjolan di Leher Ketiak & Selangkangan
Minggu ke-3
Pada minggu ketiga, gejala tipes yang tidak diobati bisa menjadi semakin parah. Di masa-masa ini, penderita tipes juga bisa mengalami beberapa gejala lain berupa:
- Demam
- Penurunan berat badan
- Tubuh sangat lemas
- Diare berbau busuk dengan kotoran dan cairan yang berwarna kehijauan
- Penurunan kesadaran
Gejala demam, penurunan nafsu makan, serta mual dan muntah juga bisa semakin berat dan berpotensi menyebabkan dehidrasi.
Pada beberapa kasus, gejala tipes di minggu ke-3 juga bisa disertai delirium atau kebingungan dan gelisah.
Pada minggu ke-3, tipes juga bisa menimbulkan beberapa komplikasi berbahaya, seperti perdarahan dan luka atau robekan (perforasi) di saluran pencernaan serta sepsis.
Minggu ke-4
Di minggu ini, demam mulai mereda namun penanganan medis tetap diperlukan. Pada sebagian pasien, gejala tipes dapat kembali dalam jangka waktu 2 minggu setelah demam mereda.
Di masa-masa ini dan hingga beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun setelahnya, sebagian orang yang sudah sembuh dari tipes bisa menjadi pembawa (carrier) bakteri S. typhi.
Ini artinya mereka bisa menularkan bakteri S. typhi kepada orang lain, meski tubuhnya sudah bebas dari gejala tipes.
Risiko seseorang untuk menjadi carrier kuman S. typhi akan lebih tinggi, jika ia tidak mendapatkan pengobatan yang tepat.
• Zat Berbahaya Dalam Rokok yang Paling Efektif Menyebabkan Kanker Paru-paru Adalah?
Pengobatan Tipes, Apakah Harus Dirawat di Rumah Sakit?
Pengobatan tipes sebenarnya dapat dilakukan baik di rumah maupun di rumah sakit.
Hal terpenting adalah pengobatan gejala tipes dapat memberikan Anda istirahat yang benar-benar total selama beberapa minggu hingga kondisi Anda pulih secara keseluruhan.
Dilansir dari hellosehat, gejala tipes umumnya akan membuat Anda benar-benar merasa lemas.
Selain istirahat total, Anda juga harus bisa memastikan kadar kandungan cairan dalam tubuh Anda cukup, serta kebersihan dan nutrisi dari makanan dan minuman yang Anda konsumsi terjaga.
Ingat, penyebab Anda terserang tipes adalah makanan dan minuman yang tidak bersih, dan Anda bisa saja menularkan bakteri tersebut ke orang-orang di sekitar Anda.
- Pengobatan tipes Anda sebaiknya ditangani di rumah sakit, bila:
- Gejala yang Anda alami memburuk, seperti muntah-muntah, diare, hingga pembengkakan pada bagian perut.
- Pasien tipes masih anak-anak atau balita.
- Obat Tipes Melalui Resep Dokter
- Serangan tipes tersebut justru berkembang menjadi komplikasi tipes pada sistem pencernaan, berupa pendarahan di dalam dan perlubangan yang menyebar ke jaringan-jaringan yang ada di sekelilingnya.
• DERETAN Manfaat Jambu, Mampu Meredakan Flu & Batuk Hingga Mencegah Kanker
Obat tipes di apotek yang bisa didapat melalui resep dokter
Obat untuk tipes yang biasanya diresepkan oleh dokter, yaitu antibiotik.
Dilansir dari sehatq.com, antibiotik untuk tipes adalah jenis obat-obatan yang berfungsi untuk menghancurkan atau memperlambat pertumbuhan bakteri.Adapun beberapa jenis obat tipes di apotek yang bisa didapat melalui resep dokter, antara lain:
1. Ciprofloxacin
Salah satu obat tipes resep dokter adalah ciprofloxacin. Ciprofloxacin termasuk dalam antibiotik golongan fluoroquinolone yang tersedia dalam bentuk tablet hingga suntik.
Obat untuk penyakit tipes ini umumnya diberikan pada orang dewasa selama 1 minggu penuh dengan dosis sesuai pemeriksaan dari dokter.
Obat sakit tipes ciprofloxacin tidak boleh diberikan pada anak-anak berusia di bawah 18 tahun, kecuali mereka memiliki infeksi yang tidak dapat diobati dengan antibiotik lainnya.
Ciprofloxacin dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat lain, seperti antasida atau obat yang mengandung zat besi atau zinc.
Jadi, perlu jeda waktu di antara konsumsi ciprofloxacin dengan obat-obatan tersebut.Jika Anda tidak mengonsumsi obat-obatan lain atau tidak memiliki kondisi medis lain yang serius, efek samping ciprofloxacin yang biasanya dialami, termasuk diare, mual, muntah, dan ruam.
Meski jarang terjadi, ciprofloxacin juga bisa menyebabkan efek samping yang serius. Contohnya, gangguan pada tendon, gangguan saraf, perubahan suasana hati atau perilaku yang serius, atau kondisi gula darah rendah. Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami hal-hal ini.
2. Azithromycin
Obat tipes resep dokter berikutnya adalah azithromycin.
Jenis obat ini mungkin diberikan oleh dokter apabila infeksi bakteri tidak dapat diobati dengan ciprofloxacin.Obat gejala tipes azithromycin cenderung aman dikonsumsi oleh orang dewasa dan anak-anak.
Namun, Anda tidak boleh menggunakan azithromycin apabila memiliki alergi terhadap obat ini, pernah mengalami penyakit kuning, atau mengalami gangguan hati akibat penggunaan azithromycin.
Jika Anda juga menggunakan obat antasida yang mengandung aluminium atau magnesium, sebaiknya tunggu minimal 2 jam sebelum atau sesudahnya untuk mengonsumsi azithromycin.
Beberapa efek samping azithromycin adalah diare, mual, muntah, sakit perut, sakit kepala, dan merasa lemas. Segera konsultasikan dengan dokter apabila Anda mengalami gejala berupa gatal-gatal, sulit bernapas, mual dan muntah parah, bengkak pada wajah dan tenggorokan, serta ruam.
• PENYEBAB Kanker Hati, Waspadai Jika Mengalami Gejala Seperti Ini!
3. Ceftriaxone
Ceftriaxone juga dapat diberikan sebagai pilihan obat tipes di apotek yang didapat melalui resep dokter.
Obat untuk penyakit tipes ini mungkin diberikan apabila seseorang tidak dapat mengonsumsi ciprofloxacin, terutama bayi.
Akan tetapi, beri tahu dokter bila Anda memiliki kadar gula darah tinggi.
Pasalnya, beberapa produk ceftriaxone ada yang mengandung gula.
Sejumlah efek samping ceftriaxone yang mungkin muncul adalah feses jadi kering dan hitam, nyeri dada, menggigil, batuk, demam, buang air kecil terasa sakit, sesak napas, dan sakit tenggorokan.
Obat tipes alami untuk mempercepat penyembuhan
Selain dengan obat tipes resep dokter, Anda bisa menggunakan bahan-bahan alami yang ada di rumah untuk mempercepat penyembuhan tipes.
Namun perlu diingat, selalu konsultasikan dengan dokter Anda jika ingin menambahkan obat tipes alami tertentu sebagai bagian dari pengobatan tipes.
Sebab, yang dikhawatirkan, penggunaan bahan alami belum terbukti menyembuhkan serta berisiko dapat bereaksi dengan obat sakit tipes resep dokter yang sedang Anda konsumsi.
Berikut adalah obat alami tipes yang diyakini dapat mempercepat pemulihan penyakit.
1. Bawang putih
Salah satu obat tipes alami yang mudah didapatkan di rumah adalah bawang putih.
Bawang putih memiliki sifat antimikroba yang bertujuan untuk membunuh bakteri berbahaya dalam tubuh agar sistem kekebalan tubuh dapat meningkat.Anda bisa mengonsumsi 2 siung bawang putih saat perut kosong.
Selain itu, Anda bisa mencampurkan ½ sendok teh bawang putih yang sudah dihancurkan dengan segelas susu dan 4 gelas air.
Rebus larutan tersebut hingga tersisa seperempatnya. Lalu, minum larutannya sebanyak 3 kali sehari.
Perlu diketahui bahwa konsumsi bawang putih sebagai obat tipes tradisional tidak dianjurkan bagi ibu hamil dan bayi.
2. Pisang
Obat alami tipes berikutnya adalah pisang.
Mengonsumsi pisang setiap hari berkhasiat untuk mempercepat proses pemulihan penyakit tifus.Pisang mengandung pektin atau serat larut yang dapat menyerap cairan di usus sehingga mengurangi diare.
Selain itu, kandungan kalium pada pisang berfungsi untuk menggantikan elektrolit yang hilang akibat demam tinggi dan diare.
Ditambah lagi, pisang mengandung kalori yang cukup tinggi untuk membantu tubuh melawan bakteri.Untuk mempercepat pemulihan tipes, Anda disarankan untuk mengonsumsi 2-3 buah pisang setiap harinya.
Anda juga bisa mencampurkan 2 buah pisang yang sudah dipotong-potong dengan setengah gelas yogurt dan 1 sendok teh madu.
Konsumsi campuran tersebut 2-3 kali setiap hari sampai masa penyembuhan tipes selesai.
• VITAMIN B Mencegah Penyakit Kanker, Ini Makanan Vitamin B & Manfaat Vitamin B Kompleks
3. Cuka apel
Manfaat cuka apel juga bisa menjadi pilihan obat sakit tipes dari bahan alami yang bisa dikonsumsi.
Kandungan asam dari bahan alami ini dapat membantu mengeluarkan panas tubuh sehingga mengurangi demam tinggi secara perlahan.
Tak hanya itu, kandungan mineral di dalamnya pun turut menggantikan mineral tubuh yang hilang akibat diare.
Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan demam tifoid menggunakan cuka apel.
Pertama, campurkan ½ sendok teh cuka sari apel dan sedikit madu dalam segelas air.
Selanjutnya, minum larutan tersebut sebelum makan selama 5-7 hari berturut-turut.Kedua, campurkan cuka apel dan air hangat dengan perbandingan 1:2, dalam suatu wadah atau baskom.
Rendam handuk atau kain lap bersih dalam cairan tersebut, peras, dan letakkan di dahi dan perut Anda.
Kemudian, basahi kembali handuk atau kain lap yang sudah agak dingin dan ulangi hingga demam Anda berangsur turun.
4. Oralit
Anda tentu sudah sangat mengenal larutan oralit sejak dahulu.
Tak hanya sebagai resusitasi atau pengganti cairan tubuh yang sangat penting untuk mencegah dehidrasi saat sedang diare, oralit ternyata dapat membantu mengurangi gejala tipes dan mempercepat pemulihan.Anda dapat membuat oralit menggunakan tiga bahan dasar utama yang sudah pasti ada di rumah, yaitu gula, garam, dan air.Campurkan ½ sendok teh garam dan 6 sendok teh gula ke dalam beberapa gelas air.
Minum larutan oralit selama beberapa kali dalam sehari sampai tubuh benar-benar pulih.
5. Daun basil atau daun selasih
Daun basil atau dikenal pula dengan daun selasih adalah salah satu obat sakit tipes dari bahan alami yang diklaim efektif dapat mengobati tifus.
Manfaat daun basil untuk mengobati tipes berasal dari kandungan antibiotik dan antibakteri yang dapat menghambat bakteri penyebab tipes dalam tubuh.
Bahan alami dengan nama latin
Ocimum basilicum ini juga dapat membantu menurunkan demam tinggi, menghangatkan perut, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Cara mengolah daun basil sebagai obat tipes tradisional pun cukup mudah, yaitu:
Siapkan 20 helai daun selasih, 1 sendok teh jahe yang dihancurkan, dan 1 gelas air
Rebus semua bahan hingga larutan berkurang setengahnya
Tambahkan sedikit madu untuk menambah rasa manis
Anda dapat minum larutan tersebut sebanyak 2-3 kali sehari sampai Anda mulai merasa pulih.
6. Cengkeh
Obat tipes tradisional lainnya adalah cengkeh. Kandungan minyak esensial pada cengkeh ternyata memiliki sifat antibakteri.
Tak heran apabila cengkeh masuk dalam deretan bahan alami yang bisa digunakan sebagai obat alami tipes.
Cengkeh diyakini dapat membantu mengurangi tingkat keparahan diare dan muntah yang disebabkan oleh tipes.
Cara membuatnya pun mudah, yaitu cukup masukkan 5-7 buah cengkeh ke dalam air mendidih. Lalu, rebus hingga tersisa setengah airnya saja.
Minumlah larutan cengkeh yang sudah dingin secara rutin di siang hari selama minimal 1 minggu.
Perlu diingat bahwa bahan-bahan alami masih memerlukan penelitian lebih lanjut guna memastikan keefektifannya sebagai obat alami gejala tipes.
Maka dari itu, Anda perlu berhati-hati dalam mengonsumsinya. Pastikan untuk selalu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat alami tipes di atas. (*)