Reses di Kayong Utara, Syarief Abdullah Alkadrie Tinjau Lokasi Pelabuhan Nasional dan Lokasi Banjir

Kemudian, Syarief Abdullah Alkadrie menerangkan, bahwa khususnya pada jalan Kayong Utara yang berstatus jalan provinsi ini, pihaknya berupaya telah me

Penulis: Zulfikri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/JOVI LASTA
Wakil Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Syarief Abdullah Alkadrie melakukan reses di Desa Sedahan Jaya, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat, Jumat 23 Juli 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, BENGKAYANG - Wakil Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Syarief Abdullah Alkadrie melaksanakan reses di beberapa wilayah Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat, Jumat 23 Juli 2021.

Pada kunjungan kerja tersebut, Ia menghadirkan Tim Kementerian Perhubungan, Tim Balai Wilayah Sungai Kalimantan I, dan tim lainnya, guna melakukan monitoring project pembangunan bandara, dan melihat aliran sungai di lingkungan Desa Sedahan Jaya yang beberapa waktu lalu terjadi banjir serta melihat persiapan dan kesiapan pembangunan PDAM Kabupaten Kayong Utara.

Kemudian, Syarief Abdullah Alkadrie menerangkan, bahwa khususnya pada jalan Kayong Utara yang berstatus jalan provinsi ini, pihaknya berupaya telah mengajukan peningkatan status jalan menjadi jalan nasional kedepannya.

Untuk itu, Ia menyebut peningkatan status jalan ini agar dapat menunjang infrastruktur Pelabuhan Nasional yang letaknya berada di Kecamatan Teluk Batang.

Kepsek SMK Negeri 1 Kayong Utara Ingatkan Siswa-Siswi Efektif dan Aktif Belajar Saat di Rumah

"Sekarang sedang kita bahas, mudah-mudahan bisa segera terealisasi dan mudah dibantu dengan dana APBNAPBN," ucap Syarief Abdullah Alkadrie.

Lebih lanjut, Syarif Abdullah mengatakan, pihaknya telah membahas pembangunan bandara di Kayong Utara bersama Kementerian Perhubungan. Dari hasil rapat dengar pendapat, Syarif Abdullah menyebut pihak kementerian menyetujui pembangunan bandara tersebut, hanya tinggal menunggu penetapan lokasi strategis pembangunan saja.

"Pada rapat RDP (rapat dengan pendapat), pak menteri setuju bandara dibangun di Kayong. Beliau (Kementerian Perhubungan) siap mengeluarkan penloknya, sehingga menjadi dasar bagi daerah melakukan pembebasan lahan," terangnya.

Ia menyampaikan, pada pembiayaan dimasa pandemi ini menjadi kendala dan hambatan karena berfokus ke penanganan Covid-19, sehingga penganggaran tentunya akan bertahap.

"Harus disadari, karena sekarang masalah Covid-19, tentu biayanya ini bertahap. Saya kira tidak bisa secepatnya ini (pembangunan) berkaitan dengan bandara," pungkasnya. (*)

(Simak berita terbaru dari Kayong Utara)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved