Waspada Makan Hidangan Berlebihan saat Idul Adha, Bisa Berbahaya untuk Kesehatan

Berbagai olahan daging mudah ditemukan saat Idul Adha, mulai dari sate, gulai, semur, opor, hingga rendang.

Editor: Rizky Zulham
NET/ISTIMEWA
Ilustrasi Sate Kambing. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Idul Adha 1442 Hijriah akan tiba sebentar lagi.

Umat Islam di Indonesia bisa merayakan lebaran haji itu pada 20 Juli 2021.

Seperti yang diketahui, Idul Adha identik dengan masakan berbahan dasar daging, sebab pada momen itu, masyarakat akan menerima daging kurban, baik itu daging sapi, kambing, domba, maupun kerbau.

Berbagai olahan daging mudah ditemukan saat Idul Adha, mulai dari sate, gulai, semur, opor, hingga rendang.

Akan tetapi, usahakan untuk tidak berlebihan saat menyantapnya, sebab ada banyak dampak buruk yang mungkin terjadi jika terlalu banyak mengonsumsi hidangan Idul Adha.

Syarat Hewan Kurban dan Sunnah dalam Menyembelih Hewan Kurban

Berikut beberapa hal yang harus dihindari saat menyantap hidangan Idul Adha.

1. Makanan tinggi kolesterol

Saat lebaran, masakan yang dihidangkan biasanya mengandung banyak santan dan garam.

Ditambah lagi pada momen Idul Adha, hampir setiap sajian berbahan dasar daging.

Oleh sebab itu, hindari mengonsumsi hidangan Idul Adha secara berlebihan, apalagi jika memiliki riwayat penyakit kolesterol sebelumnya.

Dokter Spesialis Gizi Klinik, Imelda Goretti menyarankan, terdapat tiga tipe makanan yang harus dihindari agar terhindar dari kolesterol adalah makanan bersantan, makanan digoreng, serta olahan jeroan.

"Tapi bukan berarti dalam momen saat ini tidak boleh konsumsi. Jadi tetap boleh dikonsumsi selama tidak berlebihan," kata dr. Imelda.

Dia mengingatkan, 30 persen kolesterol dalam darah adalah efek dari yang dikonsumsi.

Ucapan Idul Adha yang Menyentuh Hati Lengkap Kumpulan Gambar Ucapan Idul Adha 1442 Hijriyah 2021

Oleh karena itu, mengonsumsi makanan tinggi kolesterol dalam jumlah banyak dan terus-menerus akan berpengaruh terhadap kadar kolesterol dalam darah.

Tingginya kadar kolesterol dalam darah dan dibiarkan untuk waktu yang lama akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti stroke dan penyakit jantung.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved