Penyitas Covid-19 Tak Perlu Menunggu 3 Bulan untuk Vaksin Agar Antibodi Terjaga
Prof Dr dr Iris Rengganis, SpPD-KAI mengatakan kebijakan penyintas Covid-19 harus menunggu 3 bulan untuk vaksin sebagai langkah pemerataan vaksinasi.
"Vaksin tertentu (seperti vaksin Sinovac) juga memberikan perlindungan terhadap delta variant, meski tidak sebagus (vaksin) mRNA. Ini lebih bagus daripada (antibodi) para penyintas," kata Dicky kepada Kompas.com.
Itulah kenapa penyintas Covid-19 tidak perlu menunggu hingga berbulan-bulan setelah sembuh untuk divaksin.
• Tips Setelah Vaksinasi Covid 19 yang Wajib Diketahui untuk Mengatasi Efek Samping Vaksin Covid-19
"Para penyintas (Covid-19) tidak perlu menunggu 2-3 bulan. Langsung divaksinasi saja, tidak ada masalah," ungkapnya.
Pernyataan Dicky ini berdasarkan data yang ada saat ini, di mana vaksin harus segera diberikan kepada masyarakat, tanpa memandang apakah sudah pernah terinfeksi atau belum.
"Kalau sudah ada vaksinnya, ya divaksin," kata Dicky.
Dia juga meminta agar pemerintah harus melihat perkembangan dan dinamika, terlebih dalam menghadapi varian Delta.
"Tetap ada manfaatnya pada level tertentu. Walaupun (disuntik) vaksin Sinovac itu akan memberi manfaat untuk varian Delta. Jadi jangan dianggap tidak ada manfaatnya sama sekali."
• Berapa Lama Antibodi Terbentuk Setelah Vaksin Covid-19? Ini Penjelasan Dokter
Dia juga menyampaikan, riset yang ada saat ini membuktikan bahwa penyintas Covid-19 akan tetap aman untuk divaksinasi setelah dua minggu.
Sebuah studi terhadap vaksin mRNA bahkan memperlihatkan bahwa penyintas yang segera diberi vaksin memiliki peningkatan antibodi hingga 10 kali lipat daripada antibodi yang didapat dari terinfeksi saja.
Dicky memberi contoh ada dua penyintas Covid-19. Penyintas pertama menunggu vaksin hingga 2-3 bulan, tampak bahwa antibodinya tidak tinggi.
Sementara penyintas kedua yang segera diberikan vaksin usai sembuh, mengalami peningkatan antibodi sampai 10 kali lipat dibanding penyintas yang belum divaksin. (*)