Bupati Sambas Satono Minta Masyarakat Tidak Sepelekan Covid-19
Sebagaimana diketahui, di Kalimantan Barat terdapat dua Kota yang diwajibkan melaksanakan PPKM Darurat, yakni Kota Pontianak dan Kota Singkawang.
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Bupati Sambas, Satono mengimbau masyarakat agar patuh terhadap penerapan protokol kesehatan Covid-19. Dia ungkapkan, masyarakat harus patuh dengan protokol 5M, seperti memakai masker saat beraktivitas, menghindari kerumunan, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak dan membatasi mobilitas.
Pernyataan itu dia sampaikan pada saat mengikuti rapat koordinasi (Rakor) virtual di Kodim 1208/Sambas, yang dipimpin langsung oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji. Rakor itu terkait dengan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kalimantan Barat.
Sebagaimana diketahui, di Kalimantan Barat terdapat dua Kota yang diwajibkan melaksanakan PPKM Darurat, yakni Kota Pontianak dan Kota Singkawang.
"PPKM Darurat sudah mulai diterapkan hari ini di dua kota besar yakni Kota Pontianak dan Singkawang sampai tanggal 20 Juli nanti. Untuk itu, saya mengimbau masyarakat untuk patuh terhadap penerapan protokol kesehatan yakni 5M," ujarnya, Senin 12 Juli 2021.
Satono mengatakan, pentingnya penerapan protokol kesehatan di kehidupan sehari-hari dan vaksinasi mengingat saat ini di Kabupaten Sambas, per tanggal 10 Juli kemarin sudah 1.200 orang terpapar Covid-19.
• Kasus Covid-19 Meningkat, Dinkes Sambas Pastikan Ketersediaan BOR Masih Mencukupi
"Dari 1.200 jiwa yang terpapar Covid-19, 21 diantaranya dilaporkan meninggal dunia dalam keadaan positif Covid-19. Jadi saya harap masyarakat cerdas dan tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang remeh," tegasnya.
Lebih lanjut Satono mengatakan, jika dia juga meminta kepada masyarakat agar senantiasa waspada dan menjaga diri. Sebab, Kabupaten Sambas kata dia sangat dekat dengan Kota Singkawang.
Karenanya kata dia, bagi masyarakat yang hendak ke Kota Singkawang dan melewati pos penyekatan harus menunjukkan sertifikat vaksin.
"Sekarang pemerintah sedang menggencarkan vaksinasi massal. Masyarakat Kabupaten Sambas jangan takut disuntik vaksin. Saya pastikan vaksin itu aman dan halal karena sudah melewati metode penelitian yang canggih," tutupnya. (*)
(Simak berita terbaru dari Sambas)