Jangan Khawatir, Jika Hasil Tes Antigen Positif Ini yang Harus Kamu Lakukan Menurut Ahli

Umumnya untuk mendapatkan hasil yang cepat dan harga yang relatif lebih murah, maka tes rapid antigen menjadi pilihan masyarakat.

TRIBUNPONTIANAK/MUHAMMAD ROKIB
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Barat saat ini sudah mulai melakukan pemeriksaan swab test PCR bagi guru dan swab rapit tes antigen bagi siswa SMK, SMA baik Negeri maupun swasta di Kalimantan Barat yang melakukan belajar tatap muka sejak 22 Februari 2021 kemarin. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Tes antigen sangat diperlukan untuk melihat kondisi tubuh apakah terpapar Covid-19 atau tidak. 

Saat ini setiap akan melakukan perjalanan, diperlukan hasil tes rapid antigen ataupun swab PCR yang menunjukkan hasil negatif, yang artinya kita dalam keadaan tidak terinfeksi Covid-19.

Kedua tes ini juga sering dilakukan sebagian besar masyarakat sebagai antisipasi untuk mengetahui kondisi tubuhnya, terutama jika mencurigai ia merasakan beberapa gejala mirip Covid-19.

Umumnya untuk mendapatkan hasil yang cepat dan harga yang relatif lebih murah, maka tes rapid antigen menjadi pilihan masyarakat.

Sayangnya, masih banyak masyarakat yang bingung jika hasil rapid antigen mereka positif, apa yang harus dilakukan?

[Update Informasi Lainnya Disini]

Saat Ini Harus Paham, Begini Cara Menjaga Saturasi Oksigen pada Pasien Covid-19 di Rumah

Menanggapi hal ini, Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, bahwa secara prosedur resminya jika seseorang mendapatkan hasil positif pada tes antigen, maka harus dilakukan untuk tes swab PCR.

Tes antigen adalah pemeriksaan secara cepat untuk mendeteksi keberadaan antigen Coronavirus di dalam tubuh seseorang.

Sementara tes PCR mampu mendeteksi materi genetik virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, dan ini adalah pemeriksaan golden standar dalam menentukan seseorang terkonfirmasi positif atau negatif Covid-19.

Namun, di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini, di mana angka kasus infeksi dan kematian terus betambah, serta pelayanan di berbagai rumah sakit yang hampir penuh dengan pasien Covid-19, menyebabkan hasil tes PCR relatif lama, atau bahkan susah sekali mendapatkan antrean untuk tes PCR ini.

Sehingga, masyarakat sudah harus siap melakukan beberapa hal di bawah ini, jika mendapatkan hasil positif pada tes antigen, sembari menunggu tes PCR.

Berapa Lama Masa Inkubasi Varian Covid-19 Terbaru? Ini 5 Fakta Penularan Tercepat

1. Isolasi mandiri

Dijelaskan Nadia, jika Anda mendapatkan hasil positif tes antigen tanpa tes swab PCR, maka harus segera melakukan isolasi mandiri.

"Segeralah lakukan isolasi," kata Nadia

Seperti diketahui, hasil positif pada tes rapid antigen tidak menandakan Anda benar-benar positif terinfeksi virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19 yang saat ini mewabah.

Tetapi, rapid antigen sudah cukup bisa menujukkan bahwa Anda terinfeksi virus corona yang ada banyak sekali jenisnya. Setidaknya ada 7 jenis virus corona yang dapat menginfeksi manusia. SARS-CoV-2 hanyalah salah satunya.

Dengan begitu, kata Nadia, dalam kondisi seperti saat ini, di mana kasus infeksi Covid-19 sudah berada di fase kritis akibat lonjakan kasus infeksi dan kematian yang terus meningkat, Anda harus bijak untuk segera melakukan isolasi mandiri usai mendapatkan hasil positif dari tes rapid antigen.

Nadia berkata, jika Anda sudah melakukan isolasi mandiri setelah hasil positif tes antigen, maka tidak perlu lagi memastikan dengan tes swab PCR.

"Isolasi selama 10 hari dan kalau ada gejala ditambah 3 hari bebas gejala," tuturnya.

Jangan Panik! Inilah yang Harus Dilakukan saat Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19

2. Kontak pihak berwenang

Setelah memastikan bahwa Anda mendapatkan hasil rapid antigen positif, Anda harus isolasi mandiri, sembari memberitahukan beberapa pihak berwenang akan kondisi Anda.

"Selanjutnya, kontak pak RT atau RW atau Puskesmas (terdekat)," ujarnya.

Kepada pihak puskesmas, kata Nadia, bisa Anda ceritakan tentang keluhan ataupun gejala yang Anda rasakan sebelum atau selama isolasi mandiri.

"Tanya (kepada petugas puskesmas) obat apa saja yang sebaiknya dikonsumsi," tambahnya.

3. Tingkatkan imunitas

Meningkatkan imunitas menjadi persoalan dan target setiap individu, tidak hanya saat pandemi Covid-19, melainkan juga setiap saat untuk dapat melawan infeksi patogen yang akan menyerang tubuh dari dalam.

Nah, bagi pasien Covid-19 baik yang saat ini harus dirawat di rumah sakit maupun isolasi mandiri di rumah atau fasilitas yang disiapkan pemerintah, meningkatkan imunitas menjadi hal yang penting.

Nadia menegaskan, bagi orang dengan hasil positif rapid antigen, meski belum bisa melakukan tes swab PCR, harus melakukan isolasi mandiri dan menjaga imunitasnya.

Konsumsilah makanan-makanan yang mengandung nutrisi penting untuk tubuh, tambahkan vitamin baik dari sumber pangan non pengolahan seperti buah, sayur ataupun daging, juga diperbolehkan mengonsumsi vitamin dari produk suplemen.

"Biasanya vitamin C, D, dan E. Kalau ada gejala baru ditambahkan dengan antibiotik, dan obat rutin lain tetap diminum," jelasnya.

Namun, Nadia menegaskan agar tidak sembarangan mengonsumi obat-obatan atau antibiotik ini.

Jangan asal melakukan tindakan berdasarkan informasi yang beredar luas sembarangan di media sosial saat ini.

Pastikan obat-obatan atau antibiotik yang Anda konsumsi berdasarkan catatan dan rekomendasi dari dokter penanggung jawab Anda, maupun puskesmas tempat Anda berkonsultasi. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved