Pelabuhan Dwikora Pontianak Ditutup Hingga 31 Juli 2021, Hanya Cargo dan Logistik yang Diperbolehkan

“Penutupan kegiatan pelayaran di Pelabuhan Dwikora Pontianak ini untuk mencegah masuknya varian virus Delta yang saat ini merebak di Pulau Jawa,”ujarn

Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Pengumuman pelarangan kapal penumpang masuk dan bersandar yang ditempel di pintu masuk ruang tunggu Pelabuhan Dwikora Pontianak, Jalan Pak Kasih, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu 7 Juli 2021. Pelarangan aktivitas angkut penumpang kapal ini berlaku hingga tanggal 31 Juli 2021 mendatang. 

"Kami harapkan 96 sampel difasilitasi Litbangkes karena mengingat kapasitas untuk Whole Genom Sequencing di Litbangkes dan beberapa center lain sangat terbatas. Sementara antrian untuk surveilans untuk genome sangat banyak," jelasnya.

Sampel yang dikirim itu diambil atau cuplik dari masing-masing kabupaten/kota. Terutama pada kabupaten/kota yang mengalami peningkatan kasus Covid-19 secara signifikan.

Andriani mengatakan hingga Maret 2021 belum ditemukan varian virus baru atau varian of concern maupun varian of interest di Kalimantan Barat.

"Baik itu Alpha, Beta dan Delta yang sudah ditemukan di daerah lain di Indonesia tapi belum menjadi varian of concern di Kalbar," ujarnya.

Sementara varian yang sudah terdeteksi di Kalimantan Barat saat ini adalah B.1.466.2 yang mengandung mutasi N439K.

Oleh WHO varian ini sudah ditandai untuk diwaspadai sebagai varian dengan penyebaran dan tingkat keparahan.

"Varian ini sudah menyebar di beberapa wilayah di dunia," ucap Andriani.

Pelabuhan Dwikora Pontianak Resmi Hentikan Layanan Penumpang

Sementara 49 sampel yang sudah dikirim sebelumnya untuk dilakukan Whole Genom Sequencing, dianggap tidak relevan dengan kondisi dan situasi yang terjadi saat ini.

Sedangkan sampel yang sudah disiapkan untuk dikirim dianggap mewakili kondisi dan situasi pandemi Covid-19 di Kalimantan Barat saat ini.

Kriteria pengiriman itu adalah sampel dengan kriteria dua minggu ke belakang. Artinya sampel yang dalam dua minggu memenuhi kriteria inklusi yang kemudian untuk dilakukan Whole Genom Sequencing. OTermasuk sampel dari kabupaten/kota.

"Ini berdasarkan diskusi kami dengan tim peneliti surveilans untuk Genom Sars-Cov 2 Nasional," ungkap Andriani.

Ia menambahkan varian lokal di Indonesia, keberadaan pada mulai Mei-Juni sudah tertahan dengan varian Delta. Varian Delta mendominasi hasil Whole Genom Sequencing tidak hanya di Indonesia tapi juga dunia. (*)

(Simak berita terbaru dari Pontianak)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved