Tidak Bisa Mencium Bau Tapi Bisa Merasakan Makanan Apakah Covid 19 ?

Tidak bisa mencium bau tapi bisa merasakan makanan apakah Covid-19 ? Tentunya, ini masih menjadi pertanyaan dari banyak masyarakat.

Editor: Jimmi Abraham
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi anosmia. 

Meski begitu, Boni tetap mengupayakan kesembuhan pasiennya melalui berbagai upaya.

Meski belum ada pedoman standar untuk mendukung kesembuhan pasien, dia tetap berupaya melakukan latihan penciuman pada pasiennya untuk merangsang indra penciumannya.

Misalnya, latihan penciuman hampir setiap hari dilakukan dengan menggunakan aroma yang berbeda seperti aroma lemon, minyak atsiri, kopi, dan lain-lain.

“Latihan penciuman dapat merangsang indera penciuman pasien. Tapi, efektivitasnya masih tergantung pada tingkat keparahan anosmia itu sendiri,” jelasnya.

Gejala anosmia dianggap krusial karena memengaruhi indra penciuman manusia.

Oleh karena itu, masyarakat tidak boleh meremehkan gejala seperti ini karena dapat pula memengaruhi kualitas hidup sehari-hari.

“Jika anosmia terjadi dalam jangka panjang, tentu akan memengaruhi kualitas hidup seseorang. Bayangkan jika seseorang tidak bisa mengendus, mereka mungkin tidak merasakan nafsu makannya,” kata Boni.

Sementara itu, dilansir dari Cleveland Clinic, Dokter THT Ahli Rinologi, Raj Sindwani, MD, menemukan lebih sedikit pasien Covid-19 yang mengalami kehilangan penciuman atau anosmia jangka panjang.

“Sebuah penelitian yang menggunakan pengujian penciuman obyektif juga menemukan bahwa hanya 15 persen pasien Covid-19 yang mengalami kehilangan penciuman selama lebih dari 60 hari (dua bulan) dan kurang dari 5 persen mengalaminya selama lebih dari enam bulan,” kata dia.

Dr. Sindwani melihat kondisi itu sebagai berita yang sangat melegakan.

Di mana, sebagian besar pasien Covid-19 hanya menderita anosmia jangka pendek

. Dia menegaskan bahwa anosmia adalah salah satu gejala dominan kasus positif Covid-19.

Oleh sebab itu, di masa pandemi Covid-19 ini, siapa saja orang yang mengalami anosmia dianjurkan untuk bisa segera melakukan tes dan menerapkan langkah-langkah pencegahan Covid-19.

Semakin cepat Covid-19 diketahui dan ditangani, tingkat kesembuhannya kian tinggi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Berapa Lama Anosmia Akibat Covid-19 Bisa Sembuh?

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved