Seluruh Pasien Sudah Divaksinasi, 13 Pasien RSJ Kalbar Terindikasi Positif Covid-19

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - 13 pasien Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) terindikasi terpapar positif Covid-19.

Direktur RSJ Provinsi Kalbar, Wilson menerangkan, ke-13 pasien tersebut sebelumnya memiliki gejala seperti demam dan batuk, hingga kemudian dilakukan tes rapid antigen kepada para pasien tersebut.

"Hasil Antigen menunjukan mereka positif, kemudian, kami lakukan pengambilan sampel swab untuk pemeriksaan PCR, saat ini masih menunggu hasilnya," ujar Wilson saat dikonfirmasi Tribunpontianak, Jumat 25 Juni 2021

Ke-13 pasien tersebut, lanjut Wilson, dalam kondisi stabil dan baik, namun pasien tersebut telah ditempatkan di ruang terpisah dari pasien lainnya selama menunggu hasil swab.

• 13 Pegawai RSJ Kalbar Positif Covid-19, Walison Ungkap Kondisinya

Wilson menerangkan, sebelumnya, pada bulan Mei lalu sempat terdapat tiga pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19, beruntungnya pasien lainnya tidak terpapar setelah dilakukan tindak lanjut tracing dan tracking.

Kejadian terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut merupakan kali pertama setelah berhasil melalui pandemi tanpa positif Covid-19 selama setahun penuh di RSJ Provinsi Kalbar.

Menurut penuturan Walison, seluruh pasien berjumlah hampir 400 orang di RSJ Provinsi Kalbar ini sudah tervaksinasi pada pemberian vaksin dosis pertama.

"Nanti dua pekan kemudian baru akan dilakukan pemberian vaksin dosis kedua," katanya.

Walison sempat mengeluhkan terkait sulitnya menerapkan protokol kesehatan di RSJ, pasalnya di dalam setiap ruangan, diisi 30 hingga 40 pasien, sehingga menyulitkan penerapan menjaga jarak.

"Di dalam ruangan memang mereka tidak menggunakan masker, namun setiap kali keluar ruangan, kami mewajibkan mereka menggunakan masker," katanya.

Saat terindikasinya 13 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 ini, para pasien di RSJ Provinsi Kalbar diisolasi di ruangan masing-masing selama dua pekan.

"Jadi memang saat ini kami terapkan massa tenang, seluruh pasien dijaga ketat di dalam ruangan selama dua pekan terhitung dari tanggal 23 Juni 2021 kemarin," katanya. (*)

(Simak berita terbaru dari Singkawang)