Pangdam XII Tanjungpura Ajak Masyarakat Sambas Patuhi Prokes Covid-19 dan Ikut Vaksin
Dihadapan Bupati, kades dan anggota TNI-Polri dia mengajak untuk rajin melaksanakan tracking terhadap penyebaran virus Covid-19 di Kabupaten Sambas.
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Panglima Kodam XII Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad mengajak masyarakat Sambas untuk bisa mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Hal itu ungkapnya, adalah bagian dari upaya dan ikhtiar memutuskan penyebaran virus Covid-19 di Kabupaten Sambas.
"Ikhtiar kita mudah-mudahan Allah jauhkan kita dari pandemi Covid-19. Dan ikhtiar kita itu menggunakan dan menerapkan protokol kesehatan adalah sebagai bentuk pencegahan Covid-19," ujarnya, Rabu 23 Juni 2021.
Dihadapan Bupati, kades dan anggota TNI-Polri dia mengajak untuk rajin melaksanakan tracking terhadap penyebaran virus Covid-19 di Kabupaten Sambas.
"Kita juga harus rajin melaksanakan tracking dan treatment, kalau bisa setiap RT kita tes. Angka konfirmasi berapa, penyembuhannya berapa, tes swab berapa, jumlah tempat tidur di rumah sakit dan tingkat kematian kita data," katanya.
• Sambut Kunjungan Pangdam, Najamudin: Alhamdulillah Tumok Manggis Zona Hijau
"Kalau itu (Covid-19-red) bisa ditekan, maka itu bisa menjadi tolak ukur dari keberhasilan penanganan Pandemi Covid-19," tegas Pangdam.
Dikesempatan itu, Pangdam XII Tanjungpura juga mengingatkan jika yang rawan terpapar Covid-19 bukan hanya pada kalangan lansia. Tapi juga rawan terhadap anak-anak muda yang kerap kali abai dengan protokol kesehatan Covid-19.
"Lansia memang rawan, tapi anak-anak muda yang sering ngopi, karyawan hotel, mall, tempat ibadah, perkebunan itu lebih rawan terpapar. Untuk itu, kalau bisa jika ada orang baru yang datang harus di swab lebih dulu, apalagi kalau datang dari zona merah," katanya.
Selain menerapkan protokol kesehatan, dia juga mengajak masyarakat gencar mengikuti vaksin Covid-19 agar bisa terhindar dari Pandemi Covid-19.
"Vaksinisasi ini juga diharapkan bisa dilakukan di sekolah-sekolah, bisa di vaksin gurunya dan juga kalau bisa di perguruan tinggi bisa di vaksin, baik itu rektor, dosen bahkan mahasiswanya kalau bisa di vaksin," tutupnya. (*)
(Simak berita terbaru dari Sambas)