Kuota Hanya 48.279, Pendaftar PPDB SMA/SMK Negeri di Kalbar Capai 89.644 Orang

Pendaftaran online akan berakhir pada hari ini pukul 24.00 WIB, sedangkan untuk pelayanan di Disdik Provinsi sampai pukul 15.00 WIB.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
Instagram @sman2ketapang
Ilustrasi - PPDB Online Kalbar 2021. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Bidang SMA Disdikbud Provinsi Kalimantan Barat, Fatmawati mengatakan Selasa 22 Juni 2021 merupakan hari terakhir pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) online untuk SMA/SMK di Kalbar.

Sebelumnya pendaftaran telah dibuka sejak 15 Juni 2021 lalu.

Pendaftaran online akan berakhir pada hari ini pukul 24.00 WIB, sedangkan untuk pelayanan di Disdik Provinsi sampai pukul 15.00 WIB.

“Hari ini terkahir pendaftaran PPDB Online SMA/SMK Negeri Se-Kalbar. Dari tadi pagi sudah ada orang tua yang datang mengadu ke Disdik Provinsi. Kebanyakan pengaduan terkait KK yang belum sampai satu tahun,”ujarnya kepada Tribun Pontianak, Selasa 22 Juni 2021.

Ditemukan Kasus CT-10, Berikut Penjelasan Gubernur Sutarmidji

Dikatakannya karena Kartu Keluarga (KK) belum sampai setahun para orang tua siswa yang ingin mendaftar terkendala dan meminta solusi. Sebab minimal untuk penggunaan KK dalam pendaftaran PPDB jalur zonari telah diterbitkan minimal satu tahun.

“Mau tidak mau kita harus sesuai aturan, kecuali ada kasus dia hanya memindahkan anggota keluarganya dan dia tidak pindah alamat itu masih bisa difasilitasi,” jelasnya.

(Simak berita terbaru dari Pontianak)

Selain itu dikatakannya ada satu kasus anak SMP yang ingin mendaftar datang mengadu ke Disdik Provinsi Kalbar bahwa yang bersangkutan tidak bisa mendaftar karena tidak punya gadget.

“Akhirnya kita fasilitasi sampai full pendaftarnya. Jadi dia memang orang Pontianak dan ibunya hanya sebagai buruh dan dia terkendala dalam pendaftaran,”ujar Fatma.

Disidk Provinsi Kalbar bersama Ombudsman Provinsi Kalbar sejauh ini juga terus berkomunikasi untuk mengawal dalam pendaftaran PPDB SMA/SMK Se-Kalbar.

“Jadi sejauh ini tidak ada keluhan lagi terkait siswa yang mau mendaftar yang tidak bisa masuk ke website seperti pada hari pertama kemarin,”jelasnya.

Selain SMA/SMK Negeri di Kalbar, Fatmawati menjelaskan untuk SMA/SMK Swasta di Kalbar untuk pendaftaran diserahkan langsung kepada pihak sekolah masing-masing bagaimana sistem pendaftarannya, dan dimulai kapan.

“Jadi ada yang sudah melaksanakan PPDB, ada yang belum khusus untuk swasta. Kalau untuk PPDB online ini kita lakukan hanya untuk SMA/SMK Se-Kalbar,”jelasnya.

Selain itu dijelaskan terkait kuota dari PPDB sudah dibagi jelas yakni Kuota jalur Zonasi dengan kuota 50 persen, Afirmasi 15 persen, Disabilitas 2 persen, Perpindahan tugas orangtua 5 persen.

Maka dikatakannya semuanya sudah tersistem dan terprogram sesuai juknis apabila ada kuota yang tidak terisi penuh semua sudah diatur.

“Semua sudah diatur dalam Juknis misalnya Kuota Disabilitas, Afirmasi bagi keluarga tidak mampu yang menggunakan KIP tidak memenuhi kuotanya, otomatis sistem menambahkan sisa kuota ke jalur prestasi rapot. Kalau prestasi rapot kuota masih juga belum penuh. Maka akan lari ke zonasi jadi ada tambahan kuota di zonasi dari kuota asal,”jelasnya.

Lanjutnya, Kuota itu akan nampak setelah selesai validasi, mana saja jalur yang masih kosong dan mana jalur yang sudah terisi. Setelah itu barulah ada pemenuhan kuota setelah validasi berkas.

Fatmawati mengatakan data pendaftar per 22 Juni 2021 untuk SMA/SMK Se-Kalbar sudah mencapai 89.644 orang. Sedangkan kuota yang tersedia untuk PPDB SMA /SMK Se-Kalbar mencapai 48.279 orang.

Adapun pendaftar terbanyak di SMA N 3 Pontianak sebanyak 2.027 orang, dan SMK Negeri 4 Pontianak 1.689 orang.

Ia menjelaskan kenapa banyak yang daftar di SMA N 3 Pontianak dikatakannya walau terbanyak belum tentu para siswa yang daftar akan memilih SMA 3 Pontianak sebagai pilihan utama.

“Bisa jadi ada banyak faktor mengapa siswa banyak mendaftar di SMA N 3 Pontianak. Faktor lainnya bisa karena kenyamanan pelayanan dalam masa online,misalnya terjadi ketidakpahaman masyarakat kita arahkan ke sekolah, sebelum ke dinas,”ujarnya.

Faktor kenyamanan dalam pelayanan di SMA N 3 Pontianak bisa jadi pertimbangan juga bagi para orangtua mimilih untuk mendaftarkan anaknya di sekolah tersebut.

“Kami juga tidak membatasi siapapun yang mau mendaftar, karena sistemnya online,”ucapnya.

Dikatakannya dengan Pemerintah melaksanakan sistem PPDB untuk menyeimbangkan dan membuang stigma sekolah favorit dapat terpenuhi melalui sistem PPDB ini. Daerah dalam hal ini hanya mengikuti aturan yang ada dipusat.

“Sebenarnya tujuan awal pemerintah melakukan zonasi untuk menghilangkan stigma sekolah favorit,dan menghilangkan adanya titipanan (pungli) untuk masuk sekolah favorit,”ujarnya.

Ia mengatakan dengan sistem PPDB saat ini ditengah pandemi Covid-19 sangat bagus, karena masyarakat tidak perlu mendaftar ke sekolah, cukup melalui online saja dengan aplikasi Siape Sibok.

Dikatakannya kalau untuk SMA-SMK Se- Kalbar terkait daya tampung dari tiga kali melaksanakan PPDB di 14 kabupaten kota yang paling disorot adalah Kota Pontianak karena daya tampung tidak relevan antara SMP dan SMA.

“Sejauh ini total SMP N di Kota Pontianak ada 29, belum ditambah swasta. Sementara di Kota Pontianak SMA Negeri hanya 12 sekolah saja,”ujarnya.

Bahkan dikatakannya adanya tambahan dua SMA Negeri sebagai dampak baik dari PPDB. Dimana akhirnya tahun lalu dibuka SMA N 11 Pontianak dan SMA N 12 Pontianak di Utara sesuai keinginan Gubernur Kalbar.

“Jadi yang belum ada SMA Negeri di Pontianak di bagian Pontianak Tenggara,”ucapnya.

Dijelaskannya untuk jumlah siswa SMP di Kota Pontianak yang mendaftar di SMA/SMK Negeri untuk dapat tertampung semuanya akan sangat sulit.

Akan tetapi dikatakannya bagi pendaftar yang tidak lulus di SMA/SMK , solusinya bisa masuk ke sekolah swasta yang bisa dijadikan pilihan dari orang tua.

“Bahkan sekolah swasta sudah mulai bersaing dengan sekolah- sekolah negeri hanya mungkin beda pada biayanya saja,”ujarnya.

Sejauh ini dikatakannya jumlah SMA/ SMK Negeri Se-Kalbar mencapai 300 sekolah, dan SMA/SMK swasta mencapai 330 sekolah.

“Terkait kualitas SMA/SMK swasta di Kalbar, untuk secara kualitas cukup baik dibuktikan dengan akreditasi sekolah sekolah swasta yang meningkat,”pungkasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved