Jaring Mahasiswa Baru, ITN Malang Buka Prodi Baru S1 Bisnis Digital
search di google, jenis pekerjaan yang dibutuhkan saat ini termasuk di bidang bisnis digital. Maka perlu diantisipasi perguruan tinggi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MALANG - ITN Malang memiliki prodi baru jenjang S1 Bisnis Digital. Ini yang ditawarkan bagi calon mahasiswa baru tahun ini untuk perkuliahan semester ganjil 2021/2022 mendatang.
Izin pendirian Prodi Bisnis Digital sudah keluar pada 22 April 2021 lalu.
"20 tahun kedepan, bisnis digital, e-commerce, peluangnya luar biasa. Dan ini sudah kita rasakan saat ini dengan adanya kemudahan-kemudahan dalam beraktifitas," jelas Rektor ITN Malang Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi MSEE pada wartawan, Kamis 17 Juni 2021.
• Airlangga Ungkap Komitmen Pemerintah Dukung Kebijakan Transformasi Ekonomi Digital
Ia menyebut saat ini penjualan-penjualan lewat online, baik makanan, barang, dan jasa. Tanpa menguras energi, sekarang dengan HP bisa melakukan aktifitas apa saja. Namun untuk itu, semua dasarnya dimulai dari pendidikan.
"Kami siap menerima maba ITN Malang di Prodi Bisnis Digital di semester ganjil 2021/2022," katanya.
Yang bisa mendaftar tak hanya lulusan IPA, tapi juga IPS. Menurut rektor, persiapan prodi sudah all out. Perkuliahan dilakukan di ITN kampus 2 dengan fasilitas lab-nya. Sedang jumlah SKS-nya 144.
• Dorong Percepatan dan Perluasan Digitalisasi sampai ke Daerah, BI Bentuk Tim TP2DD Se-Kalbar
Dari SDM yang sudah ada, yaitu profesor dan doktor. Prodi Bisnis Digital juga telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak seperti Tokopedia, Aprindo, Markplus dll.
Rektor berharap prodi baru direspons baik oleh calon maba. Apalagi terbuka bagi lulusan IPA dan IPS.
Ditambahkan Kaprodi S1 Bisnis Digital, Dr lr Julianus Hutabarat MSIE menjelaskan, ada beberapa alasan membuka Prodi Bisnis Digital.
• Kubu Raya Jadi Daerah Pertama di Kalbar Bentuk Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah
"Jika search di google, jenis pekerjaan yang dibutuhkan saat ini termasuk di bidang bisnis digital. Maka perlu diantisipasi perguruan tinggi dengan mewujudukan prodi baru," tandas Julianus. Saat ini baru ada lima perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki Prodi Bisnis Digital. Termasuk salah satu PTN yang buka pada 2018 dengan nomenklatur Prodi Bisnis Digital.
• Pendiri Start Up Enggang Indonesia, Haris Lulusan Terbaik Untan
Berdasarkan kebutuhan yang sangat tinggi, maka pimpinan ITN Malang meminta tim untuk merealisasikan.
Dalam prodi ini, paling tidak ada lima profil atau output yang ingin diberikan pada mahasiswa. Yaitu bisa jadi konten kreator, sebagai desainer web, analis data, marketing analis, start up digital.
Dalam Prodi Bisnis Digital antara lain termasuk desain/seni, informatika, telekomunikasi, manajemen dan bisnis.
• OJK, Baru Dua Start Up Fintech di Pontianak
Terkait program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, maka mahasiswa diberi kesempatan magang sebagai mata kuliah pilihan.
Misalkan magang terkait dengan start up bisnis. Ini setara 25 SKS. Sehingga magang bisa sekalian untuk skripsi.
Sedang Wakil Rektor I ITN Malang, Dr F Yudi Limpraptono ST MT menambahkan, pendirian prodi baru ini sebagai langkah yang benar.
• Sarana Industri Revolusi 4.0, SMK SMTI Terapkan Metode Belajar Praktik Lapangan
"Bukan hanya manajemen bisnis, tapi prodi ini akan diwarnai dengan nuansa teknologi 4.0," jelas Yudi.
Sehingga menyatu keilmuan informatika dan teknik industri. Dari sisi lembaga, kehadiran prodi baru untuk mengembangkan diri. Termasuk rencana prodi baru lainnya di S2.
Untuk staf pengajar akan melibatkan praktisi. Maka perkuliahan juga dipadu antara teori dan praktik serta bikin proyek.
Sehingga saat semester empat mahasiswa diharapkan sudah bisa dan mendapatkan penghasilan. Seperti jadi konten kreator dan seterusnya bisa mandiri.
• Untan Siap Dukung Pemprov Kalbar Persiapkan Wisata Desa Berbasis Digital di Kalbar
Sehingga saat lulus sebagai sarjana Bisnis Digital bisa jadi CEO pada usaha yang didirikan.
Di Prodi Bisnis Digital juga akan diberi pembelajaran public speaking, copy writer dan podcas.
"Lulusan IPS akan didesain bisa menyerap ilmu teknologi. Kedepan akan membuka prodi lain untuk IPS namun akan tetap memakai basis teknologi," pungkas WR 1. (Sylvianita Widyawati)