Hasil Tes DNA Pasien RSJ Zainal Abidin Aceh yang Diduga Anggota Polisi Abrip Asep Korban Tsunami

Legowo mengatakan, selain mengambil sampel DNA dari keluarga Asep sebagai sampel primer, pihaknya juga mengambil sampel data sekunder sebagai pendukun

Editor: Nasaruddin
Kompas.com
Pasien RSJ Zainal Abidin Banda Aceh yang diyakini sebagai Ajun Brigadir Polisi (Abrip) Asep. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Aparat kepolisian akhirnya mengumumkan hasil tes DNA pasien di Rumah Sakit Jiwa Zainal Abidin Banda Aceh, yang diduga anggota Polisi yang hilang saat Tsunami, Ajun Brigadir Polisi (Abrip) Asep.

Menurut Kepala Sub Bidang Kedokteran Polisi (Kasubiddokpol) Biddokes Polda Lampung AKBP Legowo Hamijaya, setelah dua bulan menunggu hasil tes, diketahui bahwa DNA pria terduga Ajun Brigadir Asep itu tidak memiliki kecocokan dengan DNA keluarga di Lampung.

"Dari pemeriksaan pada garis keturunan ayah dan ibu, tidak ada kecocokan. Jadi, berdasarkan uji DNA, pria itu bukan terduga Asep," kata Legowo saat menyerahkan hasil tes DNA, Selasa 15 Juni 2021.

Legowo mengatakan, selain mengambil sampel DNA dari keluarga Asep sebagai sampel primer, pihaknya juga mengambil sampel data sekunder sebagai pendukung.

Apakah Bharaka Asep adalah Polisi yang Hilang saat Tsunami Aceh? Fakta Pasien RSJ yang Viral

Legowo memastikan bahwa hasil tes DNA itu memiliki akurasi mencapai 99 persen dan tingkat kesalahan manusia yang sangat minim.

Dengan demikian, hasil tes DNA bisa dipastikan akurat. Tes DNA ini dilakukan pada 19 Maret hingga 25 Maret 2021 di Laboratorium DNA Pusdokes Mabes Polri.

Sampel yang diambil adalah DNA dari tiga orang anggota keluarga yang memiliki garis keturunan langsung dengan Asep.

Kemudian data primer berupa sidik jari serta bentuk gigi. Sedangkan data sekunder berupa ijazah, foto dan baju yang dipakai.

"Tes DNA ini tingkat akurasinya mencapai 99 persen, tidak ada kemungkinan human error," kata Legowo.

Terkait hasil DNA tersebut, pihak keluarga mengaku menerima dengan lapang dada.

Perwakilan keluarga Ajun Brigadir Asep, Hidarsel mengakui bahwa pihak keluarga kecewa.

Meski demikian, keluarga menerima hasil tes tersebut.

"Mau bagaimana lagi, sudah dikeluarkan secara resmi (oleh polisi)," kata Hidarsel.

Hidarsel mengatakan, pihak keluarga tidak menyalahkan siapa pun atas ketidakcocokan DNA tersebut.

"Ya kami terima, karena sudah diuji oleh ahlinya," kata Hidarsel.

Dua Tanda Ini Yakinkan Keluarga Bahwa Zainal Abidin Adalah Asep Polisi yang Hilang saat Tsunami Aceh

Temuan Awal

Seorang pasien Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Banda Aceh, Baharaka Asep, diduga adalah seorang anggota Brimob yang hilang sejak 2004, tepatnya saat bencana tsunami melanda Aceh.

Hal itu terungkap setelah sejumlah anggota Brimob mengunggah sebuah video pertemuan mereka dengan Asep di RSJ Banda Aceh pada hari Rabu 17 Maret 2021.

"Alhamdulillah Asep Letting kita telah ditemukan, namun pasien yang diduga Baharaka Asep oleh rekannya itu tampak terlihat bingung tanpa ekspresi karena Asep merupakan pasien gangguan jiwa," ujar pria dalam video itu.

Sementara itu, awal mula diketahuinya keberadaan Asep ini berawal dari cerita Kepala Desa Pajar, Kecamatan Darul Hikmah, Kabupaten Aceh Jaya.

Lizar mengatakan, pada tahun 2014 lalu dirinya bertemu dengan lima orang lelaki yang datang dari Lampung ke Aceh.

Saat itu mereka menyebut sedang mencari anaknya yang hilang setelah tsunami Aceh.

Keluarga itu, kata Lizar, sempat memperlihatkan sebuah foto kepadanya.

"Saat ada keluarga yang datang mencari anaknya, anggota Brimob hilang setelah tsunami tahun 2014, saya belum tahu bahwa ada pasien yang diduga Asep itu diantarkan ke RSJ oleh almarhum Jauhari, kepala desa sebelum saya, tapi keluarganya itu sempat memperlihatkan foto anak yang mereka cari kepada saya saat itu," katanya.

Selang dua tahun kemudian, pihak RSJ mengantarkan Asep ke desanya.

Namun lantaran tidak memiliki keluarga di desa tersebut, Asep dibawa kembali ke RSJ.

Setelah itu, Lizar menginformasikan ke Brimob Polda Aceh dan akhirnya ada anggota polisi yang mendatangi Asep di RSJ, membuat video dan viral.

Hasil Tes DNA Pastikan Zainal Abidin Adalah Asep Polisi yang Hilang Saat Tsunami Aceh atau Bukan

Nyanyi Lagu Brimob

Polda Aceh sebelumnya sempat melakukan pencocokan tanda-tanda luar menyebut, mayoritas ciri fisik yang disampaikan saudara Asep ada pada pasien tersebut.

"Kita sudah mencocokkan 80 persen ciri fisik yang disebutkan saudaranya ada di Asep yang sekarang diberi nama Zainal Abidin," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy, Sabtu 20 Maret 2021.

Winardy mengemukakan, ada hal mengejutkan ketika rekan-rekan pria yang diduga polisi itu berkunjung ke rumah sakit jiwa.

Meski dalam kondisi linglung, pasien itu langsung menunjukkan sikap sempurna begitu beberapa orang menyanyikan lagu Brimob.

"Dinyanyikan lagu Brimob, Asep langsung sikap sempurna dan terlihat seperti mengikuti rekannya bernyanyi, tapi suaranya tidak jelas hanya mendengungkan saja," kata Winardy.

Akan tetapi, saat itu pria diduga Asep itu memang belum mengenali rekan-rekan seangkatan yang mengunjunginya.

Hal itu diperkirakan karena kondisi kejiwaannya masih belum sehat secara sempurna.

"Saat ditemukan pertama oleh rekan seangkatan memang diduga Asep tidak mengenal mereka," tutur dia.

Pasien RSJ Zainal Abidin yang diduga Asep, Polisi yang hilang saat tsunami Aceh tahun 2004 lalu.
Pasien RSJ Zainal Abidin yang diduga Asep, Polisi yang hilang saat tsunami Aceh tahun 2004 lalu. (Kompas.com)

Sebut anggota sebagai senior

Pasien jiwa itu juga tampak tak asing dengan orang berseragam dinas Brimob.

Winardy menjelaskan, lelaki diduga Abrip Asep itu menemukan kata senior ketika melihat orang berpakaian dinas kepolisian.

"Waktu ditemukan pertama ada anggota yang berpakaian dinas, saat ditanya siapa, dia sebut senior," tutur Winardy.

Namun, Polda Aceh tak berani berspekulasi sebelum hasil tes DNA pasien tersebut keluar.

Kepala Desa Pajar Lizar L mengatakan, sebelum dibawa ke RSJ, pasien tersebut telantar satu bulan di desanya.

Kondisi pria itu seperti orang trauma, tetapi tidak pernah mengganggu warga. Warga pun sudah mengira pria tersebut adalah polisi karena postur tubuhnya bagus.

Namun memang kondisinya tidak terawat hingga rambutnya panjang tak terurus.

"Orangnya tidak mengganggu, postur tubuhnya bagus seperti anggota memang, putih, tapi saat diantar dulu rambutnya panjang tak terurus. Sekarang kita lihatkan di foto yang beredar, bersih dan sudah berumur," kata Lizar saat dihubungi Kompas.com, Jumat 19 Maret 2021.

Karena tak terurus, pria diduga Asep itu dikirim ke RSJ oleh mantan kepala desa almarhum Jauhari US.

"Menurut cerita warga, sebelum anak muda yang telantar dalam kondisi hilang ingatan diantarkan ke RSJ Banda Aceh oleh almarhum Jauhari US, kepala desa masa itu, diduga Asep itu sempat telantar di desa kami selama satu bulan. Karena kasihan, tidak ada yang urus, sehingga diantarkan ke RSJ," kata Lizar.

Beberapa waktu terakhir saat pihak RSJ ingin mengantar pasien itu, Lizar teringat ada sejumlah orang mencari keluarganya yang hilang pada 2014.

"Saya teringat tahun 2014 ada yang mengaku keluarga Brimob mencari anaknya. Makanya coba sampaikan ke salah satu anggota Brimob yang saya kenal di sini untuk ditelusuri mungkin benar pasien itu yang dicari oleh keluargana," kata Lizar.

Lizar pun berharap pasien RSJ itu betul-betul Asep.

"Semoga saja pasien itu benar Asep. Kasihan dia sudah sekilan lama berpisah dengan keluarga. Memang data di RSJ, pasien alamatnya desa kami, tapi tidak ada keluarga dan yang mengenalnya," ucapnya.

______

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hasil Tes DNA Terduga Asep yang Hilang Saat Tsunami Aceh Tidak Cocok dengan Keluarga"
Penulis : Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya
Editor : Abba Gabrillin

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved