Kecelakaan di Bundaran Untan
FAKTA BARU Kecelakaan Maut di Bundaran Untan Pontianak, Ada Minuman Beralkohol dalam Mobil
Sri yang merupakan warga Jl Karet, Pontianak meninggal dunia di RS Bhayangkara. Jenazah korban telah dimakamkan pihak keluarga, pada Selasa kemarin.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kecelakaan maut, di perempatan Bundaran Digulis Untan, Jl Ahmad Yani Pontianak, Selasa 15 Juni 2021 sekitar pukul 06.00 WIB, berbuntut panjang.
Pihak keluarga korban meminta kasus ini diusut sampai tuntas.
Seperti diketahui, karyawati Rumah Sakit (RS) Untan Pontianak, Sri Hidayati (44), meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) yang melibatkan lima kendaraan tersebut.
Sri yang mengendarai sepeda motor Honda Vario KB 3866 OR ditabrak dari belakang mobil Xenia KB 1595 ME yang dikendarai YB (31), warga Melawi. Di dalam mobil tersebut ada penumpang, MN (46), warga Ngada, NTT.
Sri yang merupakan warga Jl Karet, Pontianak meninggal dunia di RS Bhayangkara. Jenazah korban telah dimakamkan pihak keluarga, pada Selasa kemarin.
• FOTO-FOTO Kecelakaan Maut di Area Bundaran Untan, Korban Terpental, Bagian Depan Taksi Ringsek
Dua pengendara dan kendaraan lain yang menjadi korban Lakalantas yakni taksi KB 1043 HH yang dikemudikan oleh Suhaider Usman (41).
Kemudian, sepeda motor Honda PCX KB 4076 XD yang dikendarai AW (41), warga Jl Bersama, Pontianak Barat.
Pengendara taksi, Suhaider Usman menceritakan, saat kejadian dirinya baru saja berangkat kerja.
Setibanya di lokasi dari arah Pontianak menuju Kubu Raya, dirinya berhenti melihat lampu pengatur jalan berwarna merah.
Sesaat sebelum lampu berubah hijau, ia mendengar suara benturan keras sebanyak dua kali dari arah luar.
Setelah bunyi benturan kedua, ia mengaku sempat tidak menyadari. Setelah sadar, kondisi mobil taksinya sudah ringsek depan belakang akibat di tubruk dari belakang.
"Saya berhenti di lampu merah ini, pada saat menunggu menghitung waktu, 10, 9, 8. Saat sudah mau hijau, rem tangan saya turunkan, mau jalan, ada bunyi keras dua kali. Rupanya ada yang nabrak dari belakang, itu setengah sadar, kaca sudah pecah-pecah, kena tangan, celana," ujar warga Pontianak Barat, saat ditemui ketika dihadirkan saat olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Lalu saya berusaha keluar mobil, takut mobil itu meledak, pas keluar mobil sudah hancur lebur. Pas kejadian itu sebelah saya juga ada motor, tapi tidak tahu gimana kondisinya," ungkapnya.
• KRONOLOGI LENGKAP, Polisi Temukan Botol Miras di Mobil yang Terlibat Kecelakaan di Bundaran Untan
Kendati tidak mengalami luka-luka, ia mengaku seluruh tubuhnya terasa nyeri dan terdapat memar akibat benturan kecelakaan itu.
Lebih lanjut, Kasat Lantas Polresta Pontianak, Kompol Rio Sigal Hasibuan menjelaskan, kecelakaan ini terjadi diduga akibat kelalaian dari pengemudi mobil Xenia KB 1595 ME yang dikendarai YB.
Dugaan itu dari hasil olah TKP serta pemeriksaan beberapa saksi. Pihaknya juga menemukan adanya minuman beralkohol di dalam mobil tersebut.
Namun, pihaknya masih melakukan pengembangan terhadap pengemudi perihal mengonsumsi minuman tersebut saat berkendara atau tidak.
"Kami masih berkoordinasi dengan dokter di rumah sakit, apakah sang pengemudi dalam pengaruh alkohol itu dari hasil pemeriksaan dokter. Namun, ada dugaan pengemudi mengonsumsi minuman keras, dan tadi kami temukan ada minuman beralkohol di dalam mobil," ungkapnya.
Bila ditemukan adanya unsur kelalaian, pihaknya akan menetapkan pengemudi dengan Pasal 310 ayat (4 ) UU RI No 27 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas.

• Kecelakaan Maut di Bundaran Digulis Pontianak, Sri Hidayati Meninggal Dunia Saat Hendak Pergi Kerja
Kronologi
Kasat menerangkan, kejadian bermula saat mobil Xenia KB 1595 ME dikendarai YB (31) dan ada penumpang melaju dari arah Kota Pontianak menuju Kabupaten Kubu Raya dengan kecepatan tinggi.
Setibanya di Bundaran Tugu Digulis Pontianak, mobil tersebut menabrak pengendara Honda Vario KB 3866 OR, Sri Hidayati yang kemudian meninggal dunia.
Seketika itu, pengendara dan motornya terpental menghantam taksi KB 1043 HH yang dikemudikan oleh SU (41).
Sedangkan, motor Honda Vario itu juga terdorong ke depan samping kiri dan menghantam sepeda motor Honda PCX KB 4076 XD yang dikendarai AW (38).
Bersamaan pula, mobil Xenia KB 1595 ME menabrak mobil taksi KB 1043 HH yang sedang berhenti.
"Untuk pengendara wanita Honda Vario, tadi kami mendapat informasi meninggal dunia di rumah sakit," ujar Kasat.
Saksi yang juga petugas kebersihan yang berada di lokasi menjelaskan peristiwa itu terjadi sekira pukul 06.00 WIB.
Saat itu, dirinya mendengar adanya suara benturan yang cukup keras ketika sedang membersihkan Taman Catur di Jalan Ahmad Yani.
Ia bergegas ke lokasi dan menemui adanya beberapa kendaraan yang rusak parah dan korban yang telah terkapar di jalan.
Mobil taksi berwarna biru mengalami ringsek parah di bagian depan dan belakang, sementara mobil pribadi berwarna abu-abu mengalami ringsek bagian depan.
Selain itu, terdapat dua orang pengendara sepeda motor yang terkapar di jalanan, seorang wanita dan seorang pria.
Dari lima korban, dikabarkan satu orang berjenis perempuan meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka-luka.
Dari pantauan Tribun, empat korban luka-luka tersebut sempat dibawa ke rumah sakit, namun pada Selasa siang sudah dibawa pulang ke rumah masing-masing.
"Memang sempat dibawa ke sini. Tapi sudah pulang semuanya. Tidak ada yang rawat inap. Semuanya rawat jalan. Yang meninggal dunia pun juga sudah dibawa pulang," kata salah satu petugas di RS Bhayangkara Pontianak.
• Identitas Korban Meninggal Dunia Tabrakan Beruntun di Bundaran Tugu Digulis Untan Pontianak

Usut Tuntas
Rumah duka korban meninggal dunia kejadian Lakalantas di area Bundaran Digulis Untan Pontianak, tampak ramai dipenuhi oleh warga, Selasa.
Almarhumah yang diketahui bernama Sri Hidayati bertempat tinggal di Komplek Didis Permai, Jalan Karet Kota Pontianak.
Di tengah jalan gerbang komplek perumahan terpasang bendera atau penanda bewarna kuning.
Di depan rumah almarhumah yang bewarna hijau muda pun tampak telah dipasang tenda. Para pelayat dari berbagai unsur pun tampak terus berdatangan ke rumah almarhumah ini.
Diketahui korban yang merupakan ibu tiga anak ini meninggal dunia saat hendak pergi bekerja di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura Kota Pontianak.
Satu di antara adik almarhumah, Bambang tampak tegar walau mata memerah saat ditemui di rumah duka. Begitu juga orang tua almarhumah Ahmad Yunus.
Bergantian para pelayat dan masyarakat yang datang menyalami dan menitipkan pesan agar sabar dan tabah.
Sri Hidayati diketahui merupakan anak keempat dari sembilan bersaudara. Meninggalkan dua anak laki-laki dan satu anak perempuan, dan sang suami yang bekerja.
"Almarhumah anak ke-4 dari 9 bersaudara. Meninggalkan tiga anak, dua laki-laki, satu perempuan," kata Bambang saat ditemui.
"Kakak saya (Sri Hidayati) bekerja di RS Untan. Setiap paginya selalu mengurus orang tua di KPLP," tambahnya.
Bambang berharap, penyebab sang kakak tutup usia dan yang akan dimakamkan di pemakaman Sapta Marga hari ini dapat diusut tuntas.
"Semoga diusut sampai tuntas, soalnya ini nyawakan," katanya.
Wako Prihatin
Kejadian Lakalantas beruntun ini juga menjadi perhatian Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono.
Ia mengimbau kepada masyarakat atau para pengendara agar disiplin terhadap rambu-rambu lalu lintas. Hal tersebut disampaikannya demi keselamatan para pengendara.
"Kita tetap menghimbau kepada pengguna jalan untuk taat dan disiplin terhadap rambu-rambu yang ada dan bersabar untuk terhindardari kecelakaan dan tentu pastikan harus sehat dan memiliki SIM," ucap Edi Rusdi Kamtono.
Berdasarkan informasi yang didapat, Edi mengatakan, bahwa mobil Avanza melaju dengan kecepatan tinggi sehingga menabrak dari arah belakang mobil sesan taksi sehingga menimbulkan korban jiwa.
Padahal, lanjut Edi, untuk wilayah dalam kota, kecepatan maksimal hanya 40 kilometer per jam. Hal tersebut dikatakakannya sesuai dengan rambu-rambu yang terpasang di jalan raya.
"Dan lampu traffic light juga sudah jelas, tapi lagi-lagi kembali kepada pengguna atau pengendara yang tidak disiplin yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan," ungkapnya.
"Akan tetapi kejadian ini tetap menjadi catatan untuk bahan evaluasi tim koordinasi lalu lintas kota Pontianak," pesan Edi.
Peristiwa tragis ini juga menjadi sorotan anggota DPRD Kota Pontianak, Zulfydar Zaidar Mochtar.
Menurut politisi PAN ini, ada beberapa penyebab kecelakaan tersebut selain daripada memang faktor SDM yang mengendarai.
Di antaranya ialah faktor penerangan dan peluang jalan sepi sehingga pengendara memacu kendaraan dengan cepat.
• BREAKING NEWS - Kecelakaan Beruntun di Bundaran Untan Pontianak, Satu Korban Meninggal Dunia

"Sebenarnya jalan kita sudah lebar dan bagus, ada masanya kendaraan penuh maka kemacetan terjadi. Namun ketika sepi, jalan lebar dapat memacu kendaraan lebih cepat tanpa kontrol, disini titik lemahnya," ujarnya.
Untuk itu, Bang Zul sapaan akrabnya mendorong agar ada penambahan pita penggaduh dengan ukuran yang disesuai dan tidak terlalu tinggi sehingga bisa mengontrol kecepatan kendaraan.
"Sekarang saat ini memang harus dipasang pita penggaduh jaraknya mendekati lampu merah semakin banyak, frekuensinya ditambah, agar mengontrol kecepatan," ujarnya.
"Kalau memang sekiranya ada pohon yang besar dikiri kanan perlu dipangkas, memang sebaiknya dipangkas supaya jarak pandang masyarakat luas, karena kalau malam atau subuh hari pandangan terbatas. Artinya diperlukan penerangan yang baik," tambahnya.
Selain itu, Ketua Fraksi AKB ini pun mendorong agar adanya pemaksimalan CCTV di Kota Pontianak.
"Terkait pemasangan CCTV harusnya sudah lama dipasang, karena ini daerah protokoler, padahal katanya CCTV mau dipasang di 300an titik, saya harap terkoneksi antara cctv kepolisian dan dishub, juga diluar rumah warga dan kantor yang bersedia agar pemerintah mengakses guna keamanan," pintanya.
"Kita berharap CCTV cepat dipasang, jangan sampai terulang. Harusnya dari pintu masuk ke Pontianak juga Mapolda sudah ada peringatan, aba-aba untuk kurangi kecepatan, dan juga rambu lalu lintas," jelasnya.
Lebih lanjut, ia pun meminta untuk daerah protokol yang memerlukan tingkat perhatian khusus pemerintah diperlukan peningkatan pengawasan.
Termasuk guna mencegah kecelakaan oleh tronton atau mobil kontainer. Ia berharap tidak terjadi kembali di Kota Pontianak. (*)
[Update Berita Lengkap Kecelakaan di Bundaran Untan]