WAWANCARA Eksklusif Bersama Restu Anggi Atlet Angkat Besi Junior Indonesia
Atlet asal Kota Pontianak ini berhasil mendapatkan medali perunggu di kelas 64 kilogram. Pada jenis angkatan Snatch, Restu Anggi mengangkat barbel 90
Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Hamdan Darsani
Restu: Keluarga mendukung sekali. Setiap malam cerita sama mama, mengungkapkan aktivitas yang sudah dijalani pada hari itu. Terus kalau capek ngeluhnya ke mama.
Mama berpesan untuk sabar, jadi harus lebih semangat lagi latihannya. Dari situ Anggi memiliki tekad yang kuat, bahwa aku harus latihan mati-matian.
Kalau angkat besi di Kalbar kan tidak seperti atletik, voli, bola, sehingga mungkin menurut mereka masih asing. Kadang ada yang melihat itu berapa kg ya dan jadi seram. Anggi bilang, tidak seram kok itu cuma bayangan saja kalau sudah nyobain asik.
Tribun: Bagaimana perasaan Anda sudah lama tidak pulang ke Pontianak, dan rencananya kapan akan pulang?
Restu: Sedih campur kangen sih, tidak bisa bersama keluarga, apalagi Ramadhan kemarin, itu tidak pulang. Rencananya sih akhir tahun, dan itu juga tidak boleh lama pulangnya, paling cuma seminggu, atau lima hari.
Tribun: Apa perbedaan menu latihan saat di Kalbar dengan menu latihan di pelatnas?
Restu: Tidak ada bedanya, cuma divitamin doang. Karena pelatih Anggi di Kalbar itu juga mantan pelatih Pelatnas, jadi kalau di sini ya ibarat programnya sama.
• 5 Bahan yang Mudah Didapatkan, Bersihkan Noda Pakaian yang Membandel, Tidak Hanya Detergen!
Tribun: Di luar latihan, apakah Anda sempat meluangkan waktu untuk kegiatan lain? Apa yang menjadi hobi Anda?
Restu: Nggak ngapa-ngapain, kalau misalnya hari libur Anggi manfaatkan untuk istirahat, karena disini sudah diterjang latihan tiap pagi sore. Paling iseng-iseng doang, seperti main bulutangkis, berenang.
Tribun: Perjalanan Anda di cabang angkat besi masih panjang, apa prestasi tertinggi yang menjadi target Anda?
Restu: Anggi harus bisa jadi juara Sea Games, juara Olympic.
Tribun: Pesan Anda untuk anak-anak muda Kalbar?
Restu: Untuk teman-teman, kalau kalian memang punya mimpi harus dikejar, tinggalin semua yang menurut hati itu asik tapi berat banget. Jadi harus ikhlas jalani prosesnya, jangan kebanyakan main atau nongkrong. Berfikir untuk masa depan buat keluarga. Orang tua mana sih yang tidak kepengen anaknya sukses, mencapai karirnya. (*)