Bupati Kapuas Hulu Resmikan Gereja Katolik di Desa Teluk Geruguk Boyan Tanjung
"Kehadiran Bupati dan dukungan pembangunan selama ini adalah perhatian nyata pemerintah dalam kehidupan beragama," ujarnya.
Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUASHULU - Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan telah meresmikan langsung Gereja Katolik Santo Bernadus, di Dusun Penemur, Desa Teluk Geruguk, Kecamatan Boyan Tanjung, Sabtu 5 Juni 2021.
Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan mengharapkan kehadiran gereja santo Bernadus semakin meningkatkan iman dan ketakwaan masyarakat Penemur yang beragama Katolik.
"Seperti yang sudah disampaikan Uskup tadi, tujuan pembangunan gereja tidak lain adalah untuk peningkatan iman. Gereja sudah bagus harus disertai keaktifan umat beribadah, " ujarnya kepada wartawan, Senin 7 Juni 2021.
Panitia Pembangunan, Valentinus menuturkan, pihaknya telah menghimbau tetap jalankan prokes covid-19 selama kegiatan.
Baca juga: Pengelolaan Industri Kayu Termasuk Somel di Kapuas Hulu Utara Tak Ada Izin Usaha
Pihaknya juga mengapresiasi kunjungan Bupati, karena ini hal istimewa yang ditunggu-tunggu masyarakat.
"Kehadiran Bupati dan dukungan pembangunan selama ini adalah perhatian nyata pemerintah dalam kehidupan beragama," ujarnya.
Gereja Santo Bernadus ini dibalik nama santo juga berlatar belakang dari nama temenggung Bernadus. Ia berjasa untuk pembangunan di Penemur.
Gereja ini mulai di dirikan sejak 1983, dari lokasi awal gereja kemudian dipindah ke tempat ini, Dusun Penemur II.
"Kehadiran gereja ini memberi kenyamanan serta meningkatkan kapasitas sarana ibadah bagi umat Katolik disini," tuturnya.
Peresmian gereja Santo Bernadus Penemur adalah momen bersejarah bagi umat Katolik di Penemur. Peresmian telah lama ditunggu karena pembangunan sendiri berjalan 6 tahun.
"Luasannya 10x20 meter untuk fisik bangunan gereja. Pembangunannya dari tahun 2015 hingga 2021, pembangunan secara swadaya dan donatur lain juga bantuan Pemda dan aspirasi dewan," ucap Valentinus.
Camat Boyan Tanjung, H. Tabrani menuturkan, peresmian ini harus disertai wujud syukur karena mewujudkannya butuh waktu tenaga dan biaya yang tidak sedikit.
Hadirnya gereja mendukung pembangunan mental, fungsinya sangat penting khususnya untuk umat Katolik disini.
"Kami harap ini menjadi pendorong masyarakat lebih aktif sembahyang ke gereja," ujarnya.
Kata Tabrani, perubahan zaman menjadi unsur munculnya krisis moral. Ini yang harus dicegah dengan pembangunan mental spiritual. Peningkatan mental dan spiritual butuh dukungan semua pemuka agama dan tokoh masyarakat.