Sesak Nafas Jadi Keluhan Utama, RSUD Abdul Aziz Singkawang Sediakan Beragam Alat Bantu Pernafasan

Oleh sebab tersebut, alat bantu pernafasan menjadi alat kesehatan yang sangat dibutuhkan para pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Penulis: Rizki Kurnia | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK/RIZKI KURNIA
Direktur RSUD dr Abdul Aziz Kota Singkawang, Ruchanihadi 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD Abdul Aziz Kota Singkawang, dr Ruchanihadi mengatakan, sbagian besar pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang menjalani isolasi dan perawatan di RSUD Abdul Aziz Kota Singkawang mengeluhkan sesak nafas.

Oleh sebab tersebut, alat bantu pernafasan menjadi alat kesehatan yang sangat dibutuhkan para pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Ketersedian alat bantu pernafasan di RSUD Abdul Aziz, menurut Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD Abdul Aziz Kota Singkawang, dr Ruchanihadi, masih dalam batas cukup.

Terdapat berberapa jenis alat pernafasan yang tersedia di RSUD Abdul Aziz. Diantaranya yaitu, alat pernafasan Nasal Kanul dengan menggunakan selang biasa untuk kebutuhan oksigen rendah hingga sedang.

Baca juga: Dikyasa Satlantas Singkawang Bagikan Buku Keselamatan Berlalulintas kepada Pengguna Jalan

Nonrebreathing oxygen face mask (NRM) untuk kebutuhan oksigen sedang. High Flow Nasal Cannula (HFNC) untuk kebutuhan oksigen yang tinggi, serta ventilator.

"Untuk saat ini yang diutamakan yaitu HFNC dengan oksigen yang sampai 60 liter per menit. Untuk ventilator sekarang memang bukan pilihan utama, namun kami sediakan sebagai cadangan jika dibutuhkan" terang dr Ruchanihadi atau akrab disapa dr Didi, Kamis 3 Juni 2021.

Meskipun demikian, kondisi para pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di RSUD Abdul Aziz, menurut dr Didi, saat ini sudah menujukan kondisi stabil.

Berberapa pasien yang sebelumnya harus menggunakan alat bantu pernafasan dengan kebutuhan oksigen tinggi, perlahan dosisnya sudah dapat diturunkan.

Berapa pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dengan penyakit penyerta seperti gagal ginjal dengan kebutuhan cuci darah, juga dr Didi katakan, tetap dirawat secara maksimal. (*)

(Simak berita terbaru dari Singkawang)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved