Kenapa Orang yang Sudah Vaksin Masih Bisa Positif Covid-19? Begini Penjelasan Kemenkes
Satu di antaranya seperti yang dialami Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen DPR RI, Fadli Zon.
"Nah, kalau kita bicara kematian, hampir semuanya mengatakan, dia (vaksin) tidak menimbulkan kematian," katanya.
"90 persen, bahkan 95 persen, dia mencegah kematian (akibat Covid-19). Ini data dari uji klinis ya, bahwa kematian itu tidak terjadi pada orang yang mendapatkan vaksin," ujar Nadia.
Sementara itu, dilansir laman https://covid19.go.id/, vaksin Covid-19 membutuhkan dua kali dosis penyuntikan, dan butuh waktu satu bulan untuk menciptakan kekebalan yang efektif bagi tubuh.
Suntikan pertama ditujukan memicu respons kekebalan awal, sedangkan suntikan kedua untuk menguatkan respons imun yang terbentuk.
Saat seseorang dinyatakan positif setelah vaksinasi, itu artinya saat divaksinasi seseorang tersebut sudah terpapar/terinfeksi COVID-19 dan sedang dalam masa inkubasi.
Vaksin COVID-19 Sinovac telah teruji keamanan, mutu, khasiat dan kehalalannya.
Vaksin ini dikembangkan menggunakan metode inactivated vaccine, yang telah terbukti aman, tidak menyebabkan infeksi serius serta hampir tidak mungkin menyebabkan seseorang terinfeksi.
Ingat, adanya program vaksinasi yang telah berjalan saat ini, tak lantas membuat kita lengah menjalankan protokol kesehatan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sudah Divaksin tapi Masih Bisa Terinfeksi Covid-19? Simak, Ini Penjelasan Kemenkes"
Penulis : Jawahir Gustav Rizal
Editor : Rizal Setyo Nugroho