Owner Kerupuk Basah Mari Rasa Khas Putussibau Ungkap Pernah Terima Orderan Hingga 5000 Batang

Saat ini kehadiran kerupuk basah ditengah masyarakat sudah tidak sulit dijumpai di daerah lain di Kalbar selain Kapuas Hulu. Sebab sudah banyak sekali

Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Kerupuk Basah Mari Rasa Kapuas Hulu. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Masyarakat Kalimantan Barat saat ini mungkin sudah tidak asing lagi dengan makanan yang diberi nama Kerupuk basah.

Kerupuk Basah adalah makanan yang diolah berbahan dasar ikan khas kota Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Saat ini kehadiran kerupuk basah ditengah masyarakat sudah tidak sulit dijumpai di daerah lain di Kalbar selain Kapuas Hulu. Sebab sudah banyak sekali orang yang berjualan kerupuk basah.

Ditambah lagi kerupuk basah mempunyai ketahanan yang cukup lama. Sehingga mudah dikirim ke area jauh.

Dengan adanya media sosial saat ini jug mempermudah penjualan kerupuk basah khas Kapuas Hulu ke luar Kalbar untjk dikenali lebih luas lagi.

Satu diantara penjual Kerupuk Basah atau yang dikenal dengan sebutan Temet di Kapuas Hulu yakni Sugeng Riyanto yang membuka kedai diberi nama Mari Rasa.

Sugeng sudah berjualan sejak awal 2013 sampai sekarang. Alasanny memilih berjualan kerupuk basah karena berkaitan dengan kuliner Khas Kapuas Hulu sehingga banyak peminat.

Baca juga: Kerupuk Kering Asal Kapuas Hulu Dijual di 14 Kabupaten Kota di Kalbar Hingga Pulau Jawa

Makanan berbahan dasar ikan ini diberi nama kerupuk, sekilas terlihat seperti Pempek Khas Palembang.

Namun yang membedakan adalah kerupuk basah atau dalam bahasa setempat disebut 'temet' ini dibentuk lonjong memanjang dengan panjang berkisar 15 hingga 25 sentimeter dengan diameter sekitar 2-3 sentimeter.

Sugeng menjual temdt dengan Varian daging cincang dan kulit dengan mempunyai tektur yang kenyal, girih dan kaya akan daging ikan serta sambal yang khas membuat Kerupuk Basah Mari Rasa berbeda.

Adapun bahan dasar yang digunakan seperti tepung Tapioka dan ikan Toman segar, diolah dengan cara yang higienis.

“Saya sudah menjual dan mengirimkan hampir ke seluruh Kabupaten di Kalbar, bahkan sudah dijual tembus ke luar Kalimantan seperti , Jawa, Jakart, Medan,”ujarnya.

Ia menceritakan awal mula kenapa ia berjualan kerupuk basah yakni pada saat buka kantin saat ramadhan.

“Saat itu sepertinya banyak peminat. Setelah ktu saya coba-ciba sewa ruko, dan jualan kerupuk basah. Lalu pelanggan makin hari makin bertambah, sehingga bisa bertahan sampai sekarang,”ujarnya.

Ia mengatakan bahkan saat ini bukan hanya pelanggan lokal, tapi ada juga yang membeli sebagai buah tangan dari pelanggan-pelanggan luar kabupaten dan luar provinsi.

Owner Mari Rasa, Sugeng Riyanto mengatakan per hari Mari Rasa bisa menjual 500 hingga 1000 batang.

Baca juga: Kisah Usaha Kerupuk Mager yang Mampu Tetap Eksis di Tengah Pandemi

Puncak permintaan pada bulan Ramadhan, dengan permintaan mencapai 5000 batang perhari.

“Biasanya puncak penjualan terbanyak saat ramadhan biasanya sampai 5000 batang. Sedangkan untuk hari-hari biasanya kita bisa membuat 500 - 1000 batang,”ujarnya.

Sugeng mengaku banyak produk serupa yang dijual di Kota Putussibau, namun yang membedakan krupuk basah Mari Rasa yang sudah beroperasi sejak 2013 lalu adalah rasa ikan yang berasa dilidah.

Mari Rasa menawarkan beberapa varian kerupuk basah yaitu original dan kulit. Saat ini juga tersedia varian jumbo polos dengan harga Rp 10.000.

Beralamat di Jalan Kom Yos Sudarso nomor 100 Putussibau Kota, depan SPBU, Mari Rasa buka pukul 06.00 hingga 22.00 WIB.

Sugeng mengaku ia dan sang istri Eti menekuni bisnis makanan khas Kapuas Hulu awal mulanya dari Pasar Ramadhan.

Usaha rumahan ini pun diseriusi lantaran membantu mempromosikan makanan khas dan ramai peminatnya.

"Awalnya, 8 tahun lalu kami buka kantin ramadhan, sepertinya banyak peminat, trus coba-coba sewa ruko, dan jualan kerupuk basah. Pelanggan makin hari makin bertambah, sehingga bisa bertahan sampai sekarang," cerita Sugeng.

Saat ini pelanggan Mari Rasa bukan hanya di Kota Putussibau, produk yang khas dengan rasa ikan dan tidak amis ini kerap dijadikan sebagai buah tangan pelanggan luar kabupaten dan luar provinsi.

"Ciri khas dari kerupuk basah Mari Rasa, varian daging cincang dan kulit, kenyal, girih dan kaya akan daging ikan serta khas sambal yang berbeda," tutup Sugeng. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved