Mengenal Permainan Egrang
Dengan sambil membawakan kotak donasi di tongkat bambunya itu dengan harapan warga yang melintas ada yang memberikan sedekah sekadarnya.
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
lihat foto
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Mengenal Permainan Egrang yang saat ini sudah sangat jarang dimainkan oleh masyarakat, terkhusus di Kota Pontianak Kalimantan Barat.
Permainan Egrang sudah ada sejak zaman penjajah Belanda.
Dengan menggunakan dua buah bambu berukuran lengan orang dewasa dengan ketinggian kurang lebih empat meter, seseorang tengah memainkan Egrang di kawasan GOR Pangsuma Pontianak Kalbar, pada Minggu 30 Mei 2021.
Saat ditemui Tribun Pontianak, orang tersebut bernama Doni warga asal Ngabang Kalbar.
Ia menaiki Egrang sejak pukul 7 pagi hingga pukul 9.00 pagi keliling di GOR Pangsuma Pontianak.
Dengan sambil membawakan kotak donasi di tongkat bambunya itu dengan harapan warga yang melintas ada yang memberikan sedekah sekadarnya.
Baca juga: Antusias Masyarakat Berolahraga di Kawasan Bundaran Bambu Runcing Pontianak
"Saya keliling di GOR pakai Egrang ini dari pagi sampai jam 9. Kemudian kalau pagi memang di GOR dan kalau sore hari di Kamboja pontianak atau tepian sungai kapuas," kata pria berkopiah putih sedang berada diatas Egrang nya itu.
Sambil berkeliling, Doni mengakui bahwa hasil dari donasi yang didapat digunakan untuk kebutuhan hidupnya.
"Saya memainkan Egrang ini sudah sejak tiga tahun lamanya," ungkapnya.
Ia mengatakan untuk menaiki Egrang harus terdapat tanggak agar bisa menaikinya terlebih Egrang yang dimilikinya berkisar empat meter.
"Kalau turun pun juga sama, turun pakai tangga yang tinggi yang sejajar dengan kaki sehingga dengan mudah turun dan naiknya," ungkapnya. (*)
(Update Informasi Seputar Kota Pontianak)
