Matahari Tepat di Atas Kabah, Begini Cara Cek Ulang Arah Kiblat Solat Menurut BMKG
Penyesuaian dilakukan melalui laman http://jam.bmkg.go.id atau http://ntp.bmkg.go.id.Menurutnya, masyarakat dapat menyesuaikan jam yang digunakan deng
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Matahari akan berada tepat di atas Kabah pada 26, 27 dan 28 Mei 2021. Momen ini menjadi waktu yang tepat mengecek ulang arah kiblat Solat.
Kepala Sub Bidang Analisis Geofisika Potensial dan Tanda Waktu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Suaidi Ahadi menjelaskan bahwa fenomena ini hanya dapat dimanfaatkan masyarakat di wilayah Indonesia Tengah dan Barat.
“Iya. (Hanya untuk seluruh wilayah Indonesia tengah dan barat),” kata Suaidi melalui Kompas.com, Senin 24 Mei 2021.
Menurutnya, masyarakat dapat menyesuaikan jam yang digunakan dengan jam atom BMKG.
Baca juga: Berikut Ini Syarat dan Dokumen Lengkap CPNS 2021 untuk SMA, SMK dan S1 Semua Jurusan
Penyesuaian dilakukan melalui laman http://jam.bmkg.go.id atau http://ntp.bmkg.go.id.
Adapun waktu puncak matahari berada di atas Ka’bah berlangsung pukul 16.18 WIB atau 17.18.
Kendati begitu, lanjut Suaidi, masyarakat dapat melakukan proses kalibrasi selama 5 menit sebelum dan sesudah waktu puncak.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan arah kiblat:
1. Memastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau pergunakan lot/bandul
2. Permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata
3. Jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom.
Cara penentuan arah kiblat
Dalam melakukan pengecekan kembali arah kiblat, dapat menggunakan alat yang bisa dijadikan tegak lurus pada permukaan datar.
Alat tersebut dapat berupa bandul, tiang, atau dinding bangunan yang tegak lurus dengan tanah datar.
Perhatikan arah bayangan yang terjadi saat waktu puncak.
Kemudian tarik garis dari ujung bayangan hingga ke posisi alat.
Baca juga: FORMASI CPNS Jatim 2021 pdf, Syarat Dokumen CPNS Jatim 2021 http://bkd.jatimprov.go.id/
“Garis itulah arah klibat yang sudah dikalibrasi dengan posisi Matahari saat tepat berada di atas Ka’bah,” ujar Suaidi.
Kondisi seperti ini, lanjut dia, akan terulang setiap tahunnya pada 26-28 Mei dan 14-16 Juli.
Astronom amatir, Marufin Sudibyo menyatakan, genomena matahari tepat berada di atas Kabah ini terjadi dua tahun sekali setiap tanggal 27 Mei dan 15 Juli.
Saat itu, matahari berada di posisi melintas di lintang 21 derajat 25 menit LU dalam gerak semu tahunannya.
Pada saat yang sama, matahari juga melintasi garis meridian di titik koordinat 39 derajat 50 menit BT.
"Sehingga matahari akan tepat berada di titik zenith Kabah," ujar astronom amatir Marufin Sudibyo dikutip dari Kompas.com.
Titik zenith itu adalah istilah astronomi untuk menyebut posisi matahari ada di posisi 90 derajat dari segala arah di sekitar Kabah dan Masjidil Haram.
Bila matahari berada di titik ini, sinarnya akan menyebabkan benda berdiri tegak di sekitar Masjidil Haram, termasuk Kabah tak memiliki bayangan.
Baca juga: Pemkab Kapuas Hulu dan Bank Kalbar MoU Pemanfaatan Jasa dan Layanan Perbankan
Marufin menjelaskan, fenomena matahari di atas Kabah ini adalah waktu yang tepat untuk menetukan arah kiblat shalat
Menurutnya, penentuan arah kiblat saat momen itu adalah metode turun-temurun yang paling akurat dan efisien.
"Jauh melebihi akurasi penggunaan GPS ataupun kompas magnetik," beber Marufin.
Untuk melakukan pengecekan arah kiblat shalat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut syarat, alat dan cara menentukan arah kiblat shalat.
Syarat dan Alat Mengecek Arah Kiblat
1. Wilayah Tertentu
Hanya masyarakat di wilayah Indonesia Bagian Barat dan Tengah yang dapat memanfaatkan fenomena matahari di atas Kabah untuk mengecek arah kiblat shalat.
Hal ini sesuai pernyataan Kepala Sub Bidang Analisis Geofisika Potensial dan Tanda Waktu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Suaidi Ahadi.
2. Waktu
Waktu puncak matahari berada di atas Ka’bah berlangsung pukul 16.18 WIB atau 17.18 Waktu Indonesia Tengah (WITA).
Pengecekan arah kiblat dapat dilakukan selama 5 menit sebelum dan sesudah waktu puncak tersebut.
Agar akurat, masyarakat harus mengecek waktu menggunakan jam atom BMKG yang dapat diakses di http://jam.bmkg.go.id atau http://ntp.bmkg.go.id.
Baca juga: Syarat Daftar Formasi CPNS 2021 untuk Lulusan S1 Semua Jurusan Login https://sscasn.bkn.go.id/
3. Sinar Matahari
Pastikan sinar matahari cerah dan tidak tertutup awan. Hal ini agar bayangan dapat terlihat jelas untuk mengecek arah kiblat.
4. Alat Mengecek Arah Kiblat
Masyarakat mesti menggunakan patokan benda yang berdiri tegak lurus, seperti tiang atau dinding. Bisa pula menggunakan lot atau bandul.
Lalu, permukaan tanah atau lantai di sekitar harus betul-betul datar dan rata.
Kedua hal ini penting agar bayangan yang terbentuk akurat untuk mengecek arah kiblat shalat.
Cara Penentuan Arah Kiblat
1. Saat waktu menunjukkan pukul 16.18 WIB atau 17.18 Waktu Indonesia Tengah (WITA), amati bayangan tiang, bandul, dinding atau tongkat yang berdiri tegak.
2. Tandai ujung bayangan.
3. Buat garis lurus dari ujung bayangan mengarah ke pusat bayangan, yaitu posisi benda yang menghasilkan bayangan, seperti tiang atau bandul.
4. Garis lurus dari ujung ke pusat bayangan ini menunjukkan arah kiblat shalat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Matahari di Atas Kabah 26-28 Mei, Cek Kembali Arah Kiblat Anda!"
Penulis : Mela Arnani
Editor : Rendika Ferri Kurniawan