Kabar Duka

Siapa Wimar Witoelar? Meninggal Dunia Akibat Sepsis dan Multi Organ Failure, Penyakit Apa Itu?

Sepsis terjadi ketika bahan kimia yang dilepaskan di dalam aliran darah untuk melawan infeksi memicu peradangan di seluruh tubuh.

Editor: Marlen Sitinjak
IST
Wimar Witoelar (tengah) saat menemani Gus Dur dalam satu acara siaran TV. 

Berdasarkan hasil tes usap atau swab test PCR yang dilakukan sebelum menjalani opname di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta Selatan.

"Terima kasih doanya untuk semua teman-teman dan sahabat WW (Wimar Witoelar) di mana pun berada. Mohon dimaafkan segala kesalahan WW," ucap Erna.

Diketahui sepekan sebelumnya, Wimar dalam kondisi kritis dan dirawat di ruang unit perawatan intensif (ICU) sejak Rabu 12 Mei 2021 lalu.

Saat ini jenazah Wimar masih di Jalan Madrasah Nomor 5B RT. 012/002 Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.

Baca juga: Apa Itu Sepsis yang Sebabkan Wimar Witoelar Sampai Meninggal Dunia?

Siapa Wimar Witoelar

Wimar Witoelar lahir di Padalarang, Jawa Barat, pada 14 Juli 1945, dengan nama lengkap Wimar Witoelar Kartaadipoetra.

Wimar anak bungsu dari lima bersaudara dari pasangan Raden Achmad Witoelar Kartaadipoetra dan Nyi Raden Toti Soetiamah Tanoekoesoemah.

Ketika masa rezim Orde Baru, Wimar memandu acara Perspektif pada 1994 yang memperlihatkan kesan oposisinya terhadap pemerintahan Soeharto pada masa itu.

Wimar juga menjadi host pada acara Selayang Pandang selama kurun 1997-2000.

Pada tahun 2000, saat Abdurrahman Wahid menjadi Presiden Indonesia, Wimar ditunjuk menjadi juru bicara kepresidenan.

Jabatan itu ia sandang sampai 2001, sebelum akhirnya Abdurrahman Wahid diturunkan dari jabatannya.

Wimar sempat menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung kemudian pindah ke George Washington University, Washington Amerika Serikat.

Dia lulus pada 1975 dengan gelar MBA di bidang Keuangan dan Investasi.

Dia juga mendapatkan gelar master dalam Analisis Sistem dan gelar di bidang Teknik Elektro.

Istrinya, ahli saraf Suvatchara Witoelar, meninggal dunia pada 2003.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved