SELAMAT JALAN Ustadz Tengku Zulkarnain! Alumni 212: Beliau Orang Baik dan Tulus dalam Berdakwah
Ketua Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Slamet Maarif sudah mengetahui kabar duka dari Mantan Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain.
Ia menempuh pendidikan S1 di Universitas Sumatera Utara, Jurusan Sastra Inggris.
Selain di MUI, Ustaz Tengku juga aktif sebagai Ketua Majelis Fatwa untuk PP Mathla'ul Anwar, sebuah organisasi berfokus pada pendidikan Islam.
Ia pernah menulis buku Salah Faham: jawaban atas buku rapot merah Aa' Gym.
Dalam pendidikan Agama Islam, ia belajar ilmu fiqih dari gurunya bernama Syaikh Dahlan Musa (Fiqih) dan ilmu Al-Qur'an dari Syaikh Azro'i Abdul Rauf.
Ia memiliki seorang istri dan dua putri.
Baca juga: Siapa Ustaz Tengku Zulkarnain? Ustadz Tengku Zulkarnain Wafat saat Adzan Maghrib Senin 10 Mei 2021

Pada 2017, ia sempat ditolak warga Dayak Sintang saat berkunjung ke Kalimantan Barat (Kalbar).
Ia juga sempat ikut serta dalam Aksi Bela Islam serta aksi-aksi yang dilakukan alumni 212 pada masa setelahnya.
Dalam pemilihan umum Presiden Indonesia 2019, ia tercatat sebagai satu di antara pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Pada Agustus 2019, ia menuai sorotan karena menyebut letak calon ibukota Indonesia yang baru yang terletak di Kalimantan Timur berada di garis lurus dengan Beijing, ibukota Republik Rakyat Tiongkok.
Ia berpendapat bahwa letak ibukota tersebut dapat dengan mudah dijangkau dengan rudal.
Purnawirawan panglima TNI Moeldoko menyatakan bahwa rudal saat ini tidak lagi memiliki target garis lurus.
Dalam cuitan di Twitter, ia mengaku mengikuti Jamaah Tabligh sejak 1988.
Pada Juni 2020, ia mempermasalahkan isi dari artikel Pembantaian di Indonesia 1965-1966 dan Partai Komunis Indonesia di Wikipedia bahasa Indonesia dan membuat tagar #BoikotWikipedia yang menjadi trending topic pada 3 Juni 2020 silam. (*)
Update informasi Ustadz Tengku Zulkarnain Meninggal Dunia
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ustaz Tengku Zulkarnain Wafat, Ketua PA 212: Saya Bersaksi Beliau Tulus Dalam Berdakwah