Sebulan Kematian Covid-19 di Kalbar Naik 100 Persen, Sutarmidji Ingatkan Pemkab Sanggau dan Sintang
Menyikapi tingginya penyebaran virus Covid-19 tersebut, pihak RSUD Sekadau pun menyediakan tenda khusus bagi pasien yang akan memasuki UGD.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Jumlah kematian akibat Covid-19 di Kalbar juga terus meningkat hingga mencapai 100 persen lebih.
Khusus di Kabupaten Sekadau pasien Covid-19 memiliki gejala berat. Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Sekadau dr I Ketut Widhiartha menyebut, sejumlah pasien Covid-19 meninggal di RSUD Sekadau disertai sesak nafas mendadak.
Ketut mengatakan, hingga saat ini terdapat 12 orang pasien Covid-19 yang telah meninggal dunia di Kabupaten Sekadau. Dari 12 kasus tersebut beberapa di antaranya meninggal dengan serangan sesak nafas mendadak.
"Yang meninggal kemarin di rumah sakit rata-rata mengalami serangan sesak nafas mendadak. Kita sebut ARDS atau acute respiratory distress syndrome," ungkapnya, Kamis 29 April 2021.
Sementara untuk gejala lainnya, dr Ketut menuturkan, gejala yang paling umum dirasakan pasien saat ini seperti batuk, pilek, hilang penciuman, demam, kandang-kadang indra pengecap tidak berfungsi, dan yang paling parah sesak nafas.
Tingkat penyebaran pun dikatakan cukup cepat, dimana saat ini terdapat sejumlah wilayah dengan tingkat penyebaran virus Covid-19 yang cukup tinggi. Seperti di Desa Tapang Semadak, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalbar.
Menyikapi tingginya penyebaran virus Covid-19 tersebut, pihak RSUD Sekadau pun menyediakan tenda khusus bagi pasien yang akan memasuki UGD.
Mengingat sebelumnya, pihak RSUD Sekadau sempat menerima pasien posisi Covid-19 lantaran sang pasien tidak jujur memiliki keluarga yang sudah terpapar.
Baca juga: Antisipasi Warga Terpapar Covid-19, Polsek, Koramil dan Puskesmas Bunut Hulu Adakan Pelatihan Tracer
"Di depan UGD kita sudah sediakan tenda, nantinya sebelum pasien dibawa ke UGD, akan di screening terlebih dahulu untuk memastikan terpapar virus Covid-19 atau tidak. Karena kita tidak mau kecolongan lagi," paparnya.
Untuk pasien rujukan, lanjut dr Ketut, biasanya dilakukan rujukan ke kabupaten tetangga seperti Sintang dan Sanggau.
Namun untuk saat ini belum ada pasien Covid-19 yang dirujuk. Sedangkan untuk perawatan pasien Covid-19 dari kabupaten lain, sebelumnya RSUD Sekadau sempat menerima pasien dari Sepauk, Kabupaten Sintang.
"Untuk sekarang tidak ada lagi dari luar Kabupaten Sekadau. Tapi kemarin kita menerima pasien dari Sepauk, karena jarak yang lebih lebih dekat dibandingkan ke Sintang," kata dr Ketut.
Dijelaskan Plt Direktur RSUD Sekadau,saat ini ruang isolasi RSUD Sekadau hanya memiliki 6 tempat tidur dengan maksimal 6 orang pasien.
Jumlah ketersediaan tempat tidur tersebut tentu sedikit mengingat jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Sekadau semakin mengalami peningkatan.
"Sekarang yang di rawat di ruang isolasi ada 6 pasien. Yang terdiri dari 4 orang di atas usia 50 tahun, satu orang 15 tahun dan satu lagi ibu hamil sekitar 30 tahun. Jumlah ini bisa saja bertambah sewaktu-waktu," katanya.