Breaking News

Sejak Virus Corona Harga Ikan Semah Jauh Murah

Hingga saat ini ikan konsumsi dengan nilai ekonomisnya tinggi tersebut, masih menjadi ikan dambaan bagi seluruh masyarakat untuk bisa dinikmati dan di

Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Ikan semah di Kapuas Hulu, hasil tangkapan pancing alat baicasting, di Anak Sungai wilayah Kecamatan Putussibau Utara. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Ikan Semah atau sebutan lain yaitu Ikan Mahseer, yang merupakan ikan yang hidup di air tawar, biasanya di Kabupaten Kapuas Hulu hanya ada di perhuluan sunggai, dengan kondisi air jernih atau berbatuan serta berarus deras.

Hingga saat ini ikan konsumsi dengan nilai ekonomisnya tinggi tersebut, masih menjadi ikan dambaan bagi seluruh masyarakat untuk bisa dinikmati dan dijual, karena harga sangat mahal dan dagingnya sangat enak.

Terus bagaimana harga jual ikan semah baik di nelayan maupun ekspor keluar negeri (Malaysia). Seorang Pengepul (Pembeli) Ikan Semah di Putussibau Madi menyatakan, harga ikan semah saat ini masih turun dari Rp 1 juta - Rp 1.2 juta menjadi Rp 750 ribu - Rp 850 ribu per kilogram.

"Harga mulai anjlok sejak adanya pandemi virus Corona, sehingga luar negeri seperti di Negara Malaysia masih lockdown, dan sekarang saya hanya membeli dari nelayan serta menjualnya ke Bos yang ada di Kecamatan Badau," ujarnya kepada Tribun, Senin 26 April 2021.

Terkait ukuran besarnya ikan semah yang masuk harga dari 4, 5, 8 kilogram dengan kisaran sekarang ini hanya Rp 750 ribu sampai Rp 850 ribu per kilogram.

"Mudah-mudahan persolan virus Corona segera berakhir, agar harga ikan semah bisa kembali normal," ucapnya.

Berapa banyak sekali jual ke bos yang berada di Perbatasan Indonesia-Malaysia Kecamatan Badau, dijelaskannya, tidak tentu karena tergantung permintaan dari bos.

"Hitung-hitung perminggu atau sebulan 2 kali kirim. Rata-rata setiap minggu atau per 2 minggu di atas 30 sampai 50 kilogram, itu ukuran campur," ujarnya.

Selain itu juga ada perbedaan ikan semah yang asli dan jenis ikan semah biasa atau tonggo, karena dua jenis ikan tersebut sama-sama ikan air tawar dan ada kemiripan. Maka dari itu, Madi menjelaskan, perbedaan ikan semah asli dan ikan semah biasa dilihat dari sisik dan bibir ikan.

Baca juga: Pemda Kapuas Hulu Dorong Pelaku IKM Segera Urus Sertifikat Halal

"Kalau ikan semah asli bentuk bibirnya tebal, dan sisiknya lebih cenderung terang atau mengkilap serta ada kumis. Kalau ikan semah biasa atau jenis tonggo, warna sisik gelap ke hitam-hitam man dan bibir tipis tidak berkumis," ungkapnya.

Sementara itu, Seorang Nelayan di Putussibau Hendri menyatakan kalau dirinya pernah mendapatkan ikan semah asli sekitar 2 tahun kemarin.

"Ikan Semah itu beratnya mencapai 10 kilogram satu ekor, dan ikan yang paling besar saya dapat dari mancing," ujarnya kepada Tribun.

Pada saat itu jelas bapak dua anak itu, ikan semah itu dirinya jual tapi sudah lewat dari ukuran yang ditentukan, dengan harga per kilogram hanya Rp 500 ribu hingga Rp 600 ribu.

"Kalau waktu itu masuk ukuran hanya masih mencapai satu juga lebih," ucapnya.

Hendri menuturkan, ikan semah merupakan ikan yang pemalu sehingga tidak mudah untuk didapatkan, tidak seperti ikan predator lainnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved