Kenali, Berikut Bahasa Isyarat dan Hal Dasar Bentuk Komunikasi yang Harus Dilakukan Oleh Awak Kapal
Tahukah kamu, bahwa komunikasi yang baik harus kita kuasai jika kita ingin selamat dalam sebuah pelayaran? Oleh karena itu
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Maudy Asri Gita Utami
3). Hand-held VHF Radio
Alat ini memiliki output maksimum sebanyak 6 Watt, serta daya yang cenderung rendah dan antena yang pendek. Hasilnya, komunikasi hanya bisa dilakukan apabila masing-masing pemegang perangkat yang juga disebut Handy Talkie(HT) ini berjarak maksimal 5 mil dari satu sama lain.
Jika ingin berkomunikasi pada rentang yang lebih jauh, biasanya harus ada antena eksternal yang dipasang ke HT. Karena fungsinya yang cukup terbatas, HT pun biasanya digunakan sebagai perangkat cadangan darurat untuk radio perahu.
Perlu diketahui, usia baterainya pun cukup bervariasi sehingga bisa dipilih sesuai kebutuhan. Ada yang hadir dengan daya transmisi besar, ada pula yang dilengkapi baterai saver sirkuit sehingga bisa mematikan penerima demi menghemat daya.
4). Telepon Satelit
Saat terjebak dalam situasi kurang menguntungkan di atas kapal, Kawam Bicara mungkin berpikir bahwa Anda bisa langsung mencari bantuan dengan berkomunikasi menggunakan telepon seluler biasa. Ya, hal itu memang mungkin terjadi.
Namun, perlu diingat bahwa telepon seluler memiliki jangkauan yang lebih terbatas sehingga kemungkinan kamu tidak bisa melakukan panggilan. Sebagai gantinya, kita membutuhkan telepon satelit.
Berbeda dari telepon satelit yang menempatkan base transceiver station-nya di darat, telepon satelit meletakkan base transceiver station di udara.
Alhasil, jangkauan yang dimiliki telepon satelit pun lebih luas sehingga bisa melakukan komunikasi di tempat-tempat yang biasanya tidak terjangkau telepon seluler, mulai dari area pegunungan hingga laut.
Keamanan menjadi hal utama yang harus diperhatikan saat berkendara, khusus bagi yang berkendara menggunakan kapal.
Baca juga: KRI Nanggala 402 Tenggelam, KSAL: Kita Tidak Bisa Menduga-duga Kondisi Korban
Baca juga: Penjelasan Lengkap Kepala Staf TNI AL tentang KRI Nanggala 402 yang Diduga Retak di Kedalaman 850 M
5). Goliath
Mungkin kamu mendengar nama tersebut terasa asing. Bagaimana tidak? Karena, nama tersebut memang jarang bersentuhan dengan kita. Goliath adalah salah satu antena terbesar untuk komunikasi kapal selam.
Antena tersebut berdiri di daerah dekat Kalbe an der Milde di Saxony-Anhalt, Jerman. Antena itu dulunya digunakan oleh Nazi semasa perang. Soal kehandalannya, Goliath tak perlu diragukan karena mampu menjangkau kapal selam di setiap sudut bumi kecuali di wilayah ceruk panjang dengan sisi tebing curam yang ada di Norwegia.
Di tempat lain, Goliath bahkan menjangkau kapal selam yang berada di kedalaman dua puluh meter. Goliath yang diandalkan untuk kepentingan militer dan penyiaran punya kekuatan transmisi yang bisa mencapai 1000 kilowatt.
Hal tersebut juga memancarkan pada frekuensi 15 hingga 25 kilohertz. Dengan kekuatan sedemikian rupa, Goliath menyandang predikat sebagai pemancar paling kuat pada masanya.