Jarot Winarno Tegaskan Sintang Punya Satgas yang Selalu Waspada Tangani Penyebaran COVID 19
Langkah penanggulangan corona yang diambil Kabupaten Sintang, dinilai Jarot sudah tepat. Pemerintah sudah menjamin empat hal.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SINTANG - Bupati Sintang, Jarot Winarno menegaskan Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang, tidak pernah lengah dalam melakukan pencegahan dan penanganan virus corona. Lonjakan kasus konfirmasi yang terjadi di Sintang, kata Jarot karena Satgas melakukan test, treatmen dan telusur (3T) dengan baik.
“Sintang pada dasarnya tidak pernah lengah, lah. Karna kita punya satgas yang selalu waspada. Kita punya tim dinkes maupun rumah sakit yang super, lah menurut kita, ya kan,” tegas Jarot, Minggu 25 April 2021.
Langkah penanggulangan corona yang diambil Kabupaten Sintang, dinilai Jarot sudah tepat. Pemerintah sudah menjamin empat hal.
Baca juga: 1 Penumpang Taxi dan 2 Penumpang Bus dari Pontianak-Sintang Positif Corona
Pertama, menyiapkan test, treatmen dan telurus sebanyak-banyaknya. Hasilnya, Satgas punya grafik harian dan mingguan yang memadai.
Kemudian, sarana dan prasana pendukung lainnya juga mencukupi, seperti ketersediaan kit rapid antigen, bahkan 3 unit alat PCR.
Pemerintah juga sudah menyiapkan sarana prasana ruang isolasi dengan sarana penunjang medis yang lengkap.
“Sintang kasusnya sangat banyak ini mustahil ditemukan kalau tidak kita lakukan tes sebanyak-banyaknya. Kita kan sampai 10 ribuaan untuk sampel swab pcr, maupun antigen. Kita lakukan traccing benar, sehingga kasus yang ada di sintang itu, kasus asli," ujarnya.
"Tidak ada yang dikurangi, tidak ada yang ditambah. Pokoknya, apa adanya. Kita mengurai data rill data yang kita pakai selama ini untuk evaluasi penanggulangan corona,” jelas Jarot.
Jarot meminta agar Satgas Penanganan Covid-19 memberikan edukasi kepada masyarakat. Sebab, Jarot merasa tingkat kewaspadaan masyarakat kini rendah tentang resiko terpapar corona. Mereka berfikir, sudah ada program vaksinasi.
"Tolong diedukasi masyarakat, sehingga persepsi mereka tentang resiko terkena corona menjadi tinggi lagi. Sekarang sudah rendah,” harapnya. (*)