Kurma bagi Penderita Diabetes Bolehkah ? Karena Puasa Ramadhan Dianjurkan Berbuka Puasa dengan Kurma

Namun, kandungan gula dalam kurma membuat penderita diabetes ragu-ragu untuk mengonsumsi kurma.

Editor: Jimmi Abraham
SHUTTERSTOCK/BRENT HOFACKER
Ilustrasi kurma jenis Medjool. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kurma adalah salah satu buah bercita rasa manis yang mengandung gula alami.

Saat Ramadhan, berbuka puasa dengan yang manis-manis dianjurkan. Satu diantaranya berbuka dengan kurma.

Namun, kandungan gula dalam kurma membuat penderita diabetes ragu-ragu untuk mengonsumsi kurma.

Sebelum membahas boleh tidaknya penderita diabetes makan kurma, ada baiknya Anda mengetahui nutrisi buah kurma.

Melansir Healthline, rasa manis dalam buah kurma berasal dari fruktosa.

Zat ini adalah gula alami yang ditemukan dalam buah.

Dalam 24 gram kurma, terdapat 67 kalori dan 18 gram karbohidrat, dan 2 gram serat (setara delapan persen kebutuhan serat harian tubuh).

Selain itu, kurma juga mengandung zat gizi penting bagi tubuh lain di antaranya magnesium, potasium, mangan, tembaga dan vitamin B-6.

Kendati kurma termasuk buah yang tinggi karbohidrat dan perlu hati-hati dikonsumsi penderita diabetes, namun kandungan seratnya menguntungkan pengidap diabetes.

Pasalnya, serat dapat membantu untuk memperlambat proses penyerapan karbohidrat dalam tubuh.

Semakin lama karbohidrat dicerna dalam tubuh, semakin kecil kemungkinan gula darah langsung melonjak setelah makan suatu asupan.

Baca juga: Menu Makanan Sehari-hari untuk Penderita Diabetes Pengganti Nasi Putih agar Gula Darah Tidak Naik

Baca juga: Cara Merebus Daun Insulin untuk Penderita Diabetes ! Apa Itu Daun Insulin atau Daun Tanaman Yakon ?

Ilustrasi buka puasa dan sahur dengan kurma

Ilustrasi buka puasa dan sahur dengan kurma(SHUTTERSTOCK/GORKEM DEMIR)

Selama ini, untuk menakar efek karbohidrat pada kadar gula darah digunakan indeks glikemik.

Indeks glikemik diukur pada skala 0 sampai 100.

Kadar karbohidrat asupan disebut rendah saat indeks glikemik di bawah 55 dan tinggi saat kadarnya di atas 70.

Dengan kata lain, makanan dengan indeks glikemik rendah tidak menyebabkan insulin dan gula darah naik secara signifikan.

Penderita diabetes umumnya lebih disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah, agar gula darahnya tidak melonjak. Kabar baiknya, kurma memiliki indeks glikemik rendah.

Dalam satu studi yang meneliti lima jenis kurma, kadar indeks glikemiknya antara 44 dan 53.

Dengan kata lain, kurma untuk penderita diabetes sah-sah saja asalkan dikonsumsi tidak berlebihan.

Rekomendasi kurma untuk penderita diabetes

Ilustrasi kurma Halawi kering.

Ilustrasi kurma Halawi kering. (SHUTTERSTOCK/YELLOW CAT)

Melansir Live Strong, penderita diabetes secara umum (tanpa komplikasi penyakit gagal ginjal, dll) dapat mengonsumsi segala jenis buah dengan takaran di bawah 15 gram karbohidrat.

Untuk buah segar yang banyak kandungan air seperti melon, jeruk, atau pir, takaran tersebut umumnya bisa lebih banyak.

Namun, untuk buah kering seperti kurma, batasan konsumsinya tidak boleh berlebihan.

Penderita diabetes disarankan makan kurma tidak lebih dari tiga butir sehari.

Cara mengonsumsi kurma untuk penderita diabetes juga tak boleh asal-asalan.

Baiknya, tiga butir buah kurma tidak dikonsumsi sekaligus.

Akan tetapi, makan satu satau dua butir kurma terlebih dahulu.

Sisanya bisa menyusul selang beberapa waktu.

Jika penderita diabetes masih ragu-ragu gula darah melonjak setelah makan kurma, konsumsi buah bercita rasa manis ini saat beraktivitas atau berolahraga.

Umumnya, tubuh membutuhkan gula saat beraktivitas yang membakar kalori ekstra.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kurma untuk Penderita Diabetes, Begini Baiknya...

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved